Dengan berupaya menjadi orang baik dan melakukan yang terbaik, maka kebaikan itu akan selalu ada disekitar kita. Sehingga tak perlu kesempurnaan untuk bisa berbahagia. Karena bahagia sesungguhnya adalah ketika kita melihat apapun secara sempurna.

Selasa, 24 Juli 2012

Pesan Seorang Wartawan Asal AS, Kepada para Muslimah: Kami Iri Pada Kalian

Joana Francis adalah seorang penulis dan wartawan asal AS. Dalam situs Crescent and the Cross, perempuan yang menganut agama Kristen itu menuliskan ungkapan hatinya tentang kekagumannya pada perempuan-perempuan Muslim di Libanon saat negara itu diserang oleh Israel dalam perang tahun 2006 lalu.

Apa yang ditulis Francis, meski ditujukan pada para Muslimah di Libanon, bisa menjadi cermin dan semangat bagi para Muslimah dimanapun untuk bangga akan identitasnya menjadi seorang perempuan Muslim, apalagi di tengah kehidupan modern dan derasnya pengaruh budaya Barat yang bisa melemahkan keyakinan dan keteguhan seorang Muslimah untuk tetap mengikuti cara-cara hidup yang diajarkan Islam.

Karena di luar sana, banyak kaum perempuan lain yang iri melihat kehidupan dan kepribadian para perempuan Muslim yang masih teguh memegang ajaran-ajaran agamanya. Inilah ungkapan kekaguman Francis sekaligus pesan yang disampaikannya untuk perempuan-perempuan Muslim dalam tulisannya bertajuk “Kepada Saudariku Para Muslimah”;

Ditengah serangan Israel ke Libanon dan “perang melawan teror” yang dipropagandakan Zionis, dunia Islam kini menjadi pusat perhatian di setiap rumah di AS.

Aku menyaksikan pembantaian, kematian dan kehancuran yang menimpa rakyat Libanon, tapi aku juga melihat sesuatu yang lain; Aku melihat kalian (para muslimah). Aku menyaksikan perempuan-perempuan yang membawa bayi atau anak-anak yang mengelilingin mereka. Aku menyaksikan bahwa meski mereka mengenakan pakaian yang sederhana, kecantikan mereka tetap terpancar dan kecantikan itu bukan sekedar kecantikan fisik semata.
\
Aku merasakan sesuatu yang aneh dalam diriku; aku merasa iri. Aku merasa gundah melihat kengerian dan kejahatan perang yang dialami rakyat Libanon, mereka menjadi target musuh bersama kita. Tapi aku tidak bisa memungkiri kekagumanku melihat ketegaran, kecantikan, kesopanan dan yang paling penting kebahagian yang tetap terpancar dari wajah kalian.

Kelihatannya aneh, tapi itulah yang terjadi padaku, bahkan di tengah serangan bom yang terus menerus, kalian tetap terlihat lebih bahagia dari kami ( perempuan AS) di sini karena kalian menjalani kehidupan yang alamiah sebagai perempuan. Di Barat, kaum perempuan juga menjalami kehidupan seperti itu sampai era tahun 1960-an, lalu kami juga dibombardir dengan musuh yang sama. Hanya saja, kami tidak dibombardir dengan amunisi, tapi oleh tipu muslihat dan korupsi moral.
Perangkap Setan

Mereka membombardir kami, rakyat Amerika dari Hollywood dan bukan dari jet-jet tempur atau tank-tank buatan Amerika.

Mereka juga ingin membombardir kalian dengan cara yang sama, setelah mereka menghancurkan infrastruktur negara kalian. Aku tidak ingin ini terjadi pada kalian. Kalian akan direndahkan seperti yang kami alami. Kalian dapat menghinda dari bombardir semacam itu jika kalian mau mendengarkan sebagian dari kami yang telah menjadi korban serius dari pengaruh jahat mereka.
Apa yang kalian lihat dan keluar dari Hollywood adalah sebuah paket kebohongan dan penyimpangan realitas. Hollywood menampilkan seks bebas sebagai sebuah bentuk rekreasi yang tidak berbahaya karena tujuan mereka sebenarnya adalah menghancurkan nilai-nilai moral di masyarakat melalui program-program beracun mereka. Aku mohon kalian untuk tidak minum racun mereka.

Karena begitu kalian mengkonsumsi racun-racun itu, tidak ada obat penawarnya. Kalian mungkin bisa sembuh sebagian, tapi kalian tidak akan pernah menjadi orang yang sama. Jadi, lebih baik kalian menghindarinya sama sekali daripada nanti harus menyembuhkan kerusakan yang diakibatkan oleh racun-racun itu.

Mereka akan menggoda kalian dengan film dan video-video musik yang merangsang, memberi gambaran palsu bahwa kaum perempuan di AS senang, puas dan bangga berpakaian seperti pelacur serta nyaman hidup tanpa keluarga. Percayalah, sebagian besar dari kami tidak bahagia.

Jutaan kaum perempuan Barat bergantung pada obat-obatan anti-depresi, membenci pekerjaan mereka dan menangis sepanjang malam karena perilaku kaum lelaki yang mengungkapkan cinta, tapi kemudian dengan rakus memanfaatkan mereka lalu pergi begitu saja. Orang-orang seperti di Hollywood hanya ingin menghancurkan keluarga dan meyakinkan kaum perempuan agar mau tidak punya banyak anak.

Mereka mempengaruhi dengan cara menampilkan perkawinan sebagai bentuk perbudakan, menjadi seorang ibu adalah sebuah kutukan, menjalani kehidupan yang fitri dan sederhana adalah sesuatu yang usang. Orang-orang seperti itu menginginkan kalian merendahkan diri kalian sendiri dan kehilangan imam. Ibarat ular yang menggoda Adam dan Hawa agar memakan buah terlarang. Mereka tidak menggigit tapi mempengaruhi pikiran kalian.

Aku melihat para Muslimah seperti batu permata yang berharga, emas murni dan mutiara yang tak ternilai harganya. Alkitab juga sebenarnya mengajarkan agar kaum perempuan menjaga kesuciannya, tapi banyak kaum perempuan di Barat yang telah tertipu.

Model pakaian yang dibuat para perancang Barat dibuat untuk mencoba meyakinkan kalian bahwa asset kalian yang paling berharga adalah seksualitas. Tapi gaun dan kerudung yang dikenakan para perempuan Muslim lebih “seksi” daripada model pakaian Barat, karena busana itu menyelubungi kalian sehingga terlihat seperti sebuah “misteri” dan menunjukkan harga diri serta kepercayaan diri para muslimah.
Seksualiatas seorang perempuan harus dijaga dari mata orang-orang yang tidak layak, karena hal itu hanya akan diberikan pada laki-laki yang mencintai dan menghormati perempuan, dan cukup pantas untuk menikah dengan kalian. Dan karena lelaki di kalangan Muslim adalah lelaki yang bersikap jantan, mereka berhak mendapatkan yang terbaik dari kaum perempuannya.

Tidak seperti lelaki kami di Barat, mereka tidak kenal nilai sebuah mutiara yang berharga, mereka lebih memilih kilau berlian imitasi sebagai gantinya dan pada akhirnya bertujuan untuk membuangnya juga.

Modal yang paling berharga dari para muslimah adalah kecantikan batin kalian, keluguan dan segala sesuatu yang membentuk diri kalian. Tapi saya perhatikan banyak juga muslimah yang mencoba mendobrak batas dan berusaha menjadi seperti kaum perempuan di Barat, meski mereka mengenakan kerudung.

Mengapa kalian ingin meniru perempuan-perempuan yang telah menyesal atau akan menyesal, yang telah kehilangan hal-hal paling berharga dalam hidupnya? Tidak ada kompensasi atas kehilangan itu. Perempuan-perempuan Muslim adalah berlian tanpa cacat. Jangan biarkan hal demikian menipu kalian, untuk menjadi berlian imitasi. Karena semua yang kalian lihat di majalah mode dan televisi.

Barat adalah dusta, perangkap setan, emas palsu.
Kami Butuh Kalian, Wahai Para Muslimah !
Aku akan memberitahukan sebuah rahasia kecil, sekiranya kalian masih penasaran; bahwa seks sebelum menikah sama sekali tidak ada hebatnya.

Kami menyerahkan tubuh kami pada orang kami cintai, percaya bahwa itu adalah cara untuk membuat orang itu mencintai kami dan akan menikah dengan kami, seperti yang sering kalian lihat di televisi. Tapi sesungguhnya hal itu sangat tidak menyenangkan, karena tidak ada jaminan akan adanya perkawinan atau orang itu akan selalu bersama kita.

Itu adalah sebuah Ironi! Sampah dan hanya akan membuat kita menyesal. Karena hanya perempuan yang mampu memahami hati perempuan. Sesungguhnya perempuan dimana saja sama, tidak peduli apa latar belakang ras, kebangsaan atau agamanya.

Perasaan seorang perempuan dimana-mana sama. Ingin memiliki sebuah keluarga dan memberikan kenyamanan serta kekuatan pada orang-orang yang mereka cintai. Tapi kami, perempuan Amerika, sudah tertipu dan percaya bahwa kebahagiaan itu ketika kami memiliki karir dalam pekerjaan, memiliki rumah sendiri dan hidup sendirian, bebas bercinta dengan siapa saja yang disukai.

Sejatinya, itu bukanlah kebebasan, bukan cinta. Hanya dalam sebuah ikatan perkawinan yang bahagialah, hati dan tubuh seorang perempuan merasa aman untuk mencintai.

Dosa tidak akan memberikan kenikmatan, tapi akan selalu menipu kalian. Meski saya sudah memulihkan kehormatan saya, tetap tidak tergantikan seperti kehormatan saya semula.

Kami, perempuan di Barat telah dicuci otak dan masuk dalam pemikiran bahwa kalian, perempuan Muslim adalah kaum perempuan yang tertindas. Padahal kamilah yang benar-benar tertindas, menjadi budak mode yang merendahkan diri kami, terlalu resah dengan berat badan kami, mengemis cinta dari orang-orang yang tidak bersikap dewasa.

Jauh di dalam lubuk hati kami, kami sadar telah tertipu dan diam-diam kami mengagumi para perempuan Muslim meski sebagaian dari kami tidak mau mengakuinya. Tolong, jangan memandang rendah kami atau berpikir bahwa kami menyukai semua itu. Karena hal itu tidak sepenuhnya kesalahan kami.

Sebagian besar anak-anak di Barat, hidup tanpa orang tua atau hanya satu punya orang tua saja ketika mereka masih membutuhkan bimbingan dan kasih sayang. Keuarga-keluarga di Barat banyak yang hancur dan kalian tahu siapa dibalik semua kehancuran ini. Oleh sebab itu, jangan sampai tertipu saudari muslimahku, jangan biarkan budaya semacam itu mempengaruhi kalian.

Tetaplah menjaga kesucian dan kemurnian. Kami kaum perempuan Kristiani perlu melihat bagaimana kehidupan seorang perempuan seharusnya. Kami membutuhkan kalian, para Muslimah, sebagai contoh bagi kehidupan kami, karena kami telah tersesat. Berpegang teguhlah pada kemurnian kalian sebagai Muslimah dan berhati-hatilah !. [ln/iol, EraMuslim]

Rep: http://www.rinduallah.com

Minggu, 22 Juli 2012

Perjuangan Melanjutkan Hidup

Keluhan anak jalanan yang hidup sebatangkara di tengah-tengah keramaian kota,

Sentuhan kepedulian begitu asing untuk mereka cicipi,

Senyuman mereka memberikan seribu arti pengorbanan.

Tidur beralas tanah, beratap langit, bukan philips yang terang dimalam hari,

namun rembulan yang menerangi pandangan mereka pada malam yang pekat.

Mereka petanggu sejati walaupun ekonomi selalu menikam waktu mereka.

Kesabaran, keikhlasan,  mereka miliki untuk mempertahankan hidup.

Tak ada kata menyerah apa lagi keluhan yang keluar dari hati mereka.


Ketika fajar tiba diringi sinar mentari merobek malam, 


sekumpulan anak belasan tahun turun dijalanan, entah apa yang akan mereka buat. 

Mereka berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan sesuap nasi tanpa paksaan untuk para 

dermawan. Duhai Engkau yang menciptakan langit dan bumi serta segala isinya curahkan 

hidayah-Mu dan rezky kepada kami semua, berikanlah kami kekuatan, petunjuk, agar kami 

senantiasa mensyukuri nikmat yang Engkau berikan.

Amiiiinnn.... ^_^ (Leuly)

Senin, 16 Juli 2012

Untuk Saudara Ku Yang Masih Dalam Penantian


InspirasiKu dzul92 - Ijinkanlah saya berbagi dalam goresan tulisan ini
jika menurut teman-teman, baik maka ambillah
dan jika menurut teman-teman, buruk maka tinggalkanlah

saudaraku

Wanita muslimah ,laksana bunga yang menawan.
Wanita muslimah yang sholehah, bagaikan sebuah perhiasan yang tiada ternilai harganya.
Begitu indah,
Begitu berkilau,
Begitu menentramkan jiwa.

Teramat banyak yang ingin meraih bunga tersebut,
namun tentunya tak sembarang orang berhak meraihnya, menghirup sarinya.

Hanya yang dia yang benar-benar terpilih yang dapat memetiknya,
yang dapat meraih pesonanya.
Dengan harga mahal yang teramat suci.
Sebuah ikatan amat indah bernama pernikahan,
karena itu sebelum saatmu tiba janganlah engkau biarkan seorang muslimah layu sebelum masanya,
janganlah engkau menjadikan serigala liar membuatnya bahan permainan dalam ke-iseng-an-mu.
Janganlah engkau biarkan ia permainkan hatimu yang rapuh atas nama taaruf (perkenalan) atas nama cinta.

Engkau tahu saudaraku…???
Jika seseorang jatuh cinta, maka cinta akan membungkus seluruh aliran darahnya, membekuk dalam jari-jarinya, dan menutup semua mata hati dan pikirannya.
 
Membuat seseorang lupa akan prinsipnya,
Membuat seseorang lupa akan besarnya fitnah ikhwan-akhwat,
Membuat seseorang lupa akan apa yang benar dan apa yang seharusnya ia hindarkan,
Membuat seseorang itu lupa akan apa yang telah ia pelajari sebelumnya tentang batasan-batasan pergaulan ikhwan akhwat,
Membuat seseorang menyerahkan apapun supaya orang yang ia cintai ”bahagia” atau ridho terhadap apa yang ia lakukan,
Membuat orang tersebut lupa bahwa cinta mereka belum tentu akan bersatu dalam pernikahan.

Ya saudaraku akhi fillah

Jangan sampai cinta menjerumuskanmu dalam lubang yang telah engkau tutup rapat sebelumnya.

Cinta begitu dasyat pengaruhnya, jika engkau tahu.

Karena itu, jika engkau mulai menyadari adanya benih-benih cinta mulai tertanam lembut dalam hatimu yang rapuh, segeralah buat sebuah benteng yang tebal, yang kokoh.
Tanam rumput beracun disekelilingnya.
Pasang semak berduri di muara-muaranya.

"Cinta sejati hanyalah pada Rabbul Izzati. Cinta yang takkan bertepuk sebelah tangan. Namun Allah tidak egois mendominasi cinta hamba-Nya. Dia berikan kita cinta kepada anak, istri, suami, orang tua, dan kaum muslimin"…


Berlarilah menjauhinya, menjauhi orang yang kau cintai.
Buat jarak yang demikian lebar padanya.

Jangan engkau berikan ia kesempatan untuk menjajaki hatimu.

Biarlah air mata mengalir untuk saat ini.
Karena kelak yang akan kalian temui adalah kebahagiaan.
Biarlah sakit ini untuk sementara waktu.
Biarlah luka ini mengering dengan berjalannya kehidupan.

Karena cinta tidak lain akan membuat kalian sendiri yang menderita.
"Kalian sendiri"

Saudaraku tentunya sudah mengerti dan paham.
Bagaimana rasanya jika sedang jatuh cinta.
Jika dia jauh kita merasa sakit karena rindu.
Jika ia dekat kita merasa sakit karena takut kehilangan.

Padahal ia belum halal untukmu dan mungkin tidak akan pernah menjadi yang halal.


Karena itu jauhilah ia.
Jangan engkau biarkan dia menanamkan benih-benih cinta di hatimu dan kemudian mengusik hatimu.
Jangan engkau biarkan dia mempermainkanmu dalam kisah yang bernama cinta.

MAKA BAYANGKAN KEADAAN INI TENTANG ISTRIMU KELAK


Saudaraku
Sukakah engkau..??
Apabila saat ini ternyata istrimu (kelak) sedang memikirkan pria yang itu bukan engkau..???

Sukakah engkau..??
Bila ternyata istrimu (kelak) saat ini tengah mengobrol akrab tertawa riang becanda,
saling menatap,
saling menggoda,
saling mencubit,
saling memandang dengan sangat,
saling menyentuh…???
dan bahkan lebih dari itu…??

Sukakah engkau..??
Bila ternyata saat ini istrimu (kelak) sedang jalan bersama pria lain yang itu bukan engkau.
 
Sukakah engkau…??
Bila saat ini istrimu (kelak) tengah berpikir dan merencanakan pertemuan berikutnya…??
tengah disibukkan oleh rencana-rencana apa saja yang akan ia lakukan bersama pria lain itu…??

Tidakah engkau cemburu saudaraku..??
Bila saat ini istrimu (kelak) sedang makan bareng bersama pria lain,
istrimu (kelak) saat ini sedang digoda oleh pria-pria,
istrimu (kelak) sedang ditelepon dengan mesra,
istrimu (kelak) saat ini sedang curhat dengan pria dan berkata ”...aku tak bisa jika sehari tak mengobrol denganmu…”

Tidak cemburukah…??  
Tidak cemburukah…?? 
Tidak cemburukah engkau saudara ku..??

Tidak terasa bagaimanakah..
Jika istrimu (kelak) saat ini tengah beradu pandangan, bercengkrama,
bercerita tentang masa depannya,
dengan pria lain yang bukan engkau…???

Sukakah engkau kiranya istrimu (kelak) saat ini tidak bisa tidur karena memikirkan pria tersebut…??
menangis untuk pria tersebut…?? dan berkata dengan hati hancur ”...aku sangat mencintamu, aku sangat mencintaimu…???”
 
Tidak patah hatikah engkau…??
Sukakakah engkau bila istrimu (kelak ) berkata pada pria lain ”...tidak ada orang yang lebih aku cintai selain engkau…??”
Menyebut pria tersebut dalam doanya.
Memohon pada Allah supaya pria tersebut menjadi suaminya.

Dan ternyata engkaulah yang kelak akan jadi suaminya dan bukan pria tersebut…???

Jika engkau tidak suka akan hal itu.
Jika engkau merasa cemburu,
maka demikian halnya dengan istrimu (kelak).

Dan Allah jauh lebih cemburu daripada istrimu.
Allah lebih cemburu saudaraku, melihat engkau sendirian namun pikirannmu enggan berpindah dari wanita yang telah mengusik hatimu tersebut.

Saudaraku kalian percaya takdir bukan..?

Saudaraku kalian percaya takdir bukan..?


Apabila dua orang telah digariskan untuk dapat hidup bersamam,
Maka,
sejauh apapun mereka,
sebanyak apapun rintangan yang menghalangi,
sebesar apapun beda diantara mereka,
sekuat apapun usaha dua orang tersebut untuk menghindarkannya,

meski mereka tidak pernah komunikasi sebelumnya,
meski mereka sama sekali tidak pernah membayangkan sebelumnya,
meski mereka tidak pernah saling bertegur sapa,

PASTI tetap saja mereka akan bersatu,
seakan ada magnet yang menarik mereka.
Akan ada hal yang datang untuk menyatukan mereka berdua,
Akan ada suatu kejadian yang membuat mereka saling mendekat dan akhirnya bersatu.

Namun,
Apabila dua orang telah ditetapkan untuk tidak berjodoh.
Maka,
sebesar apapun usaha mereka untuk saling mendekat,
sekeras apapun upaya orang disekitar mereka untuk menyatukannya,
sekuat apapun perasaan yang ada diantara mereka berdua,
sebanyak apapun komunikasi diantara mereka sebelumnya,
sedekat apapun mereka,

PASTI akan ada hal yang membuat mereka akhirnya saling menjauh,
ada hal yang membuat mereka saling merasa tidak cocok,
ada hal yang membuat mereka saling menyadari bahwa memang bukan dia yang terbaik,
ada kejadian yang menghalangi mereka untuk bersatu,
bahkan ketika mereka mungkin telah menetapkan tanggal pernikahan.

Namun yang perlu dicatat disini adalah.
yakinlah, bahwa yang diberikan oleh Allah,
yakinlah, bahwa yang digariskan oleh Allah,
yakinlah, bahwa yang telah ditulis oleh Allah dalam Kitab-Nya,
adalah…yang terbaik untuk kita,
adalah….yang paling sesuai untuk kita,
adalah…yang paling membuat kita merasa bahagia.

Karena Dialah yang paling mengerti kita lebih dari kita sendiri.
Dialah yang paling menyayangi kita.
Dialah yang paling mengetahui apa-apa yang terbaik untuk kita.
Sementara kita hanya sedikit saja mengetahuinya dan itupun hanya berdasarkan pada persangkaan kita.

Dan yang perlu kita catat juga adalah.

JIKA KITA TIDAK MENDAPATKAN SUATU HAL YANG KITA INGINKAN…ITU BUKAN BERARTI BAHWA KITA TIDAK PANTAS UNTUK MENDAPATKANNYA….NAMUN JUSTRU BERARTI BAHWA…KITA PANTAS…KITA PANTAS MENDAPATKAN YANG LEBIH BAIK DARI HAL TERSEBUT KITA PANTAS MENDAPATKAN YANG LEBIH BAIK SAUDARAKU,
LEBIH BAIK.

Meskipun saat ini mata manusia kita tidak dapat memahaminya,
Meskipun saat ini perasaan kita memandangnya dengan sebelah mata,
Meskipun saat itu…otak kita melihatnya sebagai sesuatu yang buruk.

Tidak, jangan terburu-buru menvonis bahwa engkau telah diberikan sesuatu yang buruk, bahwa engkau tidak pantas.
Karena kelak engkau akan menyadarinya.
Engkau akan menyadarinya perlahan bahwa apa yang telah hilang darimu, bahwa apa yang tidak engkau dapatkan, bukanlah yang terbaik untukmu, bukanlah yang pantas untukmu, bukanlah sesuatu yang baik untukmu.

Karena itu saudaraku,

Jangan mubazirkan perasaanmu, air matamu, waktumu.

Jangan kau umbar semua perasaan cintamu ketika engkau tengah menjalin proses taarufan.

Jangan kau umbar semua kekuranganmu, jangan kau ceritakan semuanya.

Jangan kau terlalu ngotot ingin dengannya, jika engkau mencintainya.

Karena belum tentu dia adalah jodohmu,

Dan jangan takut bila ternyata kalian tidak merasa cocok,

karena Allah telah menetapkan yang terbaik untuk kalian.

Maka memohonlah kepada-Nya

Mintalah padanya diberikan petunjuk dan dijauhkan dari segala godaan yang ada.
Karena cinta sebelum pernikahan pada hakekatnya adalah sebuah cobaan yang berat.

Dan percayalah jodoh itu tidak ada kaitannya dengan banyak sedikitnya kenalan, banyak sedikitnya teman perempuan.

Sama sekali TIDAK.

karena jika laki-laki yang terjaga maka Allahlah yang akan mengirimkan pendamping untuknya.
karena laki-laki yang terjaga adalah laki-laki yang banyak didamba oleh seorang akhwat sejati.begitu pula wanita.
Jadi jagalah dirimu, hatimu, kehormatanmu, sebelum saatnya tiba.

Perbanyak bekalmu dan doamu.
Yakinlah, bahwa Allah yang akan memilihkan yang terbaik untukmu.
amiennnn…
-Ya Allah…karuniakanlah kami seorang pasangan yang sholeh…
yang menjaga dirinya…
yang menjaga hatinya hanya untuk yang halal baginya…
yang senantiasa memperbaiki dirinya…
yang senantiasa berusaha mengikuti sunnah Rasulullah…
yang baik akhlaknya…
yang menerima kami apa adanya…
yang akan membawa kami menuju Jannah Mu Ya Rabb…

kabulkan ya Allah…
amien…
dan segerakanlah…karena hati kami teramat lemah…dan cinta sebelum menikah adalah sebuah cobaan yang berat.




Jangan Terlihat dan Jangan Mendengar

Sahabat sekalian, panggil saya Mr X. Anda tidak perlu tahu siapa saya yang sebenarnya. Yang anda perlu tahu adalah simaklah yang saya sampaikan, dan rasakan dalam realitasnya. Jika anda mengerti, anda akan tahu bahwa bom – bom menakutkan dari Zionisme Israel itu sudah ada di sini, di negeri ini. Ia telah berubah bentuk dalam ragam agenda. Rudal rudal Zionis, kini telah hadir mulai dari ruang tamu rumah anda, ke dalam cara berpikir anda bahkan ke dalam sistem gaya hidup dan sudut pandang kita sehari – hari.
Jika anda terus mencari tahu siapa saya, maka anda tidak akan pernah tahu dan anda akan lelah dengan pencarian anda mengenai saya. Jika apa yang saya sampaikan benar, maka refleksikanlah kebenaran ini dalam resistensi pergerakan dakwah kita yang jelas, cerdas, terarah dan produktif, karena saat anda melihat bahwa pendapat kita adalah berseberangan, sesungguhnya kita adalah lawan.

Ini info X Files pertama dari saya. Ada agenda besar untuk mengadu domba antara Islam dengan pihak nasionalis. Indikasi ini tercium sejak disebarnya bom buku ke kalangan nasionalis.

Jika anda pernah mendengar kasus, bertebarannya anjing – anjing liar di tengah kota, yang notabene kota – kota tersebut adalah kota – kota dengan penduduk yang memiliki kultur Islam yang sangat kuat. Percayalah, bahwa anjing – anjing itu tidak hadir karena arus alamiah dari tradisi alam, semua adalah bagian dari sebuah konspirasi dan serangan psikologis.

Pihak Islamphobia (baca :Mereka) sangat mengetahui apa-apa yang dilarang oleh agama kita, melalui pintu inilah mereka hendak menyingkirkan posisi kita dari peranan sosial. Kita sengaja dibuat tidak nyaman dan risih tinggal di kota tersebut. Ini serangan dalam bentuk psikologis. Jangan takut kepada anjing, takutlah kepada Allah Swt saja. Bentuk lainnya seperti gay, waria dan lesbian. Saya menyebut ini seperti teknik mengusir tikus dari lobang dengan cara menyemprotkan asap.

Menarik, ketika seorang ingin mengidentifikasi siapa saya, ini adalah komunitas hobby kami. Setiap hari kami kami selalu mengekspresikan hobby kami yang sama di komunitas ini. Namun sayangnya di komunitas ini ada ‘mereka’. Ya, jika anda sudah siap dengan informasi ini, tentunya saya tidak perlu menjelaskan maksud dari kata ‘mereka’ ini siapa?. Mereka coba membangun ketidaknyamanan atas kehadiran saya. Alkohol, kondom, freesex dan pancingan – pancingan debat kusir diarahkan untuk memancing argumentasi saya.

Intinya bukan untuk melatih ilmu saya, tapi justru membangun persepsi dan ketidaknyamanan baik untuk diri saya, ataupun untuk lingkungan kepada saya. “Mereka” berharap saya tidak lagi eksis di komunitas itu, mereka ingin saya pergi. Permainan mereka sangat rapi, bahkan cenderung seperti tidak terasa namun tetap bisa mengarahkan. Sayangnya, seberapa banyak alkohol dan budaya kondomisasi ditempat tersebut, saya justru tidak terpengaruh, dan saya tidak pergi dari tempat itu. Saya justru lebih sering datang ke lingkungan tersebut, sering, sering dan semakin sering.

Dalam prinsip saya, kalau para da’inya sudah menyingkir dari peranan sosial, pihak Islamphobia akan dengan mudah menghasut saudara kita yang lain (yang belum sempat ngaji dan yang tidak mengerti hakikat agama Islam).

Perhatikanlah baik – baik hampir di setiap masjid besar di sebuah kota, selalu dibangun tempat hiburan di sekitarnya. Masalah ini pernah diangkat di majalah Sabili. Tujuan mereka jelas, ingin menyerang kita secara mental terlebih dahulu.

Intinya, mereka bermaksud mengebiri fungsi sosial kita dengan cara melemparkan hal-hal yang dibenci oleh Islam ke masyarakat umum. Saran saya, jangan mundur dari peranan sosial. Saudara kita yang belum memahami Islam di luar sana masih banyak dan mereka membutuhkan posisi kita untuk menjaga mereka (sekalipun mereka tidak tahu dan tidak menyadari)

“Ketika musuh terlalu kuat untuk diserang, seranglah sesuatu yang berharga yang dimilikinya. Ketahui bahwa musuh tidak selalu kuat di semua hal. Entah dimana, pasti ada celah di antara senjatanya, kelemahan pasti dapat diserang. Dengan kata lain, anda dapat menyerang sesuatu yang berhubungan atau dianggap berharga oleh musuh untuk melemahkannya secara psikologis.”

“Jangan pernah menyerang secara langsung musuh yang memiliki keunggulan akibat posisinya yang baik. Giring mereka untuk meninggalkan sarangnya sehingga mereka akan terjauh dari sumber kekuatannya.”

“Perlemah kemampuan tempur musuh anda dengan secara diam-diam membuat konflik antara musuh dan teman, sekutu, penasihat, komandan, prajurit, dan rakyatnya. Sementara ia sibuk untuk menyelesaikan konflik internalnya, kemampuan tempur dan
bertahannya akan melemah.”


Rep: Thufail Alghifari
Oleh : The Informan

Jumat, 06 Juli 2012

Agama Baru Di Indonesia, Sogok dan Suap

Ada falsafah orang Cina, mengatakan bahwa tidak ada tembok yang tidak dapat ditembus dengan peluru :"emas". Artinya tidak ada benteng yang kokoh yang tidak dapat ditembus dengan peluru : "emas". Semuanya bisa luluh dengan peluru : "emas". Sekuat apapun pertahanan akan hancur dengan tembakan peluru : "emas".

Itulah falsafah orang Cina yang dipraktekan diberbagai negara, termasuk di Indonesia. Tentu, yang dimaksud dengan peluru : "emas" itu, tak lain, sogok dan suap.

Sekarang, praktek sogok dan suap sudah menjadi budaya, dan bahkan sudah menjadi aqidah, atau menjadi agama baru. Mungkin perlu sogok dan suap itu, dimasukkan ke dalam undang-undang, sebagai agama yang ketujuh. Karena, ajaran dan falsafah orang Cina tentang sogok dan suap itu, sudah mendarah-daging,sampai ke sungsum-sungsum, terutama dikalangan para pejabat dan pemimpin di negeri ini.

Urusan apapun semuanya harus melalui sogok dan suap. Tidak ada lagi urusan yang tidak terkait dengan sogok dan suap. Mulai dari urusan KTP sampai urusan proyek negara yang nilainya triliun, semuanya menggunakan methode sogok dan suap. Sampai urusan orang matipun harus dengan sogok, dan bahkan belakangan al-Qur'an pun dikaitkan dengan sogok dan suap.

Setiap urusan yang ada pasti akan berurusan dengan sogok dan suap. Istilah yang sekarang sudah menjadi lazim itu, disebutkan dengan : "succes fee". Bahasa lain dengan kata : "uang pelicin". Itu dipraktekan oleh para kalangan pimpinan partai sampai pejabat. Semua hanya bisa terjadi dengan sistem transaksional yang ujungnya duwit, dan tidak terlepas denga sogok dan suap.

Maka hanya dalam waktu relatif singkat, Republik ini sudah bisa dikuasai oleh golongan Cina. Terutama ekonominya. Bukan golongan Cina hebat, dan pandai berbisnis. Tetapi, mereka mempraktekan falsafah mereka, yaitu tidak ada tembok yang tidak ditembus dengan peluru : "emas". Asset ekonomi negara lebih 70 persen berada di tangan orang-orang Cina. Mereka benar-benar mempraktekan falsafah yang sudah berlangsung lama di negeri leluhurnya, dan kemudian dipraktekan di Indonesia.

Ilmuwan Jepang dari Kyoto University, Konio Yoshihara, mengatakan di Asia, tidak ada kapitalis sejati. Tetapi, menurut Konio Yoshihara, yang ada, yaitu yang disebut : "Kapitalis Erzat", atau "Kapitalis Benalu". Para pengusaha, terutama pengusaha Cina, yang menukangi pejabat, dan mendapatkan lisensi (izin), modal, proteksi, dan bahkan diberikan monopoli, sehingga menjadi kapitalis. Mereka menjadi konglomerat, bukan karena kehebatan mereka dalam berdagang, tetapi lebih karena faktor mentalitas pejabat dan pemimpin Indonesia yang busuk.

Mereka tidak terlalu lama menukangi para pejabat dan pemimpin Indonesia, hanya kurang dari satu dekade, para pengusaha Cina sudah meraup asset bangsa Indonesia, hanya dengan bermodal falsafah tidak ada tembok yang tidak bisa ditembus dengan peluru : "emas". 

Semua pejabat dengan mudah bisa ditekuk oleh para pengusaha, dan dimasukkan ke dalam  kerangkeng kepentingan mereka. Sampai para pejabat menjadikan para cukong "Cina" menjadi sesembahan mereka.

Coba tengok. Mulai dari LIem Sioe Liong, yang di awal kemerdekaan berkenalan dengan Jenderal Gatot Subroto, dan dilanjutkan dengan Jenderal Soeharto, sampai Soeharto, mengambil alih kekusaan di era Orde Baru. Peranan Liem Sioe Liong, memasok kebutuhan tentara waktu itu, dan semua pertemanan itu, berlanjut hingga rezim Orde Baru itu kokoh menguasai seluruh supra struktur negara.
Ketika Soeharto sudah kokoh menguasi kekuasaan, dan dengan dukungan birokrasi, militer, dan Golkar, kekuasaan benar-benar menjadi sebuah keniscayaan. Kemudian, Soeharto menjadi orang Cina yang dulu menjadi temannya, kemudian menjadi pilar ekonomi Orde Baru. Pembangunan selama Orde Baru, hanyalah memberikan kesempatan kepada kelompoknya Liem Sioe Liong, dan kroni-kroni Soeharto. Tidak ada yang lain. Bahkan di zaman Orde Baru, kalangan pengusaha Islam, di bonsai oleh Ali Moertopo, karena memang rezim Orde Baru, tidak menginginkan golongan Islam tumbuh ekonominya.

Liem diberi lisensi (izin), modal, proteksi, dan hak monopoli. Liem diberi izin mengelola import tepung, dan sampai mengolah menjadi produk mie, yang dikonsumsi puluhan juta rakyat Indonesia setiap hari. Sekarang PT Bogasari bukan hanya monopoli, tetapi sudah menjadi kartel. Karena aktitivitas PT Bogasari itu, sudah sangat raksasa, mulai dari hulu sampai hilir, dan itu ada di satu tangan. Semuanya itu, buah dari hubungan antara Liem dengan Soeharto, di tahun l950 an, dan berlanjut sampai Soeharto mengambil alih kekuasaan. Semua diawali dengan sogok dan suap.
Sekarang semua detil bisnis di Indonesia, tidak ada yang tidak berkaitan dengan orang-orang Cina. Mereka walaupun minoritas, tetapi hakekatnya mereka sudah berkuasa di Indonesia. Tidak ada pejabat di Indonesia yang tidak dapat ditekuk oleh para "taoke". Semua pejabat dengan sangat mudah bisa ditekuk oleh para "taipan" (konglomerat) Cina. Merekalah hakekatnya yang berkuasa di negeri ini.

Mengapa sampai sekarang perjanjian ekstradisi tidak pernah terwujud antara Singapura dan Jakarta. Karena, Singapura menjadi surga bagi para maling, yang merampok uang di Indonesia, kemudian disimpan di Singapura, dan pemerintah tidak dapat bertindak. Berapa banyak uang bangsa Indonesia yang dilarikan para maling itu ke Singapura?

Pusat-pusat ekonomi di Indonesia sudah dikuasai oleh para "taipan" Cina, dan dengan cara menyogok, para pejabat atau pemimpin yang ada. Tidak sulit mengangkangi para pejabat Indonesia. Hanya dengan "fulus" mereka sudah "mampus". Artinya, bisa diatur oleh para "taoke" Cina. Semuanya itu, hanyalah dengan methode sogok dan suap.  Seluruh asset negara dan ekonomi mereka kuasai. Sampai ke kampung-kampung.

Bayangkan berapa banyak pasar-pasar tradisional yang bangkrut dan gulung tikar? Akibat adanya hypermart. Di kota Depok yang sangat kecil, di sepanjang Jalan Margonda, berapa hypermart? Bahkan di Depok kota yang kecil itu, terdapat dua Carrefour. Semua itu, hanya menghancurkan pedagang kecil. Belum lagi toko Alfa dan Indomart, yang sekarang menjamur di kampung-kampung. Semua izin akan keluar dengan mudah, hanya dengan uang "recehan" kepada para pejabat.

Lie Sioe Liong sudah mati, dan dilanjutkan para "taipan" lainnya, yang sama-sama menempel kepada kekuasaan. Dengan pura-pura mendukung partai politik. Tokoh Partai Demokrat Hartati Murdaya Po, yang menjadi pengusaha terkenal, yang menguasai Jakarta Fair, sekarang berurusan dengan KPK, yang dituduh melakukan suap.

Hartati pemilik PT Handaya Inti Plantation diduga melakukan suap dan sogok terhadap Bupati Buol, miliaran rupiah, yang sudah menjadi tersangka. Tidak mungkin secara logika seorang manajer yang menyogok, miliaran rupiah kepada Bupati Buol, tanpa sepengetahuan Hartati Murdaya? Semuanya akan menjadi jelas, bagaimana kedudukan Hartati Murdaya, yang menjadi isteri Po, yang menjadi pejabat Partai PDIP.

Tetapi, sekarang sogok suap, sudah meluas, semua kelompok, golongan, dan tidak hanya monopoli ras Cina, yang melakukan sogok dan suap. Orang-orang Cina mungkin berjasa menjadi telah guru sogok dan suap, yang sekarang sudah menjadi agama baru di Indonesia.

Tidak ada satupun manusia Indonesia yang tidak mengenal sogok dan suap. Semua sudah mengenal tentang sogok dan suap. Mereka semua mempraktekan sogok dan suap dalam kehidupan sehari-hari.
Di Jepang orang-orang Cina tidak dapat berkembang, dan mereka hanya hidup di sekitar pelabuhan Yokohama, dan berjualan di kedai. Orang-orang Jepang tidak suka sogok dan suap.

Berbeda dengan para pejabat dan pemimpin  Indonesia yang hanya bisa hidup dengan makan sogok dan suap. Maka, bangsa ini sekarang menjadi budak yang hina oleh bangsa lain, termasuk bangsa Cina, dan asset ekonominya dikuasai oleh asing. Karena mereka dengan mudah dapat di sogok dan di suap. Wallahu'alam.

Kamis, 05 Juli 2012

Bubarkan Partai Politik, Tidak Memihak Rakyat


Inspirasi Ku dzul92-Seharusnya para pemimpin partai politik itu, sudah  berpikir membubarkan partai-partai yang mereka pimpin. Partai-partai politik yang ada sudah tidak layak lagi diberi hak hidup.
Rakyat pun tak perlu lagi memberikan dukungan kepada mereka. Rakyat sudah harus memahami, bagaimana hakekat partai-partai yang ada sekarang ini. Tidak ada satupun partai politik yang serius dan sungguh-sungguh membela kepentingan rakyat.

Justeru keberadaan partai politik itu, hanyalah menghancurkan kehidupan rakyat. Mereka tidak pernah menjadi wakil rakyat. Mereka tidak secara tulus memperjuangkan kepentingan rakyat. Para pemimpin partai politik telah memanipulasi suara rakyat, dan suara rakyat digunakan kepentingan para elite partai. Rakyat yang sejatinya pemilik suara yang sebenarnya dibajak oleh para pemimpin partai.

Rakyat selalu dininabobokkan dengan kata-kata, suara rakyat adalah suara tuhan. Faktnya, rakyat hanyalah kumpulan manusia yang menjadi korban, dan menjadi alat kepentingan elite partai. Elite partai hanyalah menomorsatukan kepentingan pribadinya, golongannya, dan kroni-kroninya. Tidak lagi menjadikan aspirasi rakyat menjadi tema dan agenda perjuangan mereka.
Ketika mendapatkan jabatan kekuasaan, dan memegang kekuasaan, tak pernah lagi ingat terhadap rakyat. Janji-janji yang pernah mereka ucapkan dan sampaikan ketika berlangsung kampanye tak lagi diwujudkan, ketika mereka sudah berkuasa.

Bagaimana sekarang dengan sangat telanjang para para pemimpin utama partai-partai politik terlibat dalam korupsi. Tidak ada satupun partai politik yang tidak terlibat dalam korupsi di semua tingkatan. Jabatan dan kekuasaan yang mereka miliki, bukan berkah bagi rakyat. Sebaliknya, jabatan dan kekuasaan yang dimiliki oleh para pemimpin partai itu, justeru menjadi azab bagi rakyat.
Hidup rakyat semakin jauh dari kehidupan yang layak. Semakin banyak rakyat yang miskin. Semakin banyak yang hidupnya semakin menderita. Tak lagi mendapatkan perlindungan yang layak. Sebagai warga negara.

Bandingkan dengan para elite partai politik? Mereka hidup dengan sangat mewah. Tanpa batas. Seakan sudah menjadi keniscayaan hidup mewah itu. Banyak para pemimpin partai yang berstatus sebagai pemimpin "dakwah" (mendadak mewah). Tanpa jelas asal usul kekayaan yang dimilikinya.
Hari-hari ini bangsa Indonesia disuguhi sebuah kisah yang sangat getir. Di mana di satu sisi rakyat menghadapi kemiskinan, di satu sisi yang lain, melihat kemewahan kehidupan yang sangat luar biasa, yang sebagian dipertontonkan oleh para pemimpin partai. Mereka seakan tidak memahami kehidupan bangsa Indonesia yang sedang ditimpa krisis.

Hari-hari ini bangsa Indonesia hanya mendengarkan dan melihat berita di berbagai media, yang menyuguhkan informasi dalam bentuk berita, tentang korupsi. Korupsi yang dilakukan para elite partai.

Semua jajaran partai sudah sangat terlibat dalam korupsi. Tidak ada yang tidak berlaku korup. Korupsi sudah menjadi aktifitas yang wajar. Korupsi sudah menjadi sebuah budaya.
Hari-hari ini bangsa Indonesia melihat dengan gamblang, para pemimpin partai harus berhadapan dengan KPK. Mulai dari Ketua Umum, Bendahara, Sekretaris, sampai Dewan Pembina Partai. Semua menjadi "pasien" KPK.

Mereka seperti tikus busuk yang menggerogoti uang rakyat (APBN). Tanpa peduli. Mereka menikmati uang rakyat (APBN) dengan lahap. Para pemimpin partai itu, seperti tak pernah merasa kenyang dengan menggerogoti uang rakyat (APBN) itu.
Sampai-sampai para elite partai yang memegang jabatan publik itu, al-Qur'an pun menjadi objek mereka. Al-Qur'an menjadi bahan objekan korupsi. Tidak dapat lagi memilih-milih. Semua hal  di Indonesia bisa dikorup.

Kalau al-Qur'an yang merupakan wahyu dari Allah Rabbulan Alamin, sudah menjadi ajang korupsi? Lalu, bagaimana moralitas agama para pejabat Indonesia? Kejahatan yang mereka lakukan melebihi segala bentuk kejahatan yang pernah ada.


Padahal, yang melakukan korupsi pengadaan al-Qur'an itu, dulunya pernah menjadi aktivis, dan memiliki idealisme. Mengapa sesudah masuk menjadi anggota partai politik, dan menjadi pejabat publik, perilakunya begitu busuk?

Belum lagi kasus-kasus moral di kalangan elite partai politik. Bukan berkaitan dengan masalah korupsi. Tetapi, berkaitan dengan perbuatan faqisah (dosa besar) zina. Berapa banyak anggota DPR yang kedapatan di tempat-tempat mesum, dan bahkan mereka melakukan foto bugil bersama dengan perempuan yang bukan menjadi muhrimnya. Tanpa sedikitpun rasa malu.

Ada pula, yang saat sidang paripurna di DPR, sedang asyik mengunduh gambar-gambar porno dari IPadnya. Hari Jum'at. Hanya dengan alasan jenuh. Ini sesuatu yang tidak masuk akal.
Padahal, anggota DPR yang mengunduh gambar porno, yang sempat diabadikan wartawan itu, dikenal sebagai tokoh partai Islam. Mengapa semua itu bisa berlangsung?

Aktifitas mereka di DPR, sepertinya juga asal-asalan. Tidak produktif. Fungsi legislasi tidak optimal. Fungsi anggaran justeru menjadi tempat dagang, dan mendapatkan "fee", dan mempertebal kantong. Fungsi kontrol terhadap ekskutif, juga tak jalan, karena para pemimpin partai politik sudah diikat dengan tali "koalisi" oleh kekuasaan. Dengan sistem "dagang sapi", dan barter politik, yang sudah lazim.

Rapat-rapat paripurna yang akan mengambil keputusan kurisnya kosong melompong. Meskipun, awalnya paripurna itu mencapai 'quorum, tetapi mereka pergi tak pernah mengikuti acara paripurna, dan hanyalah meninggalkan absen belaka. Tetapi, mereka selalu berebut dengan berbagai fasilitas yang sangat luar biasa.

Republik ini layak menjadi negara gagal. Kalau melihat para perilaku pemimpin politiknya, hampir sebagian besar terdiri dari orang-orang yang secara moral bobrok, dan tidak memiliki tanggung jawab. Mereka hanya mengejar kenikmatan dunia, dan memuaskan hawa nafsu. Tanpa mempedulikan lagi moralitas agama.

Partai-partai politik yang seharusnya menjadi jembatan bagi rakyat dan bangsa dalam melakukan perbaikan, tetapi justeru yang dilakukan para pemimpin partai politik dan elitenya melakukan penghancuran secara total kehidupan yang ada.
Maka seharusnya mereka membubarkan diri. Tidak membiarkan diri mereka terus-menerus terlibat dalam berbagai kejahatan, termasuk korupsi yang sangat dibenci rakyat. Wallahu'alam.

http://www.voa-islam.com

Senin, 02 Juli 2012

Ikhlas dan Sabar

Inspirasi Ku dzul92 - Parlemen Katak Dalam Tempurung. Mari mendelegasikan perasaan, pada kode etik tentang ikhlas dan sabar. Mari membingkai perjuangan dalam literatur bernama fokus. Mari tetap berjalan dengan kejelasan tujuan. Jangan terlalu sering melihat ke kanan dan ke kiri. Walau hanya sekedar sebuah senda gurau, namun terlalu banyak tertawa juga tidak baik. Mari bicara seperlunya dihadapan persahabatan yang penuh basa-basi.
Rasa kehilangan itu mitos, sama mitosnya dengan rasa memiliki. Pengalaman mengajarkan saya tentang invidual fighting. Legasi egaliter antara keseimbangan naluri, doa dan gerakan. Luar biasa perjalanan sejak Februari 2012-Juni 2012 ini. Alam khatulistiwa bernasehat bersama dinamika cuaca, ajarkan kita menerka kejadian yang belum terjadi untuk kita antisipasi lebih dini.
Hingga terik mentari didepan lampu merah sadarkan lamunan menunggu warna hijau itu berikan tanda untuk berjalan kembali. Lamunan ketika takdir sebuah kaca spion itu dibuat kecil, sejatinya nasehat dari masa lalu tak lebih dari sebuah pencerahan bahwa ia semata dilihat untuk kita berhati – hati ditiap tikungan kehidupan. Naturalisme kodratnya menuntut mata kita untuk tetap melihat kedepan. Pada khasanah kaca mobil depan yang begitu besar, transparan memperlihatkan arah dan tujuannya. Walau pada eksekusinya ia tetap memberikan kita pilihan, membiarkan mobil ini diam karena kita disibukkan dengan kaca spion, atau melangkah dan menatap harap di depan.
Jangan ceritakan lagi disini kau pernah terluka, atau kau pernah dikhianati atau mungkin kau pernah menyesali pengkhianatan. Mari teduhkan hidup dengan perenungan, sebelum kita basahi sholat kita dengan air mata, sebelum kita melupakan daftar pustaka dari nama – nama masa lalu yang harus kita seleksi lebih ketat.
Kita tak mungkin temukan keteladanan disarang penyamun. Seperti kita tak mungkin temukan kesuksesan hakiki dibalik sempitnya keluh kesah. Tak ada kelapangan dari kepura-puraan. Begitu juga tak ada kebenaran pada pembelaan yang output-kan tendensi. Menghapus masa lalu, berarti menghapus bait-bait sejarah, maka mengingatnya sebagai pelajaran itu baik. Namun menjadikannya rujukan adalah kesalahan. Dimana angin bergerak, ia  selalu searah dan berirama. Ketika bertemu dua arah angin berlawanan maka lahirlah badai dan nestapa ketika ia membesarkan dan menjadi merugikan.
Lalu, jika kau buka beranda media sosialmu lalu temukan status yang menyinggung perasaanmu padahal tak ada namamu disebut disitu. Jangan salahkan si pembuat status, salahkan dirimu yang selalu mengartikan setiap definisi hidup dengan sentimentil. Kedengkian itu hidup para orang yang suka menilai orang lain pada masa lalunya, namun ketulusan memaafkan lalu melupakan, yang setelah itu hadirkan kinerja positif tanpa kepentingan apapun adalah kinerja orang-orang yang terus mendewasakan diri.
Karena itu jangan jadi kerdil dengan kecurigaan, karena perilaku suudzon hanya akan membuatmu terlihat sangat kekanak-kanakan. Terlebih menjadi dangkal layaknya pahlawan kesiangan yang sibuk menilai orang lain, membutakan pelarian dari target kehidupan yang sederhana dan menyelamatkan yaitu perbaikan diri. Tidak usah menjadi dungu dengan menggurui orang lain, sedangkan kita sendiri sulit menjadi guru bagi diri kita sendiri. Karena itu jangan menjadi idiot untuk berpendapat ketika pendapatmu justru tidak diminta disini.
Alhasil, diam mencerna lalu mencermati gejala yang mengoreksi fenomena telah menenangkan jiwa. Orang-orang reaksioner adalah orang-orang miskin karya, seperti orang-orang yang berpendapat pada ruangan dimana pendapat dia tidak diminta, apalagi memang tidak dibutuhkan adalah ketumpulan intelektual itu sendiri. Betapa menyedihkannya orang-orang yang berbisik dari satu kuping ke kuping yang lain untuk menuai persepsi dari agenda politis skeptis. Mereka hendak menghardik mentari ketika mereka tak kunjung sadar tempurung yang ditinggali bersama seekor katak.
Bergeraklah membunuh, menarilah dalam sajak-sajak pembantaian. Namun orang-orang yang menang selalu hidupkan senyuman dalam hari-harinya. Kebahagiaan mereka tak lagi bisa dilacak oleh digitalisme yang menggadaikan hidup pada manipulasi eksistensi, yang dicibir tombol like atau unlike, sedihnya ketika kamu berhasil menyakinkan orang bahwa kamu bahagia dan baik-baik saja, kamu bertambah tolol ketika kamu membuka pintu rumah masalah hidup tak kunjung selesai.
Dustanya kita yang hidupkan sandiwara pertemanan dengan belati. Maka bersyukurlah mereka yang tidak menjadi budak ketergantungan narkotika modern dari candu update status dan perselingkuhan opini, dalam kolaborasi sederhana antara Iri dan parlemen katak dalam tempurung.
Kamu mau tahu apa katak dalam tempurung itu? ini salah satu contohnya. Ada kisah dua orang kini bersembrangan pendapat. Yang satu pandai bicara, yang satu terus bekerja. Suatu ketika yang bekerja ini menuai prestasi dan kian membaik dalam kinerjanya. Tidak ada angin tidak ada hujan, si pandai bicara mendatanginya dan berkata bahwa dia tersinggung dengan si terus bekerja.
Hasilnya, bingunglah orang yang terus bekerja ini. Sampai ke titik dimana si Pandai Bicara ini sadar bahwa ia telah salah menilai. Masalahnya memang dari dulu Si Pandai Bekerja sadar bahwa perbedaan antara dia dan si Pandai Bicara ini seperti minyak dan air. Karena itulah ia mempersiapkan diri untuk bekerja sendiri, tanpa meminta bantuan siapapun termasuk si Pandai bicara ini. Ia hidup berdikari dan menjadi semakin matang dengan pengalaman hidupnya.
Hasil akhirnya, si Pandai Bicara minta agar mereka bisa saling mendukung. Bingunglah si pandai bekerja ini, pasalnya dia tidak butuh dukungan si Pandai Bicara ini, dan kalaupun ia mendukung si Pandai Bicara, ia tahu orang ini adalah ideologi minyak dan ia adalah ideologi air, mana mungkin bisa bersatu? mana mungkin bisa saling mendukung?. “Rugi Bandar” katanya. Terlebih si Pandai Bicara ini sudah banyak salah menilai dirinya. Makin anehlah si Pandai Bekerja ini, namun ia memilih diam untuk pergi secepatnya, daripada meladeni pepesan kosong, diam hingga ia lupa bahwa si Pandai Bicara ini pernah masuk dalam list pertemanannya. Disinilah kalian akan mengerti bahwa rasa kehilangan itu adalah mitos.
Sahabat, jadilah orang yang kuat. Kuat dalam berdikari, kuat dalam memperbaiki diri, kuat dalam bersabar, kuat dalam berjuang dan bertanggung jawab. Namun jika tulisan ini telah menyinggung dirimu, sayapun tidak akan meminta maaf karena saya menulis ini untuk mereka yang memiliki visi besar, dengan jiwa besar dan bekerja untuk hal-hal besar. Masih banyak web yang lebih baik daripada anda berlama -lama disini dalam kedongkolan membaca tulisan saya, padahal kedongkolan itu pada dasarnya datang dari kekerdilan anda sendiri.
Sekali lagi, Mari mendelegasikan perasaan, pada kode etik tentang ikhlas dan sabar. Mari membingkai perjuangan dalam literatur bernama fokus. Mari tetap berjalan dengan kejelasan tujuan. Jangan terlalu sering melihat ke kanan dan ke kiri. Walau hanya sekedar sebuah senda gurau, namun terlalu banyak tertawa juga tidak baik. Mari bicara seperlunya dihadapan persahabatan yang penuh basa-basi. Mari terus memperbaiki diri, mari lebih fokus pada kekurangan diri sendiri, mari melanjutkan hidup dengan kegemilangan baru.. Insya Allah
Thufail Al Ghifari – 18 Juni 2012


Sejarah Palestina dan Zionis Israel

Konflik Palestina-Israel terus saja berlangsung entah sampai kapan berakhir. Sekarang orang Israel mengklem sebagai tanah milik mereka sejak 400 tahun sebelum Masehi! Benarkah? Kenapa baru tahun 1897 dipertanyakan kembali? Siapa sebenarnya bangsa Israel itu? Mari kita lihat kembali sejarahnya.
Orang-orang Israel adalah anak keturunan nabi Yakub as anak nabi Ishak cucu nabi Ibrahim. Nabi Yakub as tinggal di Nablus daerah Kan'an Palestina. Anak keturunan nabi Yakub ada 12 suku yang tersebut 12 suku keturunan Israel. Jumlahnya kurang dari seratus orang dan hidup sampai 500 tahun lebih. Salah satu keturunan Israel ini adalah nabi Yusuf Bendahara Negri Mesir. Nabi Yusuf as berusaha mengumpulkan kembali keturuan nabi Yakub ini yang sudah terpencar-pencar di sepanjang pantai laut tengah sampai daerah Irak bagian utara kembali ke Mesir. Selain nabi Yusuf yang juga keturunan Israel adalah nabi Harun dan nabi Musa, nabi Daud, nabi Sulaiman.
Sehingga pada zaman nabi Musa yang juga keturunan Israel, lebih dari 1600 laki-laki keturunan 12 suku Israel berhasil lolos dari kejaran Fir'aun (Raja Mesir bergelar Fir'aun yang sebenarnya bernama Bernevtah atau Ramses II). Karena sebelum itu mereka berkumpul di Mesir hasil usaha nabi Yusuf as. Mereka berdiam dan berkembang di Mesir sampai Raja Fir'aun yang ke 32 berkuasa yang memusuhinya berkat usaha nabi Musa yang keturunan Israil juga mereka berhasil lolos ke daerah Madyan, dekat Baitul Maqdis dan Padang pasir Tih.

Kira-kira sebelum tahun 500 SM Orang-orang Yahudi berkembang dekat Baitul Maqdis. Berdasarkan wahyu yang diterima nabi Musa bahwa diperintahkan Bani Israil untuk masuk ke kampung bernama Baitul Maqdis (QS: 2:58-59). Menurut Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah Baitul Maqdis adalah yang disebut orang Yahudi dengan Yerusalem lama, atau Hebron dalam keadaan menang.)1.

Tetapi mereka tidak mau masuk seperti yang diperintahkan Allah SWT kepadanya. Karena keingkarannya kepada perintah Allah SWT maka jadilah mereka tersesat di padang Tih selama empat puluh tahun. Sampai datang generasi baru dibawah Yusha' bin Nun membebaskan mereka dan memasuki kota tersebut.)2 

Tetapi orang-orang zalim menukar perintah Allah swt kata Hiththah maksudnya masuk dengan menunduk atau merendahkan diri kepada Allah swt sebagai tanda tobat dan mohon ampun kepada Allah swt atas dosa-dosa yang lalu. Kata Hiththah mereka plesetkan menjadi Hinthah artinya mohon gandum. Bahkan sangkin menghinanya dalam Hadits yang dikutip di dalam catatan kaki Tafsir Zhilalil Qur'an tersebut penerjemah menambahkan: mereka memasuki pintu kota sambil merayap diatas pantatnya seraya berkata "Habbah fi syara'i" Kami minta biji-bijian gandum.")3

Karena sifat orang yahudi yang tengkar ini banyak orang yang tidak suka, Roger Garaudy juga menyatakan bahwa memang benar sifat orang Yahudi (Israel) yang tidak patuh terhadap perintah nabi-nabinya, sehingga ia mengatakan dengan mengutip Bernard Lazare:
"... Orang-orang Yahudi "melindungi kembali diri mereka sendiri di balik pagar yang telah didirikan sekitar Taurat serta tulisan-tulisan yang pertama, kemudian oleh orang-orang Farisi/munafik serta kaum Talmudis, pada penerus Ezra, para penyimpang yang telah menyeleweng dari ajaran-ajaran nabi Musa as yang masih primitif, serta musuh-musuh para Nabi dan Rasul. Semua tindakan yang mereka lakukan itu bertentangan dengan ajaran-ajaran Nabi Musa as yang sebenarnya, yang dimurnikan dan diperluas oleh isaiah, jeremiah dan Ezekiel, serta selanjutnya diperluas dan digeneralisasikan oleh orang-orang Yudeo-Hellinis.")4
dan Allah swt pun menurunkan azab padanya berupa penghancuran masyarakatnya mereka kembali terusir dari Baitul Maqdis dan terpencar-pencar, karena Baitul Maqdis dikuasai oleh Raja Jalut (Goliath), Ketika itu Allah mengirim pasukan Jalut yang perkasa, kecuali mereka yang selamat dibawah pimpinan raja Thalut dan nabi Daud sebagai raja orang Yahudi ketika itu. Daud memimpin Bani Israel setelah mengalahkan jalut (Kisah selengkapnya ada dalam QS: 2:246-249). Tetapi mereka tetap tidak masuk ke Baitul Maqdis karena kehendak Allah swt. Mereka diam dan berkembang disebelah baitul Maqdis yaitu yang disebut Masyaaruts-Tsani. Masyaaruts Tsani bukan wilayah Palestina. Tetapi daerah dekat antara Syria dengan Irak Utara sekarang.

Minggu, 01 Juli 2012

Berkata Jujur Akan Membuat Kita Cerdas

Menurut seorang psikolog orang yang sering berkata tidak jujur (bohong), lambat laun menjadi kebiasaan yang sulit dihambat. Bila tidak berbohong terasa ada keberatan dalam jiwanya. Maka terbiasalah ia berdusta. Seolah jika tidak berdusta mulutnya terasa gatal.
Pertama kali seseorang berbuat dusta atau berbohong, biasanya ia akan merasa menyesal. Akan tetapi, ketika perbuatan bohong atau dusta itu sering dilakukan beberapa kali, ia akan merasa biasa saja, bahkan mulai pudar rasa penyesalannya.
Kebiasaaan ini akan merugikan pribadi dan agamanya. Misalnya, dalam pergaulan ia bisa dijauhi orang lain. Bagi agama, perbuatan itu berimplikasi pada kadar keimanan.
Seorang ulama bernama Syeikh Abu Sa’id al-Qarsyi pernah mengatakan,

 “Orang jujur itu adalah orang yang mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian. Sehinga ia tidak pernah malu mengakui kelemahan dirinya.”

Sikap jujur akan mengisi energi ke dalam pikiran intelektualitas sekaligus spiritualtias. Sifat ini mampu memberi energi positif untuk pengembangan keilmuan dan intelektualitas. Lebih-lebih, bagi seorang ilmuan. Jujur, menjadi faktor kemajuan intelektualitasnya.
Peneliti sejati bukanlah yang selalu menjiplak karya orang atau mengutip secara tidak jujur. Kebiasaan buruk ini justru menurunkan derajat intelektualitasnya. Menjadi peneliti yang baik, mesti mengakui kelemahannya, jika tidak, dia tidak menghasilkan karya yang baik.
Pengakuan akan kelemahan inilah yang kadang kala tidak ringan dilakukan. Sebagaiman anasihat Syeikh al-Qarsyi, “seharusnya seorang ilmuan tidak malu jika kelemahannya diketahui.” Sebab, dengan terbukanya kelemahan, berarti akan ada kesempatan untuk memperbaikinya.
Sebaliknya jika dia tidak jujur mengakui kelemahan, namun tetap kukuh menutupi ke-jahilan-nya, maka pintu untuk mengembangkan diri menjadi pintar tertutup. Tak ada kesempatan untuk tingkatkan derajat keilmuannya karena merasa sudah intelek. Jadilah ia seperti katak dalam tempurung. Ketidak jujuran menghasilkan keangkuhan. Keangkuhan berakibat satisnya tingkat keilmuannya.

Jujur dan kematian
Implikasi sikap jujur memiliki dua dimensi. Pertama, Meningkatkan kinerja seseorang dalam pekerjaannya. Kejujuran itu merupakan inti emotional quotient (kecerdasan emosional). Para peneliti menemukan bahwa kecerdasan emosional adalah faktor paling utama menentukan kesuksesan bekerja. Ini adalah sikap cerdas pada dimensi dunia.
Kedua, cerdas pada dimensi akhirat. Di sini, sikap jujur adalah buah dari keimanan yang sempurna. Karena sempurna imannya, maka ia tidak menyia-nyiakan perilakunya. Ia memprioritaskan perilakuknya kepada yang hal yang bermanfaat. Ia sadar bahwa berbohong tidak menguntungkan dalam berkawan, lebih-lebih akan merugikan nasib di akhirat.
Makanya, ia tidak sembarangan menjalani setiap detik nafas hidupnya, tidak main-main dengan gerak-gerik perilaku dan ucapannya.

Dalam sebuah hadis dijelaskan, “Orang yang cerdas ialah orang yang mengendalikan dirinya dan bekerja untuk kehidupan setelah kematian.” (HR Tirmidzi). Inilah arti kecerdasan yang sesungguhnya.

Hal ini menguatkan pendapat Syeikh ‘Abdul Qadir al-Jilaniy, bahwa akhlak terpuji selalu tergantung dengan konsep keimannannya, sebagaimana ditegaskan oleh Imama al-Wasithy, bahwa jujur itu sebenarnya adalah kebersihan tauhid.
Sehingga dengan mengikuti nasihat Imam Abu Sa’id al-Qarsyi di atas, maka seorang muslim yang shiddiq (jujur) selalu ingat kematian, setiap aktifitasnya selalu dipertimbangkan, apakah membawa manfaat untuk bekal setelah nyawa ini dicabut atau tidak. Inilah yang disebut manusia cerdas.
Ketidakmampuan dan kelemahan diri juga mesti diakui. Pengakuan ini akan menjadi pemacu semangat berbenah diri.
Ketidakjujuran dalam mengakui kelemahan atau kekurangan sering terjadi pada banyak  orang. Maka sering pula sebagian orang melontarkan kata-kata sombongnya, “Saya sudah baik, tabungan pahala lumayan, tak perlu dinasihati dan tak butuh nasehat Anda.”
Sebaliknya, seorang yang jujur mengakui kelemahan yang ada dalam dirinya, selalu merasa masih banyak dosa, memerlukan bimbingan, banyak belajar dan akan terus berpacu menyempurnakan segala kelemahannya.
Inilah yang bernama riyadlah. Berat memang. Kecuali bagi orang yang jujur dan tawadlu’. Sedangkan orang yang angkuh, berat untuk mengakui kelemahan diri,  dan berusaha menutupinya agar disebut manusia sempurna. Orang jenis ini ini menipu dirinya. Ia Ingkar pada hati nurani.
Makanya, untuk mencapai kesempurnaan, hati perlu mengakui akan kesalahan. Pengakuan ini bisa kita mulai dengan mengkalkulasi dosa setiap harinya. Sediakan waktu sejenak untuk bermuhasabah. Berapa kali kita lakukan dosa hari ini? Kemudian bandingkan, seberapa banyak syukur kita pada Allah Swt?
Jika kita masih tetap saja kukuh membohongi diri, maka perlu dicatat, mulut tak akan bisa berbohong di alam kubur kelak. Segalanya akan berlaku sebagaimana adanya kondisi seseorang. Lebiha baik jujur di dunia dengan menerima hinaan manusia, daripada kita tutupi diri untuk mengesankan sebagai orang ‘hebat’ di dunia, akan tetapi di akhirat disiksa.
Walau sepintar apa kita di dunia, bila kita inkar pada-Nya, mulut kita yang dulu pintar tidak bisa berbuat apa-apa menghadapi pertanyaan malaikat Munkar Nakir, kecuali sebagaimana adanya. Kita tak mungkin bermanipulasi pada waktu itu. Semua jasad kita akan menjadi saksi kebohongan-kebohongan. Jadi berbohong menjadi energy negatif yang akan menghancurkan kehidupan kita. Na’udzu billah mindzaalik.

Oleh : Kholili Hasib




HAM Barat dan Toleransi Yang Tidak Adil

Pada 10 Desember 1948 PBB mengesahkan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM). DUHAM disusun sebagai usaha untuk mewujudkan dunia yang berkeadilan dan terbangunnya kerjasama yang berguna bagi manusia seluruh dunia tanpa memandang ras dan agama.
Tapi ternyata deklarasi DUHAM sejak awal menui kontroversi. Konsep HAM lebih kecenderung kepada humanisme. Padahal humanisme selalu dibenturkan dengan agama-agama. Penyusunan deklarasi juga masih diskriminatif. PBB tidak melibatkan Negara-negara Afrika Asia. Justru deklarasi disusun oleh sejumlah Negara Barat adidaya.
Beberapa utusan agamawan dari berbagai Negara sempat meminta butir-butir DUHAM agar direvisi. Dan syarat-syaratnya dibuat lebih adil dengan memasukkan konsep-konsep yang berdasarkan agama baik spiritual maupun tangngung jawab. Pertemuan-pertemuan dalam Project on Religion and Human Right di New York pada Juli 2003 dan peringatan ulang tahun 50 tahun DUHAM di McGill Montreal Kanada dimanfaatkan oleh Negara-negara Islam. Pertemuan itu menghasilkan Universal Deklaration of Human Right by the World Religions. Namun tetap saja, konsep HAM masih meminggirkan agama.
Hak-hak agama Islam belum mendapatkan tempat. Perwakilan Islam mempersoalkan pasal 16 dan 18. Tentang hak melaksanakan ajaran agama dan perkawinan beda agama.  Aspirasi umat Islam mentok. Ternyata ada pembatasan dan reduksi melaksankan ajaran secara penuh.
Memang karena dasarnya adalah humanisme sekular, maka tidak ada tempat bebas bagi agama, khususnya Islam. Hak-hak mematuhi dan melaksanakan ajaran agama Islam terbatas. Yang membatasi adalah sekularisme. Ideologi humanis-sekular menurut Dr. Anis Malik Thoha adalah salah satu wajah dari tren pluralisme. Ideologi ini bercirikan antroposentris, yaitu menganggap manusia sebagai hakikat sentral kosmos. Secara epistemologis, manusia itu sumber kebenaran, kebenaran Tuhan tidak bisa dijangkau.
Spirit humanisme adalah pengingkaaran terhadap kebenaran metafisik absolute. Ia adalah ideologi kuno yang menilai manusia sebagai satu-satunya pengatur nilai. Cikal bakalnya dapat dilacak pada abad ke-5 SM. Dipopularkan oleh filosof Protagoras. Protagoras, yang juga tokoh Sophis Yunani mengatakan manusia adalah satu-satunya standar bagi segala sesuatu, bukan doktrin agama.
Karena itu idologi ini tidak pernah sukses berkompromi dengan agama. Maka tidak heran, jika sering kita temui diskriminasi Barat sekular terhadap Islam. Karena sejatinya, tidak tempat keadilan untuk agama, khususunya Islam.
Anehnya, yang dituduh intoleran oleh PBB justru muslim Indonesia. Seperti baru-baru ini ada laporan dari Dewan HAM PBB di Jenewa, Swiss, 23 Mei 2012, yang menulis bahwa Indonesia Negara muslim yang tidak toleran. Di sinilah letak tidak adilnya. Di Swiss menara dilarang. Adzan dilarang dikeraskan. Tapi Negara ini tidak pernah disebut Negara toleran. Justru di Indonesia, agama-agama non-Islam bebas hidup. Di Negara Barat tidak ada hari besar agama kaum minoritas menjadi hari libur nasional. Tapi di Indonesia hal itu tidak pernah diributkan. Gereja-gerja dan Vihara bebas, tidak diganggu. Siswa-siswa non-muslim masih bisa belajar agamanya di sekolah-sekolah negeri. Di Eropa belum ditemukan setoleran itu. Tapi kenapa tidak dipersoalkan? Jelas karena Eropa sekular, sedangkan Indonesia religius.
Catatan-catan intoleransi Barat, sudah banyak ditulis, tapi tidak pernah diproses hukum. pernah ditulis Washington Post pada 25 November 2006, seorang anggota Perlemen Inggris, Jack Straw, dengan arogan meminta kaum muslimah melepas cadarnya ketika masuk ke kantornya. Islam dan muslim masih dipandang rendah dan kelas bawah yang perlu dicurigai. Beberapa waktu lalu Syekh Yusuf Qardhawi dicekal dilarang  masuk Negara Prancis.
Fakta-fakta ini sesungguhnya menunjukkan peradaban Barat belum mampu belajar toleransi bergama. Faktornya adalah sekularisme — yang menjadi ideologi Barat — tidak mengajarkan toleransi terhadap agama-agama. Sekularisme dan liberalisme meminggirkan agama dan menindas doktrin-doktrin sentral agama.
Maka, yang harus belajar  toleransi itu adalah Barat secular kepada Islam. Bukan kaum muslimin yang belajar toleransi kepada mereka.
Dalam Islam, toleransi (samahah) merupakan ciri khas dari ajaran. Islam menganjurkan umatnya untuk bersikap toleran, tolong-menolong, hidup yang harmonis, dan dinamis di antara umat manusia tanpa memandang agama, bahasa, dan ras mereka (QS. Al-Mumtahanah: 8-9).
Meskipun Islam tidak memberi klaim keselamatan terhadap pemeluk agama lain, akan tetapi ajaran Islam tidak memperkenankan mengebiri dan menyerang pemeluk agama lain. Islam menilai agama lain tidak benar, namun bukan berarti klaim ini melegitimasi melakukan penyerangan tanpa sebab. Peperangan dalam Islam didudukkan sebagai usaha prefentif (tadafu’), tidak mendudukkannya sebagai konfik (shira’). Visi Islam menjaga harmonitas dan koeksistensi antar kelompok, melalui usaha preventif bukan konflik.
Oleh sebab itu, klaim kebenaran sebenarnya tidak menghalangi pemeluk agama lain untuk menentapkan perkara mereka sesuai dengan apa yang terdapat dalam kitab suci mereka. Hal ini berbeda dengan ideologi sekularisme. Sekularisme membatasi hak-hak beragama di ruangan publik. Sedangkan Islam memberi izin.
Toleransi Islam seperti itu telah lama dipraktikkan oleh Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa sallam di Madinah. Kemudian diteruskan oleh para khalifah di Baghdad dan Andalusia. Bernard Lewis mengakui toleransi Islam. Dalam The Jews of Islam ia mengatakan, bahwa orang-orang Yahudi merasa aman hidup di bawah naungan orang Islam selama berabad-abad. Mereka tidak ditindas atau dirampas hak-haknya, bahkan mendapat kesempatan untuk bersekolah di lembaga-lembaga kajian. Kaum Yahudi hanya dikecam karena kekufurannya, namun mereka tetap mendapatkan hak-hak hidupnya.
Dalam sistem Islam ada konsep kafir dzimmi.Allah tidak melarang berbuat baik kepada kafir dzimmi, yaitu orang kafir yang mengadakan perjanjian dengan umat Islam dalam menghindari peperangan dan tidak membantu orang kafir lainnya dalam memerangi umat Islam. Ayat ini juga menunjukkan bahwa Allah tidak melarang bersikap adil dalam bermuamalah dengan mereka. Kafir dzimmi itu dilindungi karena taat pada kepemimpinan Islam dan tidak menyebarkan kesesatan kepada umat Islam. Bahkan umat Islam dilarang mendzalimi ahl al-dzimmi ini.
Maka, jika ingin adil, Barat mestinya yang perlu belajar kepada Islam. Sementara kaum muslimin perlu mendalami sejarahnya secara benar – dimana toleransi itu begitu agung diamalkan tanpa ada diskriminasi. Kaum muslim tidak perlu minder dengan tawaran konsep-konsep HAM sekular. Karena sejatinya konsep Islam telah sempurna.

By  http://www.undergroundtauhid.com/ham-barat/
Kuliah Ahad Underground Tauhid Bersama Ustad Kholili Hasib Serial 02 – Ahad, 24-06-20120