Dengan berupaya menjadi orang baik dan melakukan yang terbaik, maka kebaikan itu akan selalu ada disekitar kita. Sehingga tak perlu kesempurnaan untuk bisa berbahagia. Karena bahagia sesungguhnya adalah ketika kita melihat apapun secara sempurna.

Rabu, 02 Oktober 2013

Jika Aku Menjadi


Sepenggal cerita ingin ku bagi bersama kalian. Beranjak dari masalah yang kita hadapi bersama, entah itu tentang kita dengan rimba yang ditempati ataupun seklias info yang kita dengar mengenai mereka yang sudah tentu dikenal.

Aku mengerti, aku paham dengan pendapat yang sudah tidak asing dari waktu ke waktu. Benar dan salah, tergantung kemampuan kita membaca fenomena yang ada.

Tanpa koma dipikiran, tak ada lampu merah saat berucap. Dengan yakin kita salahkan mereka yang belum tentu salah dengan kondisi yang dialami. Disinilah, ku temukan sebuah kalimat yang sangat Adil, Bijak, dan tidak berpihak, yaitu #JikaAkuMenjadi.

Cacian, hinaan, melekat pada mereka yang berstatus salah di mata kita. Aku mencoba menahan diri dari kebodohanku untuk mengatakan mereka bodoh atas apa yang mereka perbuat.

Kita percaya dan sudah tentu tau, seorang ilmuan memulai langkahnya dengan menemukan kegagalan, dan seorang profesor pernah berenang disamudera kebodohan sebelum dia sampai ke tepian kecerdasan dan kesuksesan yang dia peroleh.

Saat kita katakan mereka salah, cobalah berpikir, mencari tau penyebab dari akibat yang terjadi tanpa amarah. Bijaklah dalam mengambil keputusan untuk menyalahkan atau membenarkan itu semua.

#JikaAkuMenjadi, menjadi seperti mereka yang tenggelam dilaut ketidaktahuan tanpa secuil ilmu yang dimiliki, sudah tentu akan banyak kesalahan yang tampak dimata kalian. Sementara kalian berdiri ditepi pengetahuan yang luas bersama pandangan yang tertujuh ke laut.


Kita semua pernah berbuat salah dalam keterbatasan pengetahuan dan kekurangan yang tidak bisa kita ingkari. Namun dalam hidup, salah dan benar adalah pembelajaran untuk kita, bukan untuk sesali. Istiqamah dan memperbaiki diri untuk dapatkan yang terbaik itulah yang harus dilakukan.

Meratapi kesalahan dimasa lalu, tidak akan mengubah keadaan saat ini, bangkit dan raih impian itu sekalipun dipenuhi oleh onak dan duri.


"Kebenaran hanya milik Allah"

Bersambung...
-LDz-

Senin, 20 Mei 2013

Maaf Sahabat


#Dengarin pke mata atau telingah,, yaahh sudahlahhhh.#SenandungSenja

Sahabat, aku tidak memposisikan diriku untuk menggurui mu, bukan faktor usia kamu menganggap benar ucapanku, bukan pula karena kata-kata yang bijak lalu kamu mempercayaiku.

Sahabat, sehitam-hitamnya kopi namun bagi pecinta kopi kenikmatan akan terasa begitu pula serumit-rumitnya masalah dianggap mudah bagi mereka yang memiliki keyakinan, kalau masalah itu pasti akan berakhir.

Sahabat, mohon maaf jika kebersamaan kita dulu ada kesalahanku yang luput dari ingatanku. Perjalanan kita tak semulus jalan tol yang sering ku lewati saat ini Itulah sebuah kisah walau tidak tercatat dalam buku sejarah.

Sahabat, dimanapun kamu berada, tetap sama dengan ku yaitu Bumi planet kita .
Jagalah dirimu, hatimu, istiqamah pada kebenaran hingga akhir hayatmu. Jika sang Pencipta mengijinkan kita untuk bertemu, tak ada keraguan kita bertemu juga.

Tapi jika tidak, kamu yang akan pergi menginggalkan aku atau aku yang harus pergi meninggalkan mu menuju kehidupan yang lebih hidup dari kehidupan yang sebenarnya.

Minggu, 12 Mei 2013

Waktu Yang Selalu Melukis Cerita

 
Waktu berlalu begitu cepat, ketika aku sadarkan diri menengok ke belakang lorong-lorong waktu yang sudah ku lewati sirna tak membekas. Bersama kita dalam satu waktu, saat yang indah kita lewati bersama. Saling menyayangi, mensehati, berbagi dalam suka maupun duka.

Beragam cerita hadir dalam setiap detik, canda tawa mewarnai kebersamaan kita. Masalah yang begitu rumit kita taklukan bersama. Mengerti akan kekurangan, keterbatasan, menjadikan kita pribadi yang bahagia atas sebuah kesederhanaan.

Kaki terus melangkah tak perna letih, pikiran menyatu berkontemplasi dipenghujung malam. Introspeksi kembali pada ucapan, tindakan yang terproduksi bersama hembusