Dengan berupaya menjadi orang baik dan melakukan yang terbaik, maka kebaikan itu akan selalu ada disekitar kita. Sehingga tak perlu kesempurnaan untuk bisa berbahagia. Karena bahagia sesungguhnya adalah ketika kita melihat apapun secara sempurna.

Jumat, 29 Juni 2012

Setan Yang Berdemokrasi

Sudah tidak tahu harus bilang apa melihat kondisi negeri ini kian hari makin carut marut, berbagai tragedi baik politik, ekonomi dan kemanusiaan tidak hentinya melanda, mulai , Korupsi, pembunuhan dan kaburnya tahanan yang kemudian diikuti oleh terbunuhnya seorang tahanan adalah sajian terindah yang dapat dinikmati oleh ibu pertiwi, gemba bumi banjir dan angin puting beliung merupakan program tahunan pemerintah yang terlaksan, karena setiap program yang beroreintasi pada kebaikan tdk pernah dapat dilaksanakan.
setiap tragedi tentunya tidak bisa dilepaskan dari tingkah laku kita sendiri, dan setiap perbuatan harus dipertanggung jawabkan. perjalanan panjang negeri ini memang diawali dg tumpah darah,  pengorbanan, perjuangan dan berbagai pembunuhan namun haruskah tragedi ini terus berlanjut tanpa ujung dan tanpa akhir. susul menyusul setiap tragedi seharusnya menjadi pelajaran penting bagi bangsa ini utamanya Aparatur negara (ekskutif, polisi, TNI dll.) bagaimana mereka memberikan rasa aman, tentram dan damai pada semua kalangan masyarakat tanpa harus memandang Ras, agama, dan suku. namun ternyata harapan ini harus sirna seiring perjalanan waktu. rasa damai yang diharap malah mejadi bibit pertengkaran rasa aman yang diinginkan menjadi awal keresahan, siapa dan apakah yang salah di bumi gemaripah loh jinawi ini.
sistem demokrasi yang kita gunakan tak mampu berbuat apa2 karena kita menganut DEMOKRASI ALA SETAN. yang hanya mengorbankan kebenaran, dan keadilan sehingga yang berkuasa makin kuat,  tirani makin kokoh yang bersifat ala setan saling dukung dalam keangkuhan keserakahan dan kesesatan.
iqbal dalam bukunya pesan dari timur telah menginggatkan kita akan bahaya demokrasi ala Setan "
kau cari kekayaan filsafat asing
dari rakyat kecil yang pikirannya kerdil
semut yang merangkak di tanah
tak kan mampu mencapai kearifan seorang Sulaiman
tampilkan cara-cara demokrasi barat
ikatlah dirimu pada orang yang matang pikirannya
sebab ratusan keledai takkan dapat dipadu dg otak manusia yang luhur jiwanya 
inilah negeri yang dirancang GAJAH MADA sebagai persatuan nusantara, negeri damai dg APARAT Pelindung, pendidik bukan Tirani, bukan dengan POLITIK NICOLLO MACHEAVELLI. tapi sayang seribu sayang keingginan ini harus tertunda kembali setelah melihat berbagai tragedi dan tingkah dan polah yang yang dilakukan BAPAK-BAPAK berseragam dan berdasi (klaimnya yg satu pengayom satunya Perwakilan kayaknya agak tdk pantas klo kita dukung kita bela malah  klo kerjanya tetap bs diganti  Polusi Negara??!! satunya kata bang Iwan Fals bilang hanya Tidur sambil pake Safari).
masih jelas dalam ingatan kita berbagai tragedi akibat tingkah pola mereka, mulai Century, Pembanggunan Gedung Senayan, bagi2 Mobil, yang paling Heboh si Gayus.. semua belum jelas ditambah yang  baru Nazaruddin dan Nunung yang hampir semuanya berhubungan dg  bapak-bapak. diperparah lagi sikap tidak mau kalah  para "HANSIP" negeri ini yang giat n Rajin banget menginjak HAM, pembunuhan + rekayasa, guru ngaji di Sidoarjo, perselingkuhan dengan Istri teman di Bojonegoro, Pemberian Fasilitas untuk Kabur Elizabet, Membiarkan Pembunuhan di Instusinya sendiri di sby, Pemalakan dan Pembunuhan  Erik d bangkalan, Stress akhirnya membunuh ayahnya sendiri jawa tengah selanjutnya 1000 POLISI Positif Narkoba di aceh, yang terbaru Pembantaian Rakyat karena lahan sawit yang mengakibatkan 30 orang meninggal (klo disebut semua bs kebakaran jenggot tuh bapak). Apa yang salah??, Manageman, Relasi n konsolidasi internal? ato anda memang sudah tidak layak tuk jadi Hansip??  Aku g tahu apakah Anda Pantas disebut Polisi atau Polusi, terserahlah yang jelas setiap perbuatan harus dipertanggung jawabkan, apapun dan bagaimanapun.

By http://zhoaxs.blogspot.com/2012/01/demokrasi-ala-setan.html


Konsep Yang Salah

Demokrasi perwakilan adalah demokrasi yang salah, karena sistem perwakilan pemerintahan adalah kekuasaaan diktatorial sekelompok minoritas terhadap mayoritas, sebagai contoh jika 50 persen penduduk memilih seseorang dan 49 persen tidak memilihnya, maka 49 persen rakyat akan ditolak haknya untuk diwakili oleh seseorang yang dapat diterima oleh mereka.
Kampanye pemilihan umum sebagai sebuah bentuk penghasutan rakyat, karena hanya sekelompok orang kaya yang menjadi calon.

Hendaknya TIDAK ADA PERWAKILAN ATAS NAMA RAKYAT.
Dewan perwakilan adalah kekuasaan bersama in absentia

Partai politik hanya menunjukan kegagalan dari hakikat demokrasi, karena mereka menghadirkan kekuasaan sebagian orang atas nama rakyat.

Peningkatan jumlah partai politik hanya menaikan intensitas perebutan kekuasaan dan pemecah belah kerukunan, persaudaraan dan ketertiban umum.

Janji yang mereka buat ketika mencalonkan diri hanya sebuah trik agar kekuasaan mudah dimiliki, ketika mereka berhasil, dengan mudah mereka melupakan janjinya.

Sudah saatnya rakyat bangkit merebut haknya atas bangsa ini jangan biarkan manusia berhati busuk duduk terus diparlemen, satu solusi jangan pernah memilih siapapun, jangan parcaya janji, karena sudah lama mereka menjajah rakyat.

Diam ditindas atau bangkit melawan???

By : http://zhoaxs.blogspot.com/2012/03/konsep-pemerintahan-setan.html




Minggu, 24 Juni 2012

Menghargai Itu Indah

  
Terkadang, mudah bagi kita untuk melihat bahwa sesuatu itu sangat berharga, setelah hal tersebut hilang dari pandangan atas tidak terjangkau lagi dengan tangan kita. Sesuatu yang kita peroleh itu, kadang kita lihat hanya sebagai beban atau sumber kekesalan serta kemarahan. Dan Ketika hal itu terjadi, kita menjadi orang paling menyesal dan banyak mengeluhkan tentang susahnya mencari sebuah ketenangan dan kebahagiaan.

Maka karena itulah Allah SWT, mendidik kita para hambanya dengan sebuah hal yang bernama "Menghargai".

Ketika seseorang telah begitu cerdas memutuskan menjadi pribadi yang mudah menghargai maka tidak akan sulit baginya pula untuk bersyukur. Ya, karena penghargaan berarti juga bersyukur, yaitu bersyukur kepada Allah atas nikmat yang telah didapatkannya. Tidak lupa, dia akan menggunakan serta memanfaatkan semua itu dengan sebaik mungkin dan di jalan yang diridhoi Allah, serta tidak menyia-nyiakannya begitu saja. Hal itu adalah cara nyata dari adanya sebuah penghargaan tersebut.

Penghargaan juga berarti merawat dan menjaga. Di dalam rumah tangga pun, sebuah rasa saling menghargai tetaplah sangat diperlukan. Bahkan kelangsungan sebuah kebahagiaan dalam rumah tangga  tak akan ada tanpa adanya rasa saling menghargai.

Tidak akan mungkin seorang istri mencaci maki suaminya, walaupun dalam keadaan semarah apapun dia, jika dalam hatinya terbetik rasa tetap ingin menghargai sang suami. Karena menghargai berarti menjaga dengan baik, dan memberikan dengan cara yang terbaik yang kita bisa untuk sesuatu tersebut. Pun demikian halnya dengan sang suami, rasa penghargaan akan menghalanginya dari berbuat yang menyakitkan dan atau melukai sang istri, walau hanya sekedar lewat sebuah kata. Hal ini persis sama dengan yang dicontohkan oleh manusia termulia, Nabi Muhammad SAW kepada para istri- istri beliau. Dan saking besarnya penghargaan serta kasih sayang beliau kepada keluarganya, sampai- sampai ketika beliau harus menegurpun, maka disampaikannya tetap dengan cara yang santun. Inilah sebuah bentuk perawatan kasih sayang dan kelembutan perhatian dan pengertian beliau terhadap wanita.

Penghargaan juga berarti tidak angkuh dan memandang lebih diri. Ketika kita belajar menghargai orang lain dan apapun yang datang atau ada di sekitar kita, maka dengan mudah kita akan mengkontrol ego serta besarnya pengagungan diri kita atas orang lain. Lihatlah tentang seseorang yang mengucapkan teguran dengan santun. Akan jelas berbeda rasanya dengan mereka yang melakukannya dengan kasar, walaupun dengan dalih melakukan kebaikan dan perbaikan. Hal ini karena orang yang menghargai, pun pasti terpikir bahwa siapa tahu mungkin suatu saat kesalahan itu akan menjadi miliknya dan bukan orang lain. Dan saat hal itu terjadi, maka dia pun juga ingin menerima perlakukan yang serupa baiknya dengan yang dilakukannya sekarang.

Maka benarlah jika orang yang menghargai akan mudah merasa bahagia. Ini karena orang lain bahkan benda mati sekalipun yang berada di sekitarnya juga akan dengan mudah memberikan ketenangan baginya.

Dan ibarat sebuah bola yang terpantul di dinding yang dari keras atau tidaknya lemparan kita, maka bola tersebut akhirnya akan kembali mengenai diri kita lagi. Orang yang menghargai akan mudah merasa bahagia, hal ini karena orang lain bahkan benda mati sekalipun yang berada di sekitarnya juga akan dengan mudah memberikan ketenangan baginya.
Sebaliknya, orang yang paling menyesal, adalah orang yang paling tidak menghargai atau belajar menghargai setiap apapun yang datang kepadanya walaupun hanya satu detik. Dan hal ini kebanyakan menjadi hak milik para pengeluh keadaan, karena yang mereka didikkan ke dalam dirinya hanya bisa pada sebatas keluhan, dan makian pada keadaan yang datang, dan bukan sebuah pemikiran positif dan harapan.

Maka berbahagialah bagi orang- orang yang di selamatkan dari musibah akibat kurangnya menghargai. Dan orang- orang ini adalah orang- orang yang santun dalam marah, anggun dalam menegur, membangun dalam mengkritik, serta selalu berpikir positif dan tetap bersyukur dalam titik nadir kesedihan dan kejatuhan diri.
(Syahidah/voa-islam.com)




Ingin Dimengerti


Pagi yang cerah, langkah kaki tertuju pada gubuk yang terletak dipersimpangan jalan. Disitulah tempat kita menuntut ilmu tanpa implementasi. Tibalah di gubuk bisu itu, kebisuan yang diberikan kepada muridnya, dikarenakan aspirasinya dicabut.

Apa yang bisa dilakukan, ketika wajah-wajah yang berada di sampung ku, duduk menatap kosong, berpangku tangan tak mengerti apa yang disampaikan sang penuntun ilmu di depan. Bahkan mereka tak mampu menerjemahkan kata demi kata yang keluar bagaikan butiran-butiran hujan turun dari langit.

Mereka diam dipeluk keluhan, mereka tidak mengerti dan ingin bertanya namun dibungkus oleh ketakutan. Mungkin keberanian itu datang ketika ada keinginan. Di manakah keinginan itu?

Diri ku tertunduk dan menyadari, kalau latar belakang pengetahuan kami berbeda-beda. Ada yang tahu (pintar), sangat tahu (cerdas) ada pula yang sok tahu (cerdik) -_- 

Itulah alasan singkat yang ku sadari. Tapi apa daya, sang penuntun ilmu itu tak pernah menyadarinya. 

Sehingga ketika ujian, sang penuntun ilmu memberikan soal diluar batas kemampuan muridnya. (Leuly)




Jumat, 22 Juni 2012

Dokumentasi TK 2-1 di Tanjung Bayam

Om Lholo sedang mengawasi konsumsi yang sedang dipersiapakn oleh rekan-rekan.











Om Umar lagi berusaha menyalakan bara dengan api seadanya, tapi lagi-lagi angin selalu mematikan api kecil yang baru menyala. Om Juan, eksis melihat sang pemotret dan Om Lholo style dengan pendangan seperti malam.
heheheh....







Sinar Mentari semakin membakar kulit, gemersik angin memberi kehangatan pada wajah yang semakin lesu. Berteduh di dalam gubuk kecil bersama Om Umar, Om Anchu, Om Rustan dan Om Denis.
Om Anchu tlp trusssssssss.... ;-)









Semangattt...!!!


Kamis, 21 Juni 2012

Tiga Masa Dalam Hidup


Hari kemarin. (PAST)

Anda tak bisa mengubah apa pun yang telah terjadi.
Anda tak bisa menarik perkataan yang telah
terucapkan. Anda tak mungkin lagi menghapus kesalahan;
dan mengulangi kegembiraan yang anda rasakan kemarin.
Biarkan hari kemarin lewat; lepaskan saja...


Hari esok. (FUTURE)

Hingga mentari esok hari terbit,
Anda tak tahu apa yang akan terjadi.
Anda tak bisa melakukan apa-apa esok hari.
Anda tak mungkin sedih atau ceria di esok hari.
Esok hari belum tiba; biarkan saja...


tapi....

Hari ini. (PRESENT)

Pintu masa lalu telah tertutup;
Pintu masa depan pun belum tiba.
Pusatkan saja diri anda untuk hari ini.
Anda dapat mengerjakan lebih banyak hal hari ini
bila anda mampu memaafkan hari kemarin dan
melepaskan ketakutan akan esok hari. Hiduplah
hari ini. Karena, masa lalu dan masa depan hanyalah
permainan pikiran yang rumit. Hiduplah apa adanya.
Karena yang ada hanyalah hari ini; hari ini yang
abadi. Perlakukan setiap orang dengan kebaikan
hati dan rasa hormat, meski mereka berlaku buruk
pada anda.

Cintailah seseorang sepenuh hati hari ini, karena
mungkin besok cerita sudah berganti. Ingatlah bahwa
anda menunjukkan penghargaan pada orang lain bukan
karena siapa mereka, tetapi karena siapakah diri
anda sendiri Jadi, jangan biarkan masa lalu
mengekangmu atau masa depan membuatmu bingung,
lakukan yang terbaik HARI INI dan lakukan SEKARANG
juga!!!!!!

