Dengan berupaya menjadi orang baik dan melakukan yang terbaik, maka kebaikan itu akan selalu ada disekitar kita. Sehingga tak perlu kesempurnaan untuk bisa berbahagia. Karena bahagia sesungguhnya adalah ketika kita melihat apapun secara sempurna.

Senin, 05 Maret 2012

Pengaruh Hedonisme


Munculnya fenomena hidup mewah (hedonisme) dalam sebuah negara adalah merupakan alamat kehancuran. Karena hidup mewah dapat membuat manusia lupa dari tugasnya mengatur negara, menimbulkan pengangguran, kemalasan, dan sikap pengecut. Mereka yang terjerumus dalam hidup yang serba senang dan hanyut dalam kemewahan biasanya tidak sanggup menghadapi rintangan dan tidak mau berkorban walau cuma dengan kata-kata.

Ia mengusahakan negaranya makmur dengan kemasksiatan. Ia diktator, sehingga timbul banyak pelanggaran HAM dalam menindas rakyatnya. Akhirnya akan menjadi bom waktu yang akan meledak di kemudian hari, negara tumbang dan tidak berdiri lagi untuk selama-lamanya.

Ibnu Khaldun rahimahullah berkata: "Kehidupan mewah (akan) merusak manusia. Ia menanamkan dalam diri manusia berbagai macam kejelakan, kebohongan dan perilaku buruk lainnya". Nilai-nilai yang baik yang notabene merupakan tanda-tangda kebesaranya hilang dari mereka dan berganti dengan nilai-nilai buruk yang merupakan sinyal kehancuran dan kepunahan.

Itulah diantara ketentuan Allah swt yang berlaku pada mahluk-Nya yang menjadikan negara sebagai ajang kezhaliman, merusak struktur dan menimpakan penyakit kronis berupa ketuaan yang membawa kepada kematian.



Biografi Sederhana Shalahuddin Al-Ayubi

Shalahuddin Al-Ayubi terlahir dari keluarga Kurdish di kota Tikrit (140km barat laut kota Baghdad) dekat sungai Tigris pada tahun 1137M. Masa kecilnya selama sepuluh tahun dihabiskan belajar di Damaskus di lingkungan anggota dinasti Zangid yang memerintah Syria, yaitu Nur Ad-Din atau Nuruddin Zangi.

Salahudin Al-Ayubi atau tepatnya Sholahuddin Yusuf bin Ayyub, Salah Ad-Din Ibn Ayyub atau Saladin/salahadin (menurut lafal orang Barat) adalah salah satu pahlawan besar dalam tharikh (sejarah) Islam. Satu konsep dan budaya dari pahlawan perang ini adalah perayaan hari lahir Nabi Muhammad SAW yang kita kenal dengan sebutan maulud atau maulid, berasal dari kata milad yang artinya tahun, bermakna seperti pada istilah ulang tahun. Berbagai perayaan ulang tahun di kalangan/organisasi muslim sering disebut sebagai milad atau miladiyah, meskipun maksudnya adalah ulang tahun menurut penanggalan kalender Masehi.

Selain belajar Islam, Shalahuddin pun mendapat pelajaran kemiliteran dari pamannya Asaddin Shirkuh, seorang panglima perang Turki Seljuk. Kekhalifahan. Bersama dengan pamannya Shalahuddin menguasai Mesir, dan mendeposisikan sultan terakhir dari kekhalifahan Fatimid (turunan dari Fatimah Az-Zahra, putri Nabi Muhammad SAW).

Dinobatkannya Shalahuddin menjadi sultan Mesir membuat kejanggalan bagi anaknya Nuruddin, Shalih Ismail. Hingga setelah tahun 1174 Nuruddin meninggal dunia, Shalih Ismail bersengketa soal garis keturunan terhadap hak kekhalifahan di Mesir. Akhirnya Shalih Ismail dan Shalahuddin berperang dan Damaskus berhasil dikuasai Sholahuddin. Shalih Ismail terpaksa menyingkir dan terus melawan kekuatan dinasti baru hingga terbunuh pada tahun 1181. Shalahuddin memimpin Syria sekaligus Mesir serta mengembalikan Islam di Mesir kembali kepada jalan Ahlus Sunnah wal Jamaah.

