Dengan berupaya menjadi orang baik dan melakukan yang terbaik, maka kebaikan itu akan selalu ada disekitar kita. Sehingga tak perlu kesempurnaan untuk bisa berbahagia. Karena bahagia sesungguhnya adalah ketika kita melihat apapun secara sempurna.

Kamis, 31 Mei 2012

Universitas Kehidupan

“Universitas kehidupan adalah tempat kuliahku
Manajemen kesulitan adalah jurusanku
Penderitaan adalah salah satu mata pelajaran kesukaanku
Tetesan keringat dan air mata adalah teman terbaik di ruang kelasku
Kemiskinan selalu menjadi topik hangat di kampusku
Kemandirian merupakan tugas yang paling utama di berikan padaku
Meringankan beban orang lain juga termasuk dalam tanggung jawabku
Kerja keras,cerdas serta memiliki kasih adalah suatu kewajiban yang harus di jalankan olehku
kampung persoalan hidup menjadi tempat KKN ku
keberanian untuk berbuat adalah sistem pengajaranku
keterbatasan bukan suatu hambatan yang berarti bagiku
begitupun kegagalan bukanlah aral melintang yang menghalangi cita-citaku
Bahagia dunia dan akhirat merupakan judul skripsiku
Doa dan perjuangan adalah dosen pembimbingku
Orang-orang sukses menjadi perpustakan lengkap bagiku
tak ketinggalan keluarga dan teman-teman selalu menyemangati untuk segera meraih gelar kesarjanaanku
Aku bersujud syukur padamu Ya Tuhan….
karena Engkau telah mengizinkan aku memasuki universitas terbaikmu dan sebuah harapan semoga aku bisa lulus dari universitas terbaik-Mu ini.”

Jadilah bagian dari Universitas Kehidupan, karena akan membuat hidup anda menjadi inspirasi bagi orang lain. ^^


Rabu, 30 Mei 2012

Sahabat & Kebersamaan

Sahabat, meski aku tak bersama mu, namun aku tahu apa yang kamu rasakan saat ini. Suka dan duka mu terekam penuh dalam hari-hari kita bersama.

Sahabat, meski kata-kata ku telah habis diperas, meski pikiran pudar bersama masalah yang kita hadapi, semua itu ku anggap langkah awal untuk kita melangkah menyambut perubahan dalam hidup.

Sahabat, begitu indah dikala kita bersama, berbagai dalam satu bingkai persaudaraan.

Sahabat, ku takut ketika besok senyum mu yang riang, wajah mu yang ceria tak lagi dapat ku tatap. Pintu pertemuan terbuka lebar disaat awal kita saling mengenal, jangan sampai pintu itu berubah menjadi dinding perpisahan yang memilukan hati.

Sahabat, genggam erat kebersamaan kita jangan sampai lepas, walau pun jarak dan waktu menjadi alasan untuk kita berpisah. 
Jagalah dirimu shobat, semoga kamu baik-baik saja_@




Selasa, 29 Mei 2012

Panorama Pantai (Haya)





Negeri Ku Yang Malang

Demokrasi (kebebasan) yang diimpi-impikan kini sirna ditelan zaman. Harapan aspirasi yang berpelukan bersama keluhan agar dapat didengar, nihil bagaikan petir di siang bolong yang menyambar tanaman petani. Tak ada hasil apa-apa, harapan kosong yang didapatkan.
Semua impian yang bertema keadilan, kesejahteraan, kemakmuran terasa hambar tak pernah tersentuh dalam sanubari. Hilanglah semua cita-cita yang berpadu dalam satu bingkai kekecewaan. Ingin rasanya hati ini memberontak meluapkan semua amarah atas realita yang pahit ini. Namun apa daya semuanya sia-sia, nurani yang selalu dijajah oleh sistem yang menikam waktu kita.
Hukum yang tangguh kini telah mandul karena Diproduksi setiap saat dan tak lagi mampu memberikan kelezatan untuk setiap masalah yang melilit semua lapisan sudut kehidupan. Cacat, pincang tak  bermakna. Sarang laba-laba yang begitu lemah, menyerah pada serangga yang besar, namun kuat mendekap serangga yang kecil, itulah cerminan singkat bayangan hukum itu sendiri. Rasa malu ku untuk hukum pinggiran yang menjadi sampah tak lagi bernilai.

 "Semua hembusan nafas demokrasi bermuara deras pada telaga yang angker"



Memory Pinggiran_@



Di sudut sepi ketika hati berkecamuk dalam cakrawala rasa yang tak jua hilang,
Tak dapat ku munafikan rindu yang kini menyatu dalam angan yang sempat hadir,
Rindu yang membentang melintasi katulistiwa jarak dan waktu,
Ku coba menepis kenangan yang sempat ku rekam dalam memori kebersamaan kita yang kemarin, namun semuanya sia-sia, kerusuhan hati yang memberontak dalam ingatan yang tak dapat ku lupakan. Semoga kerinduan ini dapat menyapa mu dalam kesindirian hari-hari mu yang kosong.

Sepi melekat pada setiap gubuk kediaman ku,
Hanya gelembung asap yang mewarnai langit-langit gubuk ku,
Hempasan kipas, berdebu sisa-sisa limbah berhamburan disana-sini,
Celah-celah speaker leptop ku bergemuruh berirama syahdu berikan kesejukan,
Jemari-jemari tangan ku berpijak mengarungi keyboard ku yang membisu,
Wahaii kesepeian adakah pengganti mu untuk mengisi hari-hari ku yang kosong?

Apa yang bisa ku mengerti dari kenyataan yang menyudutkan ku pada dinding kebisuan mu.
Terlalu jelas pengetahuan mu pada diri yang penuh kekurangan ini
membuat hati dan pikiran menjadi sederhana untuk kamu menerimanya.
Berapa lama lagi waktu yang ku tunggu, jemari tangan ku sudah terasa kaku
Hari-hari terasa kosong dalam sandirwara mu,
Episode apa lagi yang kamu inginkan dalam cerita ini.
 @Kerikil_Berduri

Terdiam dalam kesepian
Bayangan mu hilang bersama senja
Kaca mata diri tak mampu lagi menatap pasti
Hati terbelenggu di sudut janji yang menjerit kesakitan
Sampai kapan pun tiada pasti, kehadiran mu membawa angin segar dalam hari-hari ku
Namun tak disangka angin yang kau bawa membuat awan berubah menjadi hujan yang menjadikannya tiada.

Beginilah adanya, saat mata tak berdaya menyimak derita,
Pikiran tak mampu lagi bersahabat dengan kenyataan,
Hati tak kuasa menampung beban mata dan pikiran,
Diam dalam kesakitan atau bangkit mengejar perubahan.

Kepastian yang berhaluan pada cerita fiktif,
Pelampiasan kata terdengar manis itulah pendahuluan dari segala kisah.

Namun di bawah rembulan, langkah kaki berpijak mengikuti bayangan yang semu, berhenti pada titik jenuh akhirnya berpaling meninggalkannya.

Berkontemplasi menyimak rasa yang tak terimbangi, membuat harapan pudar tak meninggalkan bekas,
Merpati itu telah terbang keluar dari sangkarnya tak lagi kembali walau kau kejar dengan seribu permohonan,

Mentari tak lagi menampakan wajahnya dikala malam telah hadir membawa kegelapan,

Pagi menjadi gersang, tetesan embun tak lagi membasahi dedaunan.

Bersama itu semua hilang lenyap bersama angin ketiadaan.

Udara ketenanagan berhamburan ditengah
derunya angin harapan yang menggarisi kehidupan.
Cintah kasih menyusuri setiap langkah sang pengembara, jalan yang penuh rintangan
bertebaran onak dan duri takan mampu menggertarkan
hati yang sudah terbungkus dengan tujuan.

Sekeras apa pun kebencian itu namun akan terasa lembut
dengan setetes kenangan yang tak terlupakan.

Aku ingin membuat mu mengerti pada setiap detik yang ku lewati,
Terlalu banyak rasa ini yang terhempas begitu saja tanpa bekas,
Entah dari mana ku memulai, dan bagaiman aku mengahkiri cerita ini,
Terasa begitu asing bagi ku, ketika hati ini ingin menyapa mu,
Terdiam dan terpaku pada sudut kebingungan ku,
Kenapa seperti begini jadinya?, Ketika hati ini ingin memiliki mu
namun kau sia-siakan dan berakhir dengan pilihan mu sendiri,
Sekarang kau bangkit dan lari mengejar merpati yang terlepas dari sangkar karena ulah mu,
Kau takan sanggup, sungguh kau takan sanggup menyusun anak-anak tangga yang sudah lepas untuk meraih impian mu.

Tak tahu apa yang ku katakan,
Kata-kata ku terasa hampa,
Pikiran ku tak lagi berkompromi dengan perasaan,
Serba salah jika dilihat, tapi apa boleh dikata,
Mungkin rasa yang dulu ada kini pergi bersama masa yang sudah lewat,
Mencoba bangkit mengenggam angan namun ku tak sanggup berdiri,
Dinding-dinding waktu terlalu singkat menjelaskannya,



Bersama Taklukan Masalah

Ketika permasalahan datang menghampiri, jangan mengeluh di hadapan sang pencipta, jangan memberontak akan keputusannya apalagi mengatakan bahwa Allah tidak adil. Namun, mintalah agar kita diberi kesabaran serta ketegaran dalam menghadapinya, diberikan solusi yang terbaik bagi kita, dan selalu mengharap dia memberikan ganjaran pahala untuk kita.

Tanpa malam purnama takkan indah. Tanpa lapar nikmat makanan takkan terasa. Tanpa dahaga sejuknya dingin air takkan memberi banyak makna. Begitu juga kemenangan atau kemudahan takkan banyak memberi arti tanpa didahului rintangan masalah kesusahan. Setelah mendung terbitlah cerah.
Tak ada hidup tanpa masalah, karena masalah adalah sunnah-Nya. Yang kita perlukan hanya kebijakan dalam menyikapinya. Jika ketegaran yang kita bina, nikmat masalah akan terasa. Jika keluhan yang kita bina sengsara masalah akan selalu bertambah.


Masalah datang untuk kita hadapi, bukan untuk dicaci atau dimaki. Masalah adalah mediator dalam proses pendewasaan. Tanpa masalah kita takkan pernah dewasa. Tanpa masalah kita takkan menjadi orang yang luar biasa.”Jalan yang lurus dan mulus takkan pernah menghasilkan pengemudi yang hebat. Laut yang tenang takkan pernah menghasilkan pelaut yang tangguh. Langit yang cerah takkan pernah menghasilkan pilot yang handal.”


Di saat kita mencari solusi dalam suatu masalah, di saat itulah sebuah proses pendewasaan hidup akan dimulai. maka, berbahagialah mereka yang memiliki masalah dan mampu mengatasi masalah tersebut dengan brilian, yaitu dengan tetap selalu bersandar akan keputusan sang eksekutor yang maha adil setelah tawakal dilakukan. Mari bersama taklukkan masalah…!


Minggu, 27 Mei 2012

Kerakusan Penguasa Harus Dilawan



 Oleh: Ustadz Irfan S. Awwas
Semakin lama rezim SBY berkuasa, ancaman kemiskinan, dekadensi moral, kriminalitas, dan tentu saja korupsi, semakin keras mendera kehidupan rakyat Indonesia. Segala retorika apologis yang dikemukakan penguasa, menghadapi kritik rakyat, justru disikapi dengan rasa muak dan sumpah serapah masyarakat. Bahkan sejumlah tokoh lintas agama, menyerukan tahun 2011 sebagai tahun perlawanan terhadap kebohongan penguasa.
Setelah terbukti pemerintahan SBY tidak efektif memberantas korupsi dan menyejahterakan kehidupan rakyatnya, bahkan sebaliknya memperpuruk kondisi negeri. Maka Indonesia sepanjang masa reformasi, seakan ditakdirkan nasib binasa dan nista. Dalam hal ini SBY telah menjadi penguasa dari rezim durjana yang digambarkan dalam Al-Qur'an:
"Dan Kami jadikan mereka pemimpin-pemimpin yang menyeru manusia ke neraka dan di hari kiamat mereka tidak akan ditolong. Dan Kami ikutkanlah la'nat kepada mereka di dunia ini, dan pada hari kiamat mereka termasuk orang-orangyang dijauhkan dari rahmat Allah." (Qs. Al-Qashas, 28:41-42).
Lahirnya pemimpin yang tidak becus mengurus negara, pejabat-pejabat yang rakus, tidak bermoral, mati rasa dan kesat hati, menjerumuskan rakyatnya kelembah nista dan teraniaya, merupakan tanggungjawab rakyat yang memilihnya. Dosa terbesar justru ditanggung oleh rakyat karena pemimpin durjana seperti itu lahir dari pilihan langsung oleh rakyat atas nama demokrasi.
Jika sekarang, penguasa yang mereka pilih, ternyata tidak peduli dengan nasib pemilihnya, lalu apa yang akan diperbuat? Bayangkan, apa yang ada diotak SBY, jajaran eksekutif dan juga legislatif. Ketika rakyatnya dalam kondisi sengsara, menderita gizi buruk, ditimpa bencana, hidup ditenda darurat, kekurangan gizi, langka air bersih. Para nelayan berhenti melaut karena badai, petani berhenti bertani karena gempa, tsunami, maupun lahar dingin merapa. Eeh, tiba-tiba SBY curhat, sudah tujuh tahun gajinya tidak dinaikkan. Sebelumnya ketua DPR RI Marzuki Ali ngotot membangun gedung mewah. Bahkan zalimnya mereka, usulan pengadaan mobil mewah bagi tamu penting DPRD DKI, juga disetujui untuk anggaran 2011.
Masya Allah, apa yang ada di otak mereka anngota wakil rakyat, dan apa yang bersemayam di hati Presiden SBY? Tidak ada rasa malu dan tak ada pula kesedihan menyaksikan derita rakyatnya. Sabda Nabi Saw, agaknya tepat bagi mereka. " Idza lam tastahi' fashna' ma syi'ta (Jika rasa malu sudah tidak ada, maka berbuatlah sesukamu)."
Prilaku hedonistik, berfoya dalam kemewahan, gembira di atas penderitaan rakyat, adalah karakteristik pejabat negara RI, sehingga mereka tidak sungkan menjadi koruptor. Mereka diserahi amanah mengurus kepentingan rakyat, tapi malah menjarah harta rakyat. Benarlah mahfudzat yang menyatakan: "Hamiha haramiha, mereka penjaganya mereka pula malingnya."
Ancaman kehancuran menghadang Indonesia masa depan, yang lebih dahsyat dengan apa yang menimpa sekarang. Apabila tidak ada perbaikan serta kesadaran obyektif rakyat Indonesia, maka Nasib bangsa Indonesia seperti digambarkan dalam wahyu Ilahy:
"Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka Kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya menaati perintah Allah). Tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku terhadap mereka ketentuan Allah. Niscaya Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya." (Qs. Al-A'raf, 17:16).
Hari ini SBY minta naik gaji, gedung DPR dibangun dengan biaya 300 trilyun, dan DPRD DKI bertekad beli mobil mewah. Sedang kaum agamawan, kaum intelektual dan rakyat mayoritas mengoreksi dan menasihati penguasa, agar hidup hemat, sederhana. Jangan biarkan terus menerus rakyat hidup melarat, ternyata tidak digubris juga. Lalu, apa yang akan terjadi nanti?.


Sejarah Islam Liberal


Islam liberal menurut Charless Kurzman muncul sekitar abad ke-18 dikala kerajaan Turki Utsmani Dinasti Shafawi dan Dinasti Mughal tengah berada digerbang keruntuhan. Pada saat itu tampillah para ulama untuk mengadakan gerakan permurnian, kembali kepada al-Qur'an dan sunnah. Pada saat ini muncullah cikal bakal paham liberal awal melalui Syah Waliyullah (India, 1703-1762), menurutnya Islam harus mengikuti adat lokal suatu tempat sesuai dengan kebutuhan pcnduduknya. Hal ini juga terjadi dikalangan Syi'ah. Ada Muhammad Bihbihani (Iran, 1790) mulai berani mendobrak pintu ijtihad dan membukanya lebar-lebar.

Ide ini terus bergulir. Rifa'ah Rafi' al-Tahtawi (Mesir, 1801-1873) memasukkan unsur-unsur Eropa dalam pendidikan Islam. Shihabuddin Marjani (Rusia, 1818-1889) dan Ahmad Makhdun (Bukhara, 1827-1897) memasukkan mata pelajaran sekuler kedalam kurikulum pendidikan Islam. (Charless Kurzman: xx-xxiii)

Di India muncul Sir Sayyid Ahmad Khan (1817-1898) yang membujuk kaum muslimin agar mengambil kebijakan bekerja sama dengan penjajah Inggris. Pada tahun 1877 ia membuka suatu kolese yang kemudian menjadi Universitas Aligarh (1920). Sementara Amir Ali (1879-1928) melalui buku The Spirit of Islam berusaha mewujudkan seluruh nilai liberal yang dipuja di Inggris pada masa Ratu Victoria. Amir Ali memandang bahwa Nabi Muhammad adalah Pelopor Agung Rasionalisme. (William Montgomery Waft: 132).

Di Mesir muncullah Muhammad Abduh (1849-1905) yang banyak mengadopsi pemikiran mu'tazilah berusaha menafsirkan Islam dengan cara yang bebas dari pengaruh salaf. Lalu muncul Qasim Amin (1865-1908) kaki tangan Eropa dan pelopor emansipasi wanita, penulis buku Tahrir al-Mar'ah. Lalu muncul Ali Abd. Raziq (1888-1966). Lalu yang mendobrak sistem khilafah, menurutnya Islam tidak memiliki dimensi politik karena Muhammad hanyalah pemimpin agama. Lalu diteruskan oleh Muhammad Khalafullah (1926-1997) yang mengatatan bahwa yang dikehendaki oleh al-Qur'an hanyalah sistem demokrasi tidak yang lain. (Charless: xxi,l8).

Di Al-Jazair muncul Muhammad Arkoun (lahir 1928) yang menetap di Perancis, ia menggagas tafsir al-quran model baru yang didasarkan pada berbagai disiplin Barat seperti dalam lapangan semiotika (ilmu tentang fenomena tanda), antropologi, filsafat dan linguistik. Intinya Ia ingin menelaah Islam berdasarkan ilmu?-ilmu pengetahuan Barat modern. Dan ingin mempersatukan keanekaragaman pemikiran Islam dengan keanekaragaman pemikiran diluar Islam. (Mu'adz, Muhammad Arkoun Anggitan tentang cara-cara tafsir al-Qur'an, Jurnal Salam vol.3 No. 1/2000 hal 100-111; Abd. Rahman al-Zunaidi: 180; Willian M Watt: 143).

Di Pakistan muncul Fazlur Rahman (lahir 1919) yang menetap di Amerika dan menjadi guru besar di Universitas Chicago. Ia menggagas tafsir konstekstual, satu-satunya model tafsir yang adil dan terbaik menurutnya. Ia mengatakan al-Qur'an itu mengandung dua aspek: legal spesifik dan ideal moral, yang dituju oleh al-Qur'an adalah ideal moralnya karena itu ia yang lebih pantas untuk diterapkan. (Fazhul Rahman: 21; William M. Watt: 142-143).

Di Indonesia muncul Nurcholis Madjid (murid dari Fazlur Rahman di Chicago) yang memelopori gerakan firqah liberal bersama dengan Djohan Efendi, Ahmad Wahid dan Abdurrahman Wachid. (Adiyan Husaini dalam makalah Islam Liberal dan misinya menukil dari Greg Barton, Sabili no. 15: 88). Nurcholis Madjid telah memulai gagasan pembaruannya sejak tahun 1970-an. Pada saat itu ia telah menyuarakan pluralisme agama dengan menyatakan: “Rasanya toleransi agama hanya akan tumbuh diatas dasar paham kenisbian (relativisme) bentuk-bentuk formal agama ini dan pengakuan bersama akan kemutlakan suatu nilai yang universal, yang mengarah kepada setiap manusia, yang kiranya merupakan inti setiap agama” (Nurcholis Madjid: 239)

Lalu sekarang muncullah apa yang disebut JIL (Jaringan Islam Liberal) yang mengusung ide-ide Nurcholis Madjid dan para pemikir-pemikir lain yang cocok dengan pikirannya.

Demikian sanad Islam Liberal menurut Hamilton Gibb, William Montgomery Watt, Chanless Kurzman dan lain-lain. Akan tetapi kalau kita urut maka pokok pikiran mereka sebenarnya lebih tua dari itu. Paham mereka yang rasionalis dalam beragama kembali pada guru besar kesesatan yaitu Iblis Ia'natullah ‘alaih. (Ali Ibn Abi aI-'Izz: 395) karena itu JIL bisa diplesetkan dengan “Jalan Iblis Laknat”. Sedang paham sekuleris dalam bermasyarakat dan bernegara berakhir sanadnya pada masyarakat Eropa yang mendobrak tokoh-tokoh gereja yang melahirkan moto Render Unto The Caesar what The Caesar's and to the God what the God's (Serahkan apa yang menjadi hak Kaisar kepada kaisar dan apa yang menjadi hak Tuhan kepada Tuhan). (Muhammad Imarah: 45) Karena itu ada yang mengatakan: “Cak Nur Cuma meminjam pendekatan Kristen yang membidani lahirnya peradaban barat” Sedangkan paham pluralisme yang mereka agungkan bersambung sanadnya kepada lbn Arabi (468-543 H) yang merekomendasikan keimanan Fir'aun dan mengunggulkannya atas nabi Musa 'alaihis salam (Muhammad Fahd Syaqfah: 229-230)

Misi Firqah Liberal

Misi Firqah Liberal adalah untuk menghadang (tepatnya: rnenghancurkan) gerakan islam fundamentalis (www.islamlib.com). mereka menulis: “sudah tentu, jika tidak ada upaya-upaya untuk mencegah dominannya pandangan keagamaan yang militan itu, boleh jadi, dalam waktu yang panjang, pandangan-pandangan kelompok keagamaan yang militan ini bisa menjadi dominan. Hal ini jika benar terjadi, akan mempunyai akibat buruk buat usaha memantapkan demokratisasi di Indonesia. Sebab pandangan keagamaan yang militan biasanya menimbulkan ketegangan antar kelompok?-kelompok agama yang ada. Sebut saja antara islam dan Kristen. Pandangan-pandangan kegamaan yang terbuka (inklusif) plural, dan humanis adalah salah satu nilai-nilai pokok yang mendasari suatu kehidupan yang demokratis.”

Yang dimaksud dengan Islam Fundamentalis yang menjadi lawan firqah liberal adalah orang yang memiliki lima ciri-ciri; yaitu:

   1. mereka yang digerakkan oleh kebencian yang mendalam terhadap Barat,
   2. mereka yang bertekad mengembalikan peradaban Islam masa lalu dengan membangkitkan kembali masa lalu itu
   3. mereka yang bertujuan menerapkan syariat Islam
   4. mereka yang mempropagandakan bahwa islam adalah agama dan negara,
   5. mereka menjadikan masa lalu itu sebagai penuntun (petunjuk) untuk masa depan.

Demikian yang dilontarkan mantan Presiden Amerika Serikat, Richard Nixon (Muhammad Imarah : 75)

Agenda dan Gagasan Firqah Liberal

Dalam tulisan berjudul “Empat Agenda islam Yang Membebaskan; Luthfi Asy?Syaukani, salah seorang penggagas JIL yang juga dosen di Universitas Paramadina Mulya memperkenalkan empat agenda Islam Liberal.

Pertama, agenda politik. Menurutnya urusan negara adalah murni urusan dunia, sistem kerajaan dan parlementer (demokrasi) sama saja.

Kedua, mengangkat kehidupan antara agama. Menurutnya perlu pencarian teologi pluralisme mengingat semakin majemuknya kehidupan bermasyarakat di negeri-negeri Islam.

Ketiga, emansipasi wanita dan

Keempat kebebasan berpendapat (secara mutlak).

Sementara dari sumber lain kita dapatkan empat agenda mereka adalah
     (1) pentingnya konstekstualisasi ijtihad
     (2) komitmen terhadap rasionalitas dan pembaruan
     (3) penerimaan terhadap pluralisme sosial dan pluralisme agama-agama
     (4) permisahan agama dari partai politik dan adanya posisi non-sektarian negara
(lihat Greg Bertan, Gagasan Islam Liberal di Indonesia, Pustaka Antara Paramadina 1999: XXI)

Bahaya Firqah Liberal

   1. Mereka tidak menyuarakan Islam yang diridhai oleh Allah , tetapi menyuarakan pemikiran-pemikiran yang diridhai oleh Iblis, Barat dan pan Thaghut lainnya.

   2. Mereka lebih menyukai atribut-atribut fasik dari pada gelar-gelar keimanan karena itu mereka benci kepada kata-kata jihad, sunnah, salaf dan lain-lainnya dan mereka rela menyebut Islamnya dengan Islam Liberal. Allah berfirman:

          "Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman". (QS. Al-Hujurat 11)

   3. Mereka beriman kepada sebagian kandungan al-Qur'an dan meragukan kemudian menolak sebagian yang lain, supaya penolakan mereka terkesan sopan dan ilmiyah mereka menciptakan “jalan baru” dalam menafsiri al-Qur'an. Mereka menyebutnya dengan Tafsir Kontekstual, Tafsir Hermeneutik, Tafsir Kritis dan Tafsir Liberal

      Sebagai contoh, Musthofa Mahmud dalam kitabnya al-Tafsir al-Ashri 1i al?Qur'an menafsiri ayat ( -Faq tho 'u aidiyahumaa- ) dengan “maka putuslah usaha mencuri mereka dengan memberi santunan dan mencukupi kebutuhannya.” (Syeikh Mansyhur Hasan Salman, di Surabaya, Senin 4 Muharram 1423).

      Dan tafsir seperti ini juga diikuti juga di Indonesia. Maka pantaslah mengapa rasulullah bersabda:

          "Yang paling saya khawatirkan atas adalah orang munafik yang pandai bicara. Dia membantah dengan Al-Qur'an."

      Orang-orang yang seperti inilah yang merusak agama ini. Mereka mengklaim diri mereka sebagai pembaharu Islam padahal merekalah perusak Islam, mereka mengajak kepada kepada Al-Qur'an padahal merekalah yang mencampakkan Al-Qur'an. Mengapa demikian ? Karena mereka bodoh terhadap sunnah. (Lihat Ahmad Thn Umar al-Mahmashani: 388-389)

   4. Mereka menolak paradigma keilmuwan dan syarat-syarat ijtihad yang ada dalam Islam, karena mereka merasa rendah berhadapan dengan budaya barat, maka mereka melihat Islam dengan hati dan otak orang Barat.

   5. Mereka tidak mengikuti jalan yang ditempuh oleh Nabi , para sahabatnya dan seluruh orang-orang mukmin. Bagi mereka pemahaman yang hanya mengandalkan pada ketentuan teks-teks normatif agama serta pada bentuk-bentuk Formalisme Sejarah Islam paling awal adalah kurang memadai dan agama ini akan menjadi agama yang ahistoris dan eksklusif (Syamsul Arifin; Menakar Otentitas Islam LiberaL .Jawa Pos 1-2-2002). Mereka lupa bahwa sikap seperti inilah yang diancam oleh Allah:

          "Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya. dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mu'min, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia kedalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruknya tempat kembali." (QS. An-Nisaa' 115).

   6. Mereka tidak memiliki ulama dan tidak percaya kepada ilmu ulama. Mereka lebih percaya kepada nafsunya sendiri, sebab mereka mengaku sebagai “pembaharu” bahkan “super pembaharu” yaitu neo modernis. Allah berfirman:

          Dan bila dikatakan kepada mereka, "Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi," mereka menjawab, "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan." Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar. Apabila dikatakan kepada mereka, "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman," mereka menjawab, "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang bodoh itu telah beriman." Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh, tetapi mereka tidak tahu.(QS. Al-Baqarah 11-13).

   7. Kesamaan cita-cita mereka dengan cita-cita Amerika, yaitu menjadikan Turki sebagai model bagi seluruh negara Islam. Prof. Dr. John L. Esposito menegaskan bahwa Amerika tidak akan rela sebelum seluruh negara-negara Islam tampil seperti Turki.

   8. Mereka memecah belah umat Islam karena gagasan mereka adalah bid'ah dan setiap bid'ah pasti memecah belah.

   9. Mereka memiliki basis pendidikan yang banyak melahirkan pemikir-pemikir liberal, memiliki media yang cukup dan jaringan internasional dan dana yang cukup.

  10. Mereka tidak memiliki manhaj yang jelas sehingga gagasannya terkesan “asbun” dan asal “comot” Lihat saja buku Charless Kurzman, Rasyid Ridha yang salafi (revivalis) itupun dimasukkan kedalam kelompok liberal, begitu pula Muhammad Nashir (tokoh Masyumi) dan Yusuf Qardhawi (tokoh Ihwan al-Muslimin). Bahayanya adalah mereka tidak bisa diam, padahal diam mereka adalab emas, memang begitu berat jihad menahan lisan. Tidak akan mampu melakukannya kecuali seorang yang mukmin.

          "Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia mengucapkan yang baik atau hendaklah ia diam." (HR. Bukhari dan Muslim)

      (Lihat Husain al-Uwaisyah: 9 dan seterusnya).

      Ahlul batil selain menghimpun kekuatan untuk memusuhi ahlul haq. Allah ta'ala berfirman:

          "Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka pelindung bagisebagian yang lain. JIka kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar." (QS. Al-Anfaal 73).

      Sementara itu Ustadz Hartono Ahmad Jaiz menyebut mereka berbahaya sebab mereka itu “sederhana” tidak memiliki landasan keilmuwan yang kuat dan tidak memiliki aqidah yang mapan. (lihat Bahaya Islam Liberal: 40, 64-65)

Maraji':
As Sunnah 04/VI/1423/2002




Bukan Hari Kasih Sayang, Kasihan Dech Lu..!!! (Valentine's Day )

Selamat membaca.

Sob, memasuki bulan Februari, kita menyaksikan banyak media massa, mal-mal, pusat-pusat hiburan bersibuk-ria berlomba menarik perhatian mulai dari para remaja yang masih bau kencur sampai dengan adult (wong dewasa) dengan menggelar acara-acara pesta perayaan yang tak jarang berlangsung hingga larut malam bahkan hingga dini hari. Semua pesta tersebut bermuara pada satu hal yaitu Valentine’s Day atau biasanya disebut hari kasih sayang.

Biasanya pada 14 Februari mereka saling mengucapkan “selamat hari Valentine”, berkirim kartu dan bunga, saling bertukar pasangan, saling curhat, menyatakan sayang atau cinta.
Sangat disayangkan banyak AaBeGe khususnya teman-teman kita, para remaja putri muslimah yang terkena penyakit ikut-ikutan dan mengekor budaya Barat atau budaya ritual agama lain akibat pengaruh TV dan media massa lainnya. Termasuk dalam hal ini perayaan Hari Valentine, yang pada dasarnya adalah mengenang kembali pendeta St. Valentine. Belakangan, Virus Valentine tidak hanya menyerang remaja bahkan orang tua pun turut larut dalam perayaan yang bersumber dari budaya Barat ini.

Sejarah Valentine 

Ensiklopedia Katolik menyebutkan tiga versi tentang Valentine, tetapi versi terkenal adalah


1. Kisah Pendeta St. Valentine yang hidup di akhir abad ke 3 M di zaman Raja Romawi Claudius II. Pada tanggal 14 Februari 270 M Claudius II menghukum mati St. Valentine yang telah menentang beberapa perintahnya.
Claudius II melihat St. Valentine meng-ajak manusia kepada agama Nasrani lalu dia memerintahkan untuk menangkapnya.

2. Dalam versi kedua , Claudius II memandang para bujangan lebih tabah dalam berperang daripada mereka yang telah menikah yang sejak semula menolak untuk pergi berperang. Maka dia mengeluarkan perintah yang melarang pernikahan. Tetapi St. Valentine menentang perintah ini dan terus mengada-kan pernikahan di gereja dengan sembunyi-sembunyi sampai akhirnya diketahui lalu dipenjarakan. Dalam penjara dia berkenalan dengan putri seorang penjaga penjara yang terserang penyakit. Ia mengobatinya hingga sembuh dan jatuh cinta kepadanya. Sebelum dihukum mati, dia mengirim sebuah kartu yang bertuliskan “Dari yang tulus cintanya, Valentine.” Hal itu terjadi setelah anak tersebut memeluk agama Nasrani bersama 46 kerabatnya.


3. Versi ketiga menyebutkan ketika agama Nasrani tersebar di Eropa, di salah satu desa terdapat sebuah tradisi Romawi yang menarik perhatian para pendeta. Dalam tradisi itu para pemuda desa selalu berkumpul setiap pertengahan bulan Februari. Mereka menulis nama-nama gadis desa dan meletakkannya di dalam sebuah kotak, lalu setiap pemuda mengambil salah satu nama dari kotak tersebut, dan gadis yang namanya keluar akan menjadi kekasihnya sepanjang tahun. Ia juga mengirimkan sebuah kartu yang bertuliskan “ dengan nama tuhan Ibu, saya kirimkan kepadamu kartu ini.”
Akibat sulitnya menghilangkan tradisi Romawi ini, para pendeta memutuskan mengganti kalimat “dengan nama tuhan Ibu” dengan kalimat “dengan nama Pendeta Valentine” sehingga dapat mengikat para pemuda tersebut dengan agama Nasrani.

Versi lain mengatakan:

1. St.Valentine ditanya tentang Atharid, tuhan perdagangan, kefasihan, makar dan pencurian, dan Jupiter, tuhan orang Romawi yang terbesar. Maka dia menjawab tuhan-tuhan tersebut buatan manusia dan bahwasanya tuhan yang sesungguhnya adalah Isa Al Masih, oleh karenanya ia dihukum mati. Maha Tinggi Allah dari apa yang dikatakan oleh orang-orang yang zalim tersebut.

2. Hari tersebut adalah hari perayaan agama Romawi kuno yang meyakini 15 Februari adalah hari raya Lupercalia (dewa kesuburan), 2 hari pertama 13-14 Februari dirayakan sebagai persembahan bagi dewi cinta Juno Februata, diakhiri dengan pengundian para pemuda untuk memilih pasangannya yang boleh dizinahi selama setahun. Kemudian masuklah agama Nasrani yang menuntut akulturasi budaya pada masa Gregory I  dan Paus Gelasius I, hari itu dinamakan Valentine Day karena bertepatan dengan kematian sang Santo (Encyclopedia Britannica, The World Book Encyclopedia)

Mengadakan pesta pada hari tersebut bukanlah sesuatu yang sepele, tapi lebih mencerminkan pengadopsian nilai-nilai Barat yang tidak memandang batasan normatif dalam pergaulan antara pria dan wanita sehingga saat ini kita lihat struktur sosial mereka menjadi porak-poranda.

Bahkan saat ini beredar kartu-kartu perayaan keagamaan ini dengan gambar anak kecil dengan dua sayap terbang mengitari gambar hati sambil mengarahkan anak panah ke arah hati yang sebenarnya itu merupakan lambang tuhan cinta bagi orang-orang Romawi!!!

Budaya ini diawali pada 1415 M, Duke of Orleans yang sedang dipenjara di Tower of London mengirim surat pada istrinya pada hari perayaan valentine, oleh seorang penyair Inggris Geoffrey Chaucer peristiwa itu dikaitkan dengan musim kawin burung dalam sebuah puisi.

Kasih sayang atau kasian dech lu...???

Setelah paham ‘amburadul’nya si Valentine, sebagai Muslim kita harus berkaca pada identitas kita dan syariat kita.

1. Ingat agama ini melarang kita ‘latah’,

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya” (Qs. Al isra’  36).

2. Kita dilarang ikut-ikut orang kafir karena bisa jadi kafir juga,

“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi Al Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman” (Qs. Ali ‘Imran 100).

“Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mentaati orang-orang yang kafir itu, niscaya mereka mengembalikan kamu ke belakang (kepada kekafiran), lalu jadilah kamu orang-orang yang rugi” (Qs. Ali ‘Imran 149).

Ibnu Jarir At Thabari “ Dengan hal itu orang-orang beriman dilarang menaati pendapat orang kafir dan menerima nasihat dari ajaran agama mereka (Tafsir Ath-Thabari IV/123)

Keinginan untuk ikut-ikutan memang ada dalam diri manusia, akan tetapi hal tersebut menjadi tercela dalam Islam apabila orang yang diikuti berbeda dengan kita dari sisi keyakinan dan pemikirannya. Apalagi bila mengikuti dalam perkara akidah, ibadah, syiar dan kebiasaan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah berfirman:

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, Maka Sesungguhnya orang itu Termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim” (Qs. Al-Maidah 51).

“Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, Sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. meraka Itulah orang-orang yang telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya. dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. mereka Itulah golongan Allah. ketahuilah, bahwa Sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan yang beruntung” (QS. Al mujadilah 22)

“Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, Maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus dali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman” (Qs. An-Nur 2).


Di antara dampak buruk menyerupai mereka adalah:


1. Ikut mempopulerkan ritual-ritual mereka sehingga terhapuslah As-Sunnah (tuntunan Allah dan Rasul-Nya).

2. Tidak ada suatu bid’ah pun yang dihidupkan kecuali saat itu ada suatu sunnah yang ditinggalkan.

3. Dampak buruk lainnya, bahwa dengan mengikuti mereka berarti memperbanyak jumlah mereka, mendukung dan mengikuti agama mereka, padahal seorang muslim dalam setiap rekaat shalatnya membaca.


“Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau anugerahkan nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat” (Qs Al-Fatihah 6-7).

Masih maukah kita ikuti ibadah mereka???

Bagaimana bisa kita memohon kepada Allah agar ditunjukkan kepadanya jalan orang-orang yang mukmin dan dijauhkan darinya jalan golongan mereka yang sesat dan dimurkai, namun kita sendiri malah menempuh jalan sesat itu dengan sukarela.

Bila dalam merayakannya bermaksud untuk mengenang kembali Valentine maka tidak disangsikan lagi bahwa ia telah kafir, adapun bila ia tidak bermaksud demikian maka ia telah melakukan suatu kemungkaran yang besar.

Padahal Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melarang untuk mengikuti tata cara peribadatan selain Islam: “Barang siapa meniru suatu kaum, maka ia termasuk dari kaum tersebut” (HR. At-Tirmidzi).

Demi Dzat yang jiwaku di tangan-Nya, sungguh kalian akan mengikuti kebiasaan orang-orang yang ada sebelum kalian” (HR. At-Tirmidzi, ia berkata, hasan shahih).

Ibnul Qayyim berkata, “Memberi selamat atas acara ritual orang kafir yang khusus bagi mereka, telah disepakati bahwa perbuatan tersebut haram. Semisal memberi selamat atas hari raya dan puasa mereka, dengan mengucapkan, “Selamat hari raya!” dan semisalnya. Bagi yang mengucapkannya, kalau pun tidak sampai pada kekafiran, paling tidak itu merupakan perbuatan haram. Berarti ia telah memberi selamat atas perbuatan mereka yang menyekutukan Allah. Bahkan perbuatan tersebut lebih besar dosanya di sisi Allah dan lebih dimurkai dari pada memberi selamat atas perbuatan minum khamar atau membunuh. Banyak orang yang kurang mengerti agama terjerumus dalam suatu perbuatan tanpa menyadari buruknya perbuatan tersebut. Seperti orang yang memberi selamat kepada orang lain atas perbuatan maksiat, bid’ah atau kekufuran maka ia telah menyiapkan diri untuk mendapatkan kemarahan dan kemurkaan Allah.”

Antara latah atau gak paham sunnah?

Abdullah bin Amr bin Ash berkata, “Siapa yang mengikuti negara-negara ‘ajam dan melakukan perayaan Nairuz dan Mihrajan serta menyerupai mereka sampai ia meninggal dan dia tidak bertaubat maka dia akan dikumpulkan bersama mereka pada hari kiamat.”

Hadits yang cukup jelas, terang, tegas dan sekaligus bantahan terhadap orang yang gak ‘ngaca’ dulu sebelum beramal alias ‘latah

Abu Waqid Radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam saat keluar menuju perang Khaibar, beliau melewati sebuah pohon milik orang-orang musyrik, yang disebut dengan Dzaatu Anwaath, biasanya mereka menggantungkan senjata-senjata mereka di pohon tersebut. Para sahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Wahai Rasulullah, buatkan untuk kami Dzaatu Anwaath, sebagaimana mereka mempunyai Dzaatu Anwaath.” Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “ Maha Suci Allah, ini seperti yang diucapkan kaum Nabi Musa, ‘Buatkan untuk kami tuhan sebagaimana mereka mempunyai tuhan-tuhan.’

Adalah wajib bagi setiap orang yang mengucapkan dua kalimat syahadat untuk melaksanakan wala’ dan bara’ ( loyalitas kepada muslimin dan berlepas diri dari golongan kafir) yang merupakan dasar akidah yang dipegang oleh para nabi dan orang-orang terdahulu. Yaitu mencintai orang-orang mukmin dan membenci orang-orang kafir serta menyelisihi mereka dalam ibadah dan perilaku. Serta mengetahui bahwa sikap seperti ini di dalamnya terdapat kemaslahatan yang tidak terhingga, sebaliknya gaya hidup yang menyerupai orang kafir justru mengandung kerusakan yang lebih banyak.

Lain dari itu, mengekornya kaum muslimin terhadap gaya hidup mereka akan membuat mereka senang, lagi pula, menyerupai kaum kafir dapat melahirkan kecintaan dan keterikatan hati.

Fatwa Syaikh Ibnu Utsaimin

Pertanyaan: 

Pada akhir-akhir ini telah tersebar dan membudaya perayaan hari Valentine -terutama di kalangan pelajar putri, padahal ia merupakan salah satu dari sekian macam hari raya kaum Nasrani. Biasanya pakaian yang dikenakan berwarna merah lengkap dengan sepatu, dan mereka saling tukar mawar merah. Bagaimana hukum merayakan hari Valentine ini, dan apa pula saran dan anjuran anda kepada kaum muslimin. Semoga Allah selalu memelihara dan melindungi anda.

Jawab:

Merayakan hari Valentine itu tidak boleh, karena:

Pertama, ia merupakan hari raya bid’ah yang tidak ada dasar hukumnya di dalam syariat Islam.

Kedua, ia dapat menyebabkan hati sibuk dengan perkara-perkara rendahan seperti ini yang sangat bertentangan dengan petunjuk para pendahulu kita yang sholeh. Semoga Allah meridhai mereka. Maka tidak halal melakukan ritual hari raya, baik dalam bentuk makan-makan, minum-minum, berpakaian, saling tukar hadiah ataupun lainnya. Hendaknya setiap muslim merasa bangga dengan agamanya, tidak menjadi orang yang tidak mempunyai pegangan dan ikut-ikutan.

Ada seorang gadis mengatakan, bahwa ia tidak mengikuti keyakinan mereka, hanya saja hari Valentine tersebut secara khusus memberikan makna cinta dan suka citanya kepada orang-orang yang memperingatinya. Ini adalah suatu kelalaian, padahal sekali lagi perayaan ini adalah dari ritual agama lain!

Hadiah yang diberikan sebagai ungkapan cinta adalah sesuatu yang baik, namun bila dikaitkan dengan pesta-pesta ritual agama lain dan tradisi-tradisi Barat, akan mengakibatkan terobsesi oleh budaya dan gaya hidup mereka.

Alhamdulillah, kita mempunyai pengganti yang jauh lebih baik dari itu semua, sehingga kita tidak perlu meniru dan menyerupai mereka. Di antaranya, bahwa dalam pandangan kita, seorang ibu mempunyai kedudukan yang agung, kita bisa mempersembahkan ketulusan dan cinta itu kepadanya dari waktu ke waktu, demikian pula untuk ayah, saudara, suami …dst, tapi hal itu tidak kita lakukan khusus pada saat yang dirayakan oleh orang-orang kafir.

Semoga Allah senantiasa menjadikan hidup kita penuh dengan kecintaan dan kasih sayang yang tulus, yang menjadi jembatan untuk masuk ke dalam Surga yang hamparannya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa. Semoga Allah menjadikan kita termasuk dalam golongan orang-orang yang saling mencintai karna Allah dan membenci karna Allah ‘azza wa jalla.

Semoga Allah melindungi kaum muslimin dari segala fitnah (ujian hidup), yang tampak ataupun yang tersembunyi dan semoga meliputi kita semua dengan bimbingan-Nya. Wallahu a’lam bish-shawwab [Ibnu Irman]

Sejarah Facebook

·
بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله والصلاة والسلام على محمد خاتم الأنبياء والمرسلين 
أشهد أن لا إله إلا الله وأن محمدا عبده ورسوله الذي لا نبي بعده
أم بعد,


Sahabat, tahukah kita apa makna WALL / DINDING yang ada di Facebook kita ?

Ada beberapa pertanyaan yang terkadang mengganjal di benak kita..
1) Kenapa harus 'WALL atau DINDING'? 

2) Siapakah yang mewujudkan Facebook? (seperti yang kita ketahui bersama bahwa pencipta Facebook adalah Mark Zuckerberg, seorang berbangsa YAHUDI.)

3) Lalu, apakah kaitan WALL dengan YAHUDI??


Inilah jawabannya,

Kaitan mereka sangatlah ERAT & MESRA. Kenapa begitu?
Dinding Ratapan adalah tempat yang penting dan dianggap suci oleh orang Yahudi. Panjang tembok ini aslinya sekitar 485 meter, dan sekarang sisanya hanyalah 60 meter.

Orang Yahudi percaya bahwa tembok ini tidak ikut hancur sebab di situlah berdiam "Shekhinah" (kehadiran ilahi). Jadi, berdoa di situ sama artinya dengan berdoa kepada Tuhan. Orang Yahudi berdoa di Tembok Barat

Tembok ini dulunya dikenal hanya sebagai Tembok Barat, tetapi kini disebut "Dinding Ratapan" karena di situ orang Yahudi berdoa dan meratapi dosa-dosa mereka, meluahkan harapan, ratapan & segala²nya dengan penuh penyesalan. Selain mengucapkan doa-doa mereka, orang Yahudi juga meletakkan doa mereka yang ditulis pada sepotong kertas yang disisipkan pada celah-celah dinding itu. (WIKIPEDIA).

Lalu perhatikan Dinding sahabat sahabat kita kebanyakan di Facebook ?? Sesuai keinginan mereka bukan ??
Mark Zuckerberg, dengan sangat lihai dan terlihat samar, menciptakan Dinding Ratapan itu di Facebook.
Ya... Dinding Facebook sekarang berubah menjadi, TEMBOK RATAPAN di DUNIA MAYA.

Oleh karena itu, kita semua jangan jadikan "WALL FB" ini sebagai tempat luahan perasaan seperti mereka. Tapi, jadikan ia sebagai tempat pertemuan apa saja ILMU yang memberi manfaat kepada umat NABI MUHAMMAD صلى الله عليه وسلم walaupun hanya kepada seorang, contohnya: terjemah Al Qur'an, hadits Nabi, kata mutiara para ulama. Hati-hatilah......

Perhatikanlah hadits Nabi ØµÙ„Ù‰ الله عليه وسلم berikut ini..
“Sungguh, kalian akan mengikuti langkah orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta, bahkan seandainya mereka masuk ke lubang dhabb pun,niscaya kalian akan masuk pula ke dalamnya”, kami bertanya : “Wahai Rasulullah, apakah mereka yang dimaksudkan itu Yahudi dan Nashrani ?” beliau menjawab : “Siapa lagi kalau bukan mereka?”
(HR. Al Bukhari dalam Shahihnya, kitab Ahaditsul Anbiya, bab Ma Dzukira an Bani Israil 3456 dan Kitab Al I’tisham bil Kitab was Sunnah, bab Qaulin Nabi “latattabi’unna sanana man kana qablakum” no. 7320 dan Muslim dalam Shahihnya, Kitab Al Ilmi 2669)

Jadi, pesan dari catatan ini adalah berhati-hatilah. Jangan jadikan akun facebook kita menjadi tempat berdoa karena kita akan seperti bertasyabbuh (menyerupai) orang YAHUDI. Jadikanlah Facebook sebagai bahan kita berbagi ilmu syar'i yang dapat memberikan manfaat kepada sesama umat NABI MUHAMMAD ØµÙ„Ù‰ الله عليه وسلم.

Allahu a'lam bish shawaab.
Sebagai bahan renungan untuk kita.


CATATAN TERAKHIR (Thufail Al-Ghifari)


Terjagalah dari segala maksiat
dari segala zina dan nafsu dunia yang sesat
disatukan dalam karunia yang suci bersama jiwa jiwa
yang selalu haus akan ibadah dan penuh harga diri
ini bukan cerita cinderela
bukan juga patah arang cinta buta siti nurbaya
tak dapat diukur tapi bersama Allah
semua pasti akan teratur
dinyatakan dalam ketulusan
dari mutiara ketakwaan yang sangat mendalam
bersemi dari pupuk akhlak yang hebat
berbuah dalam kesabaran dan ketekunan yang lebat
tidak, ini takkan dimengerti
oleh hati yang penuh dengan dusta
yang buta oleh warna warni dunia yang fana
ini hanya untuk mereka yang selalu ingin luruskan
keteladanan bagi generasi berikutnya
keteladanan abadi dalam harum kesturi dan buah ibadah
dan menjadi manis seperti kurma
diawal rembulan yang indah
untuk selalu berjalan dalam kesetiaan dan harapan
dan hanya mau mencium
atas dasar kemurnian kita berkata cinta
karena bukan apa siapa dan bagaimana
tapi luruskanlah dalam wangi surga
karena apa sebenarnya kita berani berkata cinta

hingga rambut kita memutih
hingga ajal kan datang menjemput diri ini

inilah cinta sejati
cinta yang tak perlu kau tunggu
tapi dia tumbuh bersama doa malam yang teduh
tak tersentuh oleh mata dunia yang palsu
petunjuk yang selalu datang
dari ruang para malaikat
yang sanggup melihat tak kenal pekat
tak lekang oleh zaman yang kan terus melaju
takkan habis oleh waktu
karena kecantikannya tersimpan dihati
dalam pesona yang selalu menjaga jiwa
yang menjadikan dunia menjadi surga
sebelum surga sebenarnya
yang membuat hidup lebih hidup
dari kehidupan sebenarnya
seperti sungai yang mengalir
bening airnyapun selalu artikan keseimbangan syair
yang satukan dua perbedaan dalam satu ikatan
untuk melihat kekurangan sebagai kesempatan
dan kelebihan sebagai kekuatan
lalu saling mengisi seperti matahari dan bulan
dalam kesetiaan ruang kesolehan dan kasih sayang
bagi sejarah penutup halaman terakhir perjalanan
para kesatria sastra jihad dan dakwah
tercatat dalam untaian rahmat berakhir
dalam catatan terakhir yang mulia
digariskan hanya oleh ketetapan Allah Subhanahu wata’ala



Bagaimanakah Perempuan di Otak Lelaki?


Kamu tahu kenapa saya suka wanita itu pakai jilbab?
Jawabannya sederhana, karena mata saya susah diajak kompromi.
Bisa dibayangkan bagaimana saya harus mengontrol mata saya ini mulai dari keluar pintu rumah sampai kembali masuk rumah lagi.
Dan kamu tahu? Di kampus tempat saya seharian di sana, kemana arah mata memandang selalu saja membuat mata saya terbelalak.
Hanya dua arah yang bisa membuat saya tenang, mendongak ke atas langit atau menunduk ke tanah.
Melihat ke depan ada perempuan berlenggok dengan seutas "Tank Top", menoleh ke kiri pemandangan "Pinggul terbuka", menghindar ke kanan ada sajian "Celana ketat plus You Can See", balik ke belakang dihadang oleh "Dada menantang!"
Astaghfirullah... kemana lagi mata ini harus memandang?
Kalau saya berbicara nafsu, ow jelas sekali saya suka. Kurang merangsang itu mah!
Tapi sayang, saya tak ingin hidup ini dibaluti oleh nafsu.
Saya juga butuh hidup dengan pemandangan yang membuat saya tenang.
Saya ingin melihat wanita bukan sebagai objek pemuas mata.
Tapi mereka adalah sosok yang anggun mempesona, kalau dipandang bikin sejuk di mata.
Bukan paras yang membikin mata panas, membuat iman lepas ditarik oleh pikiran "ngeres" dan hatipun menjadi keras.
Andai wanita itu mengerti apa yang sedang dipikirkan oleh laki-laki ketika melihat mereka berpakaian seksi, saya yakin mereka tak mau tampil seperti itu lagi.
Kecuali bagi mereka yang memang punya niat untuk menarik lelaki dengan memakai aset berharga yang mereka punya.
Istilah seksi kalau boleh saya definisikan berdasar kata dasarnya adalah penuh daya tarik seks.
Kalau ada wanita yang dibilang seksi oleh para lelaki, janganlah berbangga hati dulu.
Sebagai seorang manusia yang punya fitrah dihormati dan dihargai semestinya anda malu, karena penampilan seksi itu sudah membuat mata lelaki menelanjangi anda, membayangkan anda adalah objek syahwat dalam alam pikirannya.
Berharap anda melakukan lebih seksi, lebih... dan lebih lagi.
Dan anda tahu apa kesimpulan yang ada dalam benak sang lelaki?
Yaitu: anda bisa diajak untuk begini dan begitu alias gampangan!
Mau tidak mau, sengaja ataupun tidak anda sudah membuat diri anda tidak dihargai dan dihormati oleh penampilan anda sendiri yang anda sajikan pada mata lelaki.
Jika sesuatu yang buruk terjadi pada diri anda, apa itu dengan kata-kata yang nyeleneh, pelecehan seksual atau mungkin sampai pada perkosaan. Siapa yang semestinya disalahkan?
Saya yakin anda menjawabnya "lelaki" bukan?
Oh betapa tersiksanya menjadi seorang lelaki dijaman sekarang ini.
Kalau boleh saya ibaratkan, tak ada pembeli kalau tidak ada yang jual.
Simpel saja, orang pasti akan beli kalau ada yang nawarin.
Apalagi barang bagus itu gratis, wah pasti semua orang akan berebut untuk menerima.
Nah apa bedanya dengan anda menawarkan penampilan seksi anda pada khalayak ramai, saya yakin siapa yang melihat ingin mencicipinya.
Begitulah seharian tadi saya harus menahan penyiksaan pada mata ini.
Bukan pada hari ini saja, rata-rata setiap harinya.
Saya ingin protes, tapi mau protes ke mana?
Apakah saya harus menikmatinya...? tapi saya sungguh takut dengan Zat yang memberi mata ini.
Bagaimana nanti saya mempertanggung-jawabkannya?
Sungguh dilema yang berkepanjangan dalam hidup saya.
Allah Ta'ala telah berfirman: "Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya", yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita beriman "Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya." (QS. An-Nuur : 30-31).
Jadi tak salah bukan kalau saya sering berdiam di ruangan kecil ini, duduk di depan komputer menyerap sekian juta elektron yang terpancar dari monitor, saya hanya ingin menahan pandangan mata ini.
Biarlah mata saya ini rusak oleh radiasi monitor, daripada saya tak bisa mempertanggung- jawabkannya nantinya.
Jadi tak salah juga bukan? kalau saya paling malas diajak ke mall, jjs, kafe, dan semacam tempat yang selalu menyajikan keseksian.
Saya yakin, banyak laki-laki yang punya dilema seperti saya ini.
Mungkin ada yang menikmati, tetapi sebagian besar ada yang takut dan bingung harus berbuat apa.
Bagi anda para wanita apakah akan selalu bahkan semakin menyiksa kami sampai kami tak mampu lagi memikirkan mana yang baik dan mana yang buruk? Kemudian terpaksa mengambil kesimpulan menikmati pemadangan yang anda tayangkan?
So, berjilbablah ... karena itu sungguh nyaman, tentram, anggun, cantik, mempersona dan tentunya sejuk dimata.


Minggu, 13 Mei 2012

Sosok Jiwa Yang Tertidur, Hidup Dalam Mimipi

Berawal dari tiada, wajah yang melayang-

layang dalam pikiran

teracak tak beraturan. Coba dan terus 

mencoba 

mencari solusi untuk


bagaimana pun caranya mencari jalan keluar 

untuk titik terangnya.


Sakit rasanya bagaikan tercelup di dalam 

lumpur. .


Akan ku tuang hingga batas maksimal 

kemampuanku.


Agar kau mau mengerti, dibalik semua cerita, 

nada, bahasa, yang pernah ada.


Pedasnya air samudra dan kemunafikan, 

hak-hak 

yang selalu terlupakan.


Langkah-langkah harapan yang hilang, lenyap 

bersama omong kosong yang membentang.


Jika dapat ku bentangkan mimpi, dan ijinkan 

ku menjinakkan duka.


Karena mata ini terlalu lelah menyimak 

derita, dan hati ini terlalu letih menapaki 

hari.


Dari setiap kurikulum yang dustakan intisari 

kebenaran


Kau lempar pradigma tentang perdamaian, 

mengaliri kebenaran


ke sudut kemunafikan.,

Waktu akan segera bicara, dihinanya cerita 

yang menghias arti perjalanan ini.
 

