Di antara keadaan
ini, ku tak mampu menyeimbangi perasaan ku, seakan tak ada secuil ketenangan dalam
hari-hari ku. Langkah tak pernah henti dalam petualangan ini mencari tempat tuk
berteduh dari sengatan masalah yang menyelimuti ku. Oleh penghianatan jiwa
terdahulu, yang melenyapkan harapan dalam setiap mimpi ku.
Dan mungkin itu agar
ku bisa menepis rasa kekecewaan. Sering kali ku temui takdir tak sejalan dengan
ingin ku, saat itu pula aku belajar ikhlas, dan sabar menjalani takdir yang
harus diperjuangkan.
Dengan keyakinan ku
akan ada kemudahan dalam setiap
kesulitan, membuat ku bangkit dari keterpurukan dan menyatukan puing-puing
semangat yang berserakan, agar ku bisa melanjutkan petualangan ini sampai pada
ketepian dan berlabuh di dermaga kebahagiaan sejati.
Tak pernah terlintas
di benak ku akan pertemuan kita hari ini, dan tak pernah ku duga kau berlalu
begitu saja di hadapan ku. Mata ini indah melihat mu namun apa yang harus ku
katakan untuk hati agar bisa terima kenyataan ini. Bagaimana cara ku menasehati
pikiran ku agar melupakan peristiwa yang barusan menimpa ku. Ku hapus
kebingungan dengan diam tanpa kata, mencoba memahami, yang sebenarnya tak mampu
ku pahami. Jiwa yang sudah ku kenal, akrab dengan ku dalam bingkai kebersamaan
telah mengasingkan ku jauh seakan tak pernah ada pertemuan dan perkenalan di
antara kita.
Pacar atau jodoh tak
usah kita merasa sulit untuk mencarinya karena dengan sendirinya dia akan datang.
Sibukan diri kita bekerja dan beribadah. Dengan demikian akan datang waktunya
kita dipertemukan oleh pendamping yang benar-benar akan hidup bersama kita
dalam kesucian cinta, kemurnian kasih sayang yang suci , tulus dari hati hingga
kelak kematian yang memisahkan kita.