Dalam menumbuhkan wilayah kekuasaannya Shalahuddin selalu berhasil mengalahkan serbuan para Crusader dari Eropa, terkecuali satu hal yang tercatat adalah Shalahuddin sempat mundur dari peperangan Battle of Montgisard melawan Kingdom of Jerusalem (kerajaan singkat di Jerusalem selama Perang Salib). Namun mundurnya Sholahuddin tersebut mengakibatkan Raynald of Châtillon pimpinan perang dari The Holy Land Jerusalem memrovokasi muslim dengan mengganggu perdagangan dan jalur Laut Merah yang digunakan sebagai jalur jamaah haji ke Makkah dan Madinah. Lebih buruk lagi Raynald mengancam menyerang dua kota suci tersebut, hingga akhirnya Shalahuddin menyerang kembali Kingdom of Jerusalem di tahun 1187 pada perang Battle of Hattin, sekaligus mengeksekusi hukuman mati kepada Raynald dan menangkap rajanya, Guy of Lusignan.

Akhirnya seluruh Jerusalem kembali ke tangan muslim dan Kingdom of Jerusalem pun runtuh. Selain Jerusalem kota-kota lainnya pun ditaklukkan kecuali Tyres/Tyrus. Jatuhnya Jerusalem ini menjadi pemicu Kristen Eropa menggerakkan Perang Salib Ketiga atau Third Crusade.

Perang Salib Ketiga ini menurunkan Richard I of England ke medan perang di Battle of Arsuf. Shalahuddin pun terpaksa mundur, dan untuk pertama kalinya Crusader merasa bisa menjungkalkan invincibilty Sholahuddin. Dalam kemiliteran Sholahuddin dikagumi ketika Richard cedera, Shalahuddin menawarkan pengobatan di saat perang di mana pada saat itu ilmu kedokteran kaum Muslim sudah maju dan dipercaya.

Pada tahun 1192 Shalahuddin dan Richard sepakat dalam perjanjian Ramla, di mana Jerusalem tetap dikuasai Muslim dan terbuka kepada para peziarah Kristen. Setahun berikutnya Shalahuddin meninggal dunia di Damaskus setelah Richard kembali ke Inggris. Bahkan ketika rakyat membuka peti hartanya ternyata hartanya tak cukup untuk biaya pemakamannya, hartanya banyak dibagikan kepada mereka yang membutuhkannya.

Data lengkap tentang King Salahudin Al-Ayubi
Memerintah 1174 M. – 4 Maret-1193 M.
Dinobatkan 1174 M.
Nama lengkap Yusuf Ayyubi
Lahir 1138 M. di Tikrit, Iraq
Meninggal 4 Maret-1193 M. di Damaskus, Syria
Dimakamkan Masjid Umayyah, Damaskus, Syria
Pendahulu Nuruddin Zengi
Pengganti Al-Aziz
Dinasti Ayyubid
Ayah Najmuddin Ayyub
Selain dikagumi Muslim, Shalahuddin atau Saladin/salahadin mendapat reputasi besar di kaum Kristen Eropa, kisah perang dan kepemimpinannya banyak ditulis dalam karya puisi dan sastra Eropa, salah satunya adalah The Talisman (1825) karya Walter Scott.

Masa lalu memang tidak mudah pergi meskipun kita seperti tak
ingin menengoknya. Bahkan di salah satu tembok Masjid
Umayyah yang dulu adalah Katedral Yahya Pembaptis yang
dipermak jadi masjid yang indah di tahun 700-an itu, seorang
sejarawan masih menemukan sisa inskripsi ini: "Kerajaan-Mu, ya,
Kristus, adalah kerajaan abadi...."

Tapi jika masa lalu tak mudah pergi, dari bagian manakah dari
Saladin yang akan datang kepada kita kini? Dari ruang makamnya
yang kusam, mitos apa yang akan kita teruskan? Kisah Saladin
adalah kisah peperangan. Dari zamannya kita dengar cerita
dahsyat bagaimana agama-agama telah menunjukkan
kemampuannya untuk memberi inspirasi keberanian dan ilham
pengorbanan - yang kalau perlu dalam bentuk pembunuhan.

Tapi sebagian besar kisah Saladin - yang tersebar baik di Barat
maupun di Timur dari sejarah Perang Salib yang panjang di abad
ke- 12 itu - adalah juga cerita tentang seorang yang pemberani
dalam pertempuran, yang sebenarnya tak ingin menumpahkan
darah. Saladin merebut Jerusalem kembali di musim panas 1187.
Tapi menjelang serbuan, ia beri kesempatan penguasa Kristen
kota itu untuk menyiapkan diri agar mereka bisa melawan
pasukannya dengan terhormat. Dan ketika pasukan Kristen itu
akhirnya kalah juga, yang dilakukan Saladin bukanlah menjadikan
penduduk Nasrani budak-budak. Saladin malah membebaskan
sebagian besar mereka, tanpa dendam, meskipun dulu, di tahun
1099, ketika pasukan Perang Salib dari Eropa merebut
Jerusalem, 70 ribu orang muslim kota itu dibantai dan sisa-sisa
orang Yahudi digiring ke sinagog untuk dibakar.