#Kaum Pinggiran



Jadi Budak Karena Kebebasan

Tidak ada kebebasan mutlak. Setiap aktivitas individu dan kelompok akan dibatasi oleh aktivitas individu atau kelompok lainnya. Setiap individu dan kelompok tidak akan dapat secara bebas bertindak dan berbuat sesuai dengan keinginannya. Di manapun.
Di negara-negara Barat sekalipun, yang menganut faham liberalisme, siapapun yang menginginkan dan menghendaki kebebasan mutlak, hanyalah khayalan belaka.
Di Barat yang menganut faham liberalisme, tetap saja tidak ada kebebasan yang bersifat mutlak. Di Barat sangat dikenal diskriminatif, dan sangat tidak toleran. Karena di Barat faham Yahudi yang bersumber ajaran Talmud sudah masuk ke dalam sunsum, mendarah daging di dalam kehidupan rakyatnya.
Praktek-praktek segregasi (pemisahan berdasarkan ras) terjadi dalam kehidupan sehari-hari.  Bukan hanya di Afrika Selatan terjadinya rasialisme dan segregasi berdasarkan ras.
Di Amerika Serikat berlangsung perjuangan kaum kulit hitam, beratus tahun yang berjuang mendapatkan hak-hak mereka. Tokoh-tokoh mereka dibunuh dengan alasan yang sangat tidak masuk akal.
Bahkan di Baratpun umat Islam tidak bebas menjalankan keyakinannya. Jika umat Islam bebas, seperti dalam prinspip : Freedom of Speech, Freedom of Expression, dan Freedom of Faith, tentu umat Islam bebas menjalankan keyakinannya. Tidak dilarang adzan, yang dianggap mengganggu, termasuk menggunakan atribut Islam. Tidak dilarang dalam berdakwah, dan menyampaikan  Islam tidak dicurigai.
Tokoh pejuang kulit hitam di Amerika Serikat seperti Malcom X tewas, sesudah masuk Islam. Sejatinya tidak ada kebebasan. Padahal agama merupakan hak dasar bagi manusia. Spirit kebebasan yang ada hanyalah dalam kontek menghancurkan kehidupan manusia. Seperti yang diinginkan kaum Talmud.
Kebebasan yang dimaksud adalah manusia meninggalkan keyakinan agamanya, dan kemudian menjadi manusia yang dijajah, dan diperbudak oleh dirinya  sendiri, dan kekuatan yang tak nampak (invissible hand), yang secara tidak nyata hakekatnya menguasai manusia pada hari ini.
Freedom of speech, freedom of expression, dan freedom of the faith, tak lain sebuah cara yang digunakan kaum Talmud, yang bertujuan agar golongan manusia lainnya, yang  bukan Yahudi bisah dijajah dan diperbudak. Sebuah keyakinan yang tertanam kuat, dan sudah menjadi “credo”  (keyakinan) masyarakat Barat, yang sering disebut-sebut tentang kebebasan itu, tak lain hanya kepalsuan belaka.
Freedom of speech, freedom of expression, dan freedom of faith, tujuannya hanyalah sebagai sarana (wasilah) menghancurkan golongan lain, diluar golongan kaum Talmud. Persepsi freedom of speech, freedom of expression dan freedom of faith, hanyalah sarana mengerluarkan ide-ide pemikiran dan gagasan yang merusak bagi golongan lain di luar kaum Talmud.
Seperti belakangan di Indonesia, sesudah era reformasi ini, lebih banyak lagi golongan yang berbicara tentang kebebasan, pluralisme, kesetaraan, dan justice, yang sejatinya semua itu hanyalah digunakan membongkar nilai-nilai mulia di dalam Islam.
Umat Islam tidak boleh lagi meyakini agamanya, dan menjadikan sebagai sesuatu yang bersifat mutlak. Agama menjadi relatif. Semuanya itu, bermuara kepada kepentingan kaum Talmud, yang sesudah orang tidak percaya lagi terhadap agamanya, akhirnya tidak lagi memiliki aturan hidup, dan kemudian menuju kehancuran. Itulah tujuan akhhir dari kaum Talmud.
Terlalu banyak kalangan Islam dan aktivis yang bersedia menjadi bagian dari gerakan kaum Talmud di Indonesia. Mereka dengan sadar rela menjadi bagian dari gerakan kaum Talmud, yang  menginginkan agar umat Islam melepaskan keyakinannya.
Jika umat Islam sudah tidak yakin lagi dengan keyakinan agamanya, akhirnya akan dengan  sangat mudah dimasuki nilai-nilai dari ajaran Talmud. Jadi hakekatnya gerakan “Freedom of speech, Freedom of expression dan Freedom of Faith”, hanyalah sebuah proses jebakan yang dijalankan agen-agen Talmud yang ada di negeri-negeri Islam. Gerakan mereka selalu berkedok dengan kebebasan dan demokrasi.
Dalam protocol : “Talmud yang Pertama” paragraf itu berbunyi :
“Sejak masa kuno, kita adalah orang pertama yang meneriakkan kata-kata “kebebasan, persamaan,dan persaudaraan”, diantara manusia. Kata-kata itu telah berkali-kali oleh beo-kampanye pemilihan umum, yang menghimpun orang-orang untuk mendengarkan umpan ini dengan mana mereka telah meruntuhkan kemakmuran dunia dan kemerdekaan abadi yang sejati. Orang non-Yahudi yang menyangka dirinya pandai dan cerdas tidak mengerti perlambang dari kata-kata tadi, tidak mengambil kontradiksi makanya, tidak memperhatikan bahwa secara kodrati tidak ada persamaan”.  
Masyarakat Barat adalah masyarakat yang sudah dijajah dan diperbudak oleh ajaran Talmud. Mereka sudah tidak lagi dapat berbuat-buat apa-apa. Dari seluruh segi kehidupan. Masyarakat Barat yang secara nilai sudah menjadi masyarakat materialis itu, sudah lemah, tersungkur dibawah telapak kaki kaum Talmud. Inilah kemenangan sejati kaum Talmud.
Kapitalisme yang bertumpu pada industri, di mana ujung dari kapitalisme itu, tak lain kesengseraan manusia, yang menjadi alat produksi. Para pekerja atau buruh, yang dikendalikan para pemilik modal itu, tak akan pernah selamanya dapat menghadapi para pemilik modal. Karena para pemilik modal sudah mengendalikan negara melalui pemilihan dan demokrasi. Para senator dan pemimpin negara hanyalah menjadi alat kaum pemilik modal  belaka.
Siapa pemilik modal? Mereka ini adalah para kapitlis  Yahudi, di mulai dari Rochstchilds sampai Warren Buffed, atau Rupert Murdoch. Bagaimana hanya 1 persen pemiliki modal, yang  bercokol di Wall Streets, menguasai 99 persen rakyat Amerika.
Para buruh yang miskin dan pekerja, yang miskin akibat krisis ekonomi, seperti yang terjadi di Amerika dan Eropa, mereka hanya  bisa melarikan diri dengan cara meminum alkohol. Sehingga, menjadi bangsa yang loyo.
Kebebasan sek, dan tanpa tanggung jawab, hanyalah jalan disajikan kaum Talmud, menghancurkan masyarakat Barat, yang sekarang ini pertumbuhan penduduknya sudah "zeor". Maka dengan cara seperti itu akan sangat mudah menjadi budak-budak kaum Talmud.
Sekarang  di Indonesia datang “tokoh” bernama Irshad Manji, yang membawa faham kebebasan, dan difasailitasi oleh Lembaga Salihara, di Pasar Minggu, mereka hanyalah bertujuan menghancurkan Islam dan umat Islam agar meninggalkan agama mereka, sesuai dengan doktrin dan strategi dari ajaran Talmud.
Jadi kalau Fahri Hamzah, yang pernah menjadi Ketua KAMMI, dan aktivis PKS itu, mengatakan, bahwa Tuhan saja membiarkan setan hidup kok kita menentang freedom of speech, dan secara substansial UUD  ’45 menjamin kebebasan berpendapat, maka diskusi apapun bebas”, dan ini berarti Fahri Hamzah sudah masuk dalam jebakan kaum Talmud.
Tidak ada kebebasan yang mutlak di dalam kehidupan. Setiap kebebasan yang tanpa aturan hanyalah akan melahirkan kekacauan dan konflik. Kebebasan tidak berarti bertujuan menghancurkan dan menghina ajaran Islam yang menjadi keyakinan 1,5 miliar penduduk bumi ini. Wallahlu’alam.