Tetap Semangat...  -_-



Senin, 11 Juni 2012

Alasan Apa Aku Mencintai mu?


Aku ingin mencintai mu karena kecantikan mu menyejukan mata bagi setiap mata yang memandangnya. Tapi kemudian aku bertanya, saat kecantikan itu memudar ditempuh usia, seberapa pudarkah kelak cinta ku pada mu?

Aku ingin mencintai mu kerena sifat mu yang ceria menjadi semangat yang menyala di dalam hati ini. Tapi kemudian aku bertanya, bila kecerian itu kelak dirundung duka, seberapa murah cinta ku kan ada?

Aku ingin mencintai mu karena ramah hati mu memberi kehangatan dalam setiap sapaan mu. Tetapi kemudian aku bertanya, kiranya keramahan itu tertutup kabut prasangka seberapa mampu cinta ku memendam praduga?

Aku ingin mencintai mu karena cerdas diri mu membuatku yakin pada setiap putusan mu. Tapi kemudian aku bertanya, ketika kecerdasan itu berlangsung hilang menua, seberapa bijak cintaku tuk tetap mengharap mu?

Aku ingin mencintai mu karena kemandirian yang kau miliki, menyemangatkan rasa banggaku. Tetapi kemudian aku bertanya

Kamis, 07 Juni 2012

RIMBA AFRIKA

Setiap kali saat fajar menyingsing,
seekor rusa terjaga,
ia tahu hari ini ia harus lari lebih cepat
dari seekor singa yang tercepat.
Jika tidak, ia akan terbunuh.

Setiap kali saat fajar menyingsing,
seekor singa terbangun dari tidurnya.
ia tahu hari ini ia harus mampu
mengejar rusa yang paling lambat.
Jika tidak, ia akan mati kelaparan.

Tak masalah apakah kau seekor rusa,
Atau seekor singa.
Karena setiap kali fajar menyingsing,
Sebaiknya engkau mulai berlari.
Puisi Tradisional Rimba Afrika




Jumat, 01 Juni 2012

Dampak Ideologi Man Made (Buatan Manusia)

 
Selamanya ideologi yang sifatnya “man made” (buatan manusia) tak bakal dapat memberikan apa-apa bagi manusia. Meyakini ideologi “man made”, sama dengan meyakini kepalsuan dan kebohongan.
Mayakini ideologi “man made”, hanyalah membuat manusia terperosok kepada kontradiksi. Hakikatnya manusia pasti memiliki “limitasi” keterbatasan, siapapun manusia. Tidak ada yang sempurna.
Secara empirik ideologi sifatnya "man made" itu sudah menunjukkan kegagalan. Di abad 21 ini sudah menjadi lonceng kematian ideologi-ideologi buatan manusia. Abad ini sudah menunjukkan adanya, apa yang disebut dengan, “the end of ideology”, yang dibuat manusia.
Secara empirik pula ideologi buatan manusia, hanya melahirkan perang, konflik, kekacauan sosial, dan polarisasi yang sangat keras. Ideologi-ideologi “man made” itu tidak dapat memberikan solusi apapun, bagi kehidupan manusia. Betatapun ideologi “man made” sudah sangat ilmiah, sebagai sebuah teori, tetapi faktanya tetap saja tak mampu menjadi sebuah solusi.
Di abad modern lahir ideologi yang sifatnya “man made”,  dan banyak diikuti manusia. Manusia terjerumus ke dalam polarisasi ke dalam kotak-kotak ideologi, yang seakan-akan bisa memuaskan dan memberikan solusi bagi kehidupan mereka. Ternyata mereka tertipu belaka. Mereka berbondong-bondong mengikuti ideologi “man made”, dan dengan sangat fanatiknya mereka bersedia berbuat apa saja guna mewujudkan cita-cita ideologi “man made” itu.
Banyak manusia modern yang masuk terjerumus ke dalam “dinunnas” (agama bikinan manusia), yang sebenarnya tidak bisa memberikan apapun bagi manusia. Tetapi, manusia meyakininya sebagai sebua dogma, dan bahkan para penganjur “dinunnas” itu, menyuruh manusia menjadikan sebagai “way of life”. Inilah yang menyebabkan terjadinya kontradiksi dalam kehidupan manusia.
Betapapun para penganjur ideologi “man made” yang sudah menjadi “dinunnas” itu, seperti Marxisme, Komunisme, Sosialisme, Kapitalisme, dan termasuk Pancasila, sebagai sebuah teori dogma, sudah menunjukkan kegagalannya menyelamatkan hari depan manusia. Betapapun sebagian manusia meyakini dogma itu, tetapi secara emperik sudah menunjukkan dan membuktikan mereka sudah gagal.