"Anakku," konon begitulah pesan Sultan itu kepada anaknya,
az-Zahir, menjelang wafat, "...Jangan tumpahkan darah... sebab
darah yang terpercik tak akan tertidur."

Dalam hidupnya yang cuma 55 tahun, ikhtiar itulah yang
tampaknya dilakukan Saladin. Meskipun tak selamanya ia tanpa
cacat, meskipun ia tak jarang memerintahkan pembunuhan, kita
toh tahu, bagaimana pemimpin pasukan Islam itu bersikap baik kepada Raja Richard
Berhati Singa yang datang dari Inggris untuk mengalahkannya.
Ketika Richard sakit dalam pertempuran, Saladin mengiriminya
buah pir yang segar dingin dalam salju, dan juga seorang dokter.
Lalu perdamaian pun ditandatangani, 1 September 1192, dan
pesta diadakan dengan pelbagai pertandingan, dan orang Eropa
takjub bagaimana agama Islam bisa melahirkan orang sebaik itu.

Kita sekarang juga mungkin takjub bagaimana masa lalu bisa
melahirkan orang sebaik itu. Terutama ketika orang hanya
mencoba menghidupkan kembali apa yang gagah berani dari
abad ke- 12 tapi meredam apa yang sabar dan damai dari sebuah
zaman yang penuh peperangan. Tapi pentingkah sebenarnya
masa silam?

Dari makam telantar orang Kurdi yang besar itu, suatu hari di
tahun 1970-an, saya kembali ke pusat Damaskus, lewat lorong
bazar yang sibuk di depan Masjid Umayyah. Kota itu riuh,
keriuhan yang mungkin tanpa sejarah.

(Goenawan Mohamad, Catatan Pinggir 4, Grafiti, 1995, h.
388-390)

Ref : http://yulian.firdaus.or.id/





Siapa Syekh Ahmad Yasin?

Syekh Yasin, nama lengkapnya Syekh Ahmad Ismail Yasin lahir tahun 1938 di desa Al-Jura, sebelah selatan kota Gaza, syahid pada saat sedang puasa sunah Senin- Kamis, hari Senin, 1 Shafar 1425 H/ 22 Maret 2004 M karena dihantam rudal penjajah Zonis Israel setelah melaksanakan sholat subuh berjama’ah di masjid Al-Mujama’ Al-Islami, Gaza
Syekh Ahmad Yasin merupakan tokoh spiritual gerakan Hamas, Qiyadah/ pemimpin bagi pejuang dan rakyat Palestina melawan penjajah Zionis Israel.
Walaupun usianya uzur, kondisi tubuhnya lumpuh dari leher hingga ujung kaki, setiap hari harus menggunakan kursi roda, tidak menghalangi beliau untuk berdakwah, memimpin dan membina umat, rakyat Palestina khususnya di Gaza.
Beliau memiliki ‘izzah/ kemuliaan sehingga disegani dan dicintai kawan, ditakuti lawan dalam hal ini penjajah Zionis Israel.
Sebagai tokoh spiritual dan qiyadah dalam perjuangan, Syekh Ahmad Yasin banyak memberikan keteladanan bagi pengikutnya dan rakyat Palestina, juga bagi umat Islam yang rindu syahid di jalan Allah.
Dalam suatu khutbahnya, Syekh Ahmad Yasin pernah berkata: Umat ini tidak akan pernah memiliki kemuliaan dan meraih kemenangan kecuali dengan Islam. Tanpa Islam tidak pernah ada kemenangan. Kita selamanya akan selalu berada dalam kemunduran sampai ada sekelompok orang dari umat ini yang siap menerima panji kepemmpinan yang berpegang teguh kepada Islam, baik sebagai aturan, prilaku, pergerakan, pengetahuan, maupun jihad. Inilah satu-satunya jalan. Pilih Allah atau binasa!
Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala-bantuan itu melainkan sebagai kabar gembira bagi (kemenangan) mu, dan agar tenteram hatimu karenanya. Dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(QS: Al-Imran/3: 126).
Suatu ketika ada seorang penganut Kristen di kota Ramallah, Tepi Barat, Bassam Hana Rabbah namanya. Dia datang menemui Syekh Ahmad Yasin untuk mengadukan permasalahannya karena ada seseorang di Gaza melakukan penipuan terhadap dirinya. Syekh Ahmad Yasin yang juga pimpinan Dewan Islah (perdamaian) dengan bijaksana mampu mendamaikan antara Bassam Hana Rabbah seorang Kristen dengan seseorang yang telah melakukan penipuan.
Syekh meresponnya dengan serius, bahkan mampu bersikap adil terhadapku. Hak-hak saya pun bsa kembali saya nikmati. Sebagai tanda terima kasih, sebagian hartaku diberikan kepada Dewan Islah, tutur Hana Rabbah.
Sebagai seorang Qiyadah/pemimpin, Syekh Ahmad Yasin tidak cinta dunia, tidak gila harta, bahkan kehidupannya sangat sederhana.

Mariyam Ahmad Yasin menceritakan tentang sikap hidup ayahnya:


Rumah ayah terdiri dari 3 kamar dengan jendela yang sudah rapuh. Rumah ini sangat sederhana sekali. Ini fakta bahwa ayahku tak cinta dunia, namun cinta akhirat. Banyak yang menawari beliau untuk memiliki rumah seperti pejabat tinggi negara, namun ditolaknya. Bahkan pernah suatu ketika, Pemerintah Otoritas Palestina memberi sebuah rumah besar di suatu kampung mewah di Gaza, . Namun Tawaran itupun di tolak, ia tidak peduli dengan berbagai ragam bentuk kesenangan duniawi.
Rumah ini sangat sempit. Tidak ada lantai, dapurpun ala kadarnya. Jika musim dingin, kami kedinginan. Namun jika musim panas tiba, kami pun kepanasan. Ayah sama sekali tidak memikirkan untuk merenovasi rumahnya. Ia justru sibuk mempersiapkan rumah di akhiratnya. Adapun kondisi psikis, Alhamdulillah, kami cukup sabar, karena kami percaya. Insya Allah, kami akan melihatnya lagi di surgaNYa nanti. Untuk itulah kami juga sangat berharap bisa mati syahid seperti beliau.
Jika Syekh Ahmad Yasin ingin kaya, harta menumpuk, rumah mewah bertingkat, mobil mengkilat lebih dari empat, makanannya serba lezat, semuanya bisa saja beliau dapatkan, bukankah beliau mempunyai pengikut yang taat, kedukukan yang memikat, akan tetapi semuanya itu tidak beliau lakukan untuk memperkaya diri di tengah pengikut dan rakyatnya yang sedang sengsara dan menderita, akibat penjajah, sekali lagi tidak!
Syekh Ahmad Yasin memiliki iman dan perasaan yang tinggi, beliau sangat cinta dan peduli kepada umat yang pada hakekatnya adalah umat Nabi Muhammad saw.
Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul (Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shaleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. (QS:An Nisaa/4: 69).
Apakah kita semua telah meneladani beliau yang hidup sebagaimana kehidupan Rasul SAW dan para shahabatnya? Yang lebih mencintai akherat ketimbang kehidupan dunia yang murah dan menipu? Yang lebih menyukai debu-debu jihad daripada mobil-mobil mewah mengkilat? Di manakah kita sekarang? (*)


by H. Ferry Nur, S.Si, ( Sekjen Kispa )
dari: http://anitadeka.wordpress.com





Sabtu, 03 Maret 2012

Antara Iran, Cina, Amerika dan Masa Depan Dunia


Ada tiga Negara  yamg selalu menyedot perhatian publik  akhir-akhir ini; Amerika, Iran dan Cina. Tiga negara yang berasal dari latar belakang kultur yang berbeda. Program proliferasi dan senjata nuklir Iran dan munculnya kekuatan hegemoni ekonomi Cina di pentas dunia seakan membuat  negri Paman Sam  kebakaran jenggot. Ekonomi Cina dan nuklir Iran menjadi  ancaman tersingkirnya Amerika dari peta politik  sebagai negara adidaya.
Perkembangan dan kekhawatiran Amerika ini, seakan mengindikasikan tesis Samuel P. Huntington, dalam buku” the clash of civilzation “  menentukan titik benarnya. Tesis yang pertama kali dimuat dalam  majalah foreign affairs 1993 itu antara lain menyebutkan  bahwa Iran negara yang akan memiliki kepentingan menampung  segala Aspirasi Islam-di sebut sebagai negara  inti oleh Huntington,  akan bersekutu dengan Cina (Konfusion)  dalam  menghadapi barat.
Memang sangat disesali ketika kita memandang konflik dari kacamata agama semata. Atau menjadikan agama dalam melegitimasi sebuah perang antara negara. Realitasnya, paradigma sekelompok manusia dalam memandang perang adalah demikian. Bush pernah membujuk dan paus untuk mengakui perang Irak sebagai perang kristiani yang sah. Muamar qadhfi dan tokoh fundemendalis islam almarhum Usama Bin Ladin juga memandang perang Irak sebagai perang agama.
Terlepas dari segala sentimen keagamaan, apa yang dikatakan Huntington ada benarnya. Bahwa Iran, Cina dan Amerika adalah sebuah ancaman bagi stabilitas keamanan dunia. Namun dua hal yang dipredikisikan masih jauh dari benarnya dalam melihat perkembangan ketiga Negara tersebut saat ini. Pertama Iran sebagai Negara inti yang yang mewakili kepentingan Timur atau Islam. Sejauh ini masyarakat negara-negara timur belum berangkat pada kesimpulan atau tindak-tanduk yang bermuara ke sana. Jurang pemisah antara sunni- syiah masih terbuka lebar.
Kedua, bersekutunya Iran-Cina. Kebijakan-kebijakan maupun kerja sama kedua Negara belum merujuk ke pancapaian itu. Meskipun Cina telah membuat keja sama dalam perdagangan minyak dengan Iran di tengah polemik embargo ekonomi Iran tang didengungkan AS, Namun Cina sendiri tidak menyetujui program proliferasi senjata nuklir Iran. Kendati demikian peluang bersekutunya mereka masih sangat mungkin karena mereka mempunyai “musuh” yang sama jika terjadi konfontrasi senjata.
Kebijakan politik Amerika dibawah komando Obama belum mengalamatkan kesan pada tingkat konfrontasi senjata. Tetapi masyarakat dunia seakan masih skeptis terhadap Negara yang dianggap kebijakannya dapat mempengaruhi dunia itu. Amerika. Jika kebijakan politik obama hingga detik ini masih mengedepankan toleransi atau strategi “memimpin dari belakang”,-istilah Obama- lantas bagaimana jika paska obama? Pasalnya, bukankah sejumlah kandidat presiden AS saat ini lebih menunujukan sikap tak bersahabat kepada dunia luar?
Rick Santorum misalnya, salah satu kandidat yang secara terang-terangan mengatakan akan mengebom Iran untuk menghentikan program nuklirnya. Seakan tak mau kalah kandidat-kandidat lain juga menunjukan sikap yang sama bahkan jauh lebih arogan.
Mitt Romney, sebagai salah satu kandidat terkuat bahkan mengatakn bahwa jika Obama terpilih kembali maka Iran pasti memiliki  senjata nuklir. Tidak Iran semata yang menjadi sasaran kritik. Keharmonisan Palestina yang hendak dibangun pun menjadi titik sasaran. Sifat arogan para kandidat akan menjadai kerikil bagi keharmonisan di Negara yang tak pernah merasakan kedamaian itu jika salah satu dari kandidat-kandidat itu terpilih. Palestina dianggap sebagai bangsa rekaan. “Ingat tak pernah ada negara Palestina, mereka dulu adalah bagian dari kekaisaran Ottoman . dn menurut saya bangsa Palestina adalah bangsa rekaan” demikian kata Ginrich. Terlebih dia mengatakan akan memindahkan keduataan besar AS di Tel Aviv ke jerusalem jika ia terpilh.
Tidak terlepas, Cina juga menuai kecaman yang sama. Gubernur Texaas Rick Perry mengatakan Cina akan mengalami nasib yang sama dengan Uni Soviet. “Saya kebetulan berpikir,komunis cina akan berakhir di tumpukan abu sejarah”. kata perry. Lain halnya dengan Romney yang mengatakan akan mengeluarkan perintah untuk mengatakn “China sebagai manipulator mata uang” begitu ia terpilih.( kompas 8/1/12)
Jelas apa yang ditempuh para kandidat As saat ini, berbeda dengan George W. Bush, seorang yang dianggap penjahat perang abad ini, yang tidak secara terang-teranagan mengatakan permusuhanya kepada Negara lain pada masa kampanye. Arogansi Bush bisa jadi belum seberapa diandingkan Mitt Rimney cs.
Paradigma mereka dalam melihat Iran dan cina sebagai ancaman terhadap hegemoni AS di atas sejarah abad 21 bisa menjadi bom waktu bagi stabilitas keamanan dunia. Keteganagn antara Cina, As dan Iran adalah embrio benturan peradaban. Benturan yang jauh lebih dahsyat dari konflik Uni Soviet-Amerika, seperti yang pernah diprediksikan Huntington. Benarkah demikian???***


Oleh Imanev Namakulenzz
Top of Form
Bottom of Form



Jumat, 02 Maret 2012

Fungsi Control (Ctrl) pada Keyboard

  1. CTRL + A Memblok seluruh teks pada dokumen
  2. CTRL + B Mempertebal tulisan
  3. CTRL + C Meng-copy atau menyalin teks pada dokumen
  4. CTRL + D Mengubah huruf,mengganti size
  5. CTRL + E Perataan tengah pada teks dalam paragraf
  6. CTRL + F Mencari kata/kalimat
  7. CTRL + G Memunculkan find and replace untuk mencari halaman
  8. CTRL + H Memindahkan,menggantikan
  9. CTRL + I Memiringkan kata/tulisan
  10. CTRL + J Perataan di kiri dan kanan secara cepat
  11. CTRL + K Menyisipkan hyperlink
  12. CTRL + L Perataan kiri pada teks dalam paragraf
  13. CTRL + M Membuat indentasi kiri
  14. CTRL + N Membuat dokumen baru
  15. CTRL + O Membuka file/dokumen
  16. CTRL + P Membuka kotak dialog printer secara cepat
  17. CTRL + Q Memberi spasi 1 dan merata kirikan 1 paragraf
  18. CTRL + R Perataan kanan pada teks dalam paragraf
  19. CTRL + S Menyimpan dokumen secara cepat
  20. CTRL + T Membuat indentasi kanan secara cepat
  21. CTRL + U Menggaris bawahi/underline
  22. CTRL + V Menempatkan kembali dokumen yang telah dipotong/di-copy
  23. CTRL +W Menutup jendala dokumen
  24. CTRL + X Memotong teks pada dokumen
  25. CTRL + Y Mengembalikan perintah yang telah dibutuhkan
  26. CTRL + Z Membatalkan/mengembalikan teks yang telah terhapus
  27. F1 Menampilkan bantuan jika mengalami kesulitan
  28. CTRL + 1 Spasi 1
  29. CTRL + 2 Spasi 2
  30. CTRL + 5 Spasi 1,5
  31. CTRL + J Memperbesar huruf
  32. CTRL + L Memperkecil huruf
  33. F12 Save as/menyimpan dok1umen
  34. ALT + F4 Keluar dari microsoft word secara cepat
  35. CTRL+ALT+F Mengganti huruf
  36. CTRL+SHIFT+P Mengganti ukuran huruf 
  37. ALT+CTRL+F Memberi footnote
  38. SHIFT + F3 Mengganti huruf kecil menjadi huruf besar
  39. ALT+CTRL+D Menyisipkan endnote pada dokumen
  40. CTRL + SHIFT Menampilkan format simbol yang tersembunyi
  41. ALT +PRT SC Meng-copy print out (paste) ke ms.word 
Fungsi tombol-tombol yang lain pada keuyboard
  1. ESC Membatalkan/keluar dari suatu perintah/menu
  2. TAB Memindahkan kursor 1 tabulasi ke kanan
  3. CAPS LOCK Lampu menyala jadi huruf besar/tidak menyala jadi huruf kecil
  4. ALT & CTRL Membantu mengoperasikan/menjalankan perintah program
  5. DELETE Menghapus 1 karakter pada posisi kursor
  6. ENTER Berpindah ke baris baru/mengakhiri sebuah paragraf
  7. INSERT Menyisipkan karakter
  8. HOME Memindahkan kursor ke posisi paling kiri suatu baris
  9. PAGE UP Menggulung layar monitor ke atas seukuran tampilan pada monitor
  10. PAGE DOWN Menggulung layar monitor ke bawah seukuran tampilan pd monitor
  11. END Memindahkan kursor ke akhir baris/halaman/lembar kerja
  12. FUNGSI F1-F2 Memanggil menu/menjalankan perintah yang sudah di program
  13. BACK SPACE Menghapus 1 karakter di sebelah kiri kursor