Merdeka Hanyalah Ilusi



Sebagai sebuah Bangsa Merdeka sudahkah kita SEJAHTERA???
Sulit rasanya kita mengatakan kita telah sejahtera, ditengah himpitan.
Hutang luar negeri yang terus membengkak, harga barang-barang kebutuhan pokok yang terus melambunng tinggi, biaya pendidikan yang terus merangkak naik, jaminan kesehatan murah dan gratis tinggal slogan tak berarti, jumlah rakyat miskin yang terus bertambah , potensi friksi sosial yang semakin mengemuka, ancaman disentegrasi bangsa terus berada di depan mata, angka pengangguran dan kriminal meningkat tajam, akhlak remaja yang kian tergerus oleh paham kebebasan tanpa batas, dan sederetan masalah lain yang senantiasa menghantui tidur kita.

Padahal, katanya bangsa ini telah MERDEKA selama 63 tahun??? Katanya Indonesia kaya sumberdaya alam??? Katanya bangsa ini juga berpijak pada IDEOLOGI PANCASILA yang SAKTI dan digadang-gadang akan mampu membawa bangsa ini keluar darii semua himpitan dan masalah. Namun apa yang terjadi??? Alih-alih menSEJAHTERAkan. PANCASILA hanya tinggal symbol tanpa makna, dihianati oleh pengusungnya sendiri. Sekali waktu PANCASILA bercorak SOSIALIS KOMUNIS, di lain waktu bercorak SEKULER KAPITALIS,  dan kini menggunakan kemeja NEO-LIBERALISME. Faktanya, indonesia belum pernah sekalipun merasakan KESEJAHTERAAN diantara ketiga baju Pancasila tersebut. Rupanya, PANCASILA tidaklah benar-benar SAKTI, karena ia hanya sekumpulan filosofi kehidupan yang tidak memiliiki metode operasional dalam penerapannya, sehingga sangat mudah dimanipulasi sesuai keinginan sang Penguasa,

Lalu dengan apa kita akan bisa SEJAHTERA??? Tentu bila kita cerdas kita tidak lagi menengok kebelakang, dimana lintasan sejarah telah membuktikan kegagalan ideologi Sosialis & Kapitalis di negeri ini. Tersisa satu ideologi lagi yang belum pernah dicoba oleh bangsa ini, yaitu Ideologi Islam. Ideologi yang lahir dari aqidah yang dimiliki oleh mayoritas masyarakat di negeri ini. Ideologi yang  sejalan dengan semua sila-sila dalam PANCASILA sekaligus menyediakan metode operasional dalam penerapannya. Ideologi yang akan mempersatukan umat dan seluruh negeri-negeri kaum muslimin dalam satu kepemimpinan yaitu KHILAFAH. Dan idiologi yang telah terbukti membawa KESEJAHTERAAN kepada umat manusia, ketika dahulu ia diterapkan selama kurun waktu 14 abad lamanya.


Jadih, pilih yang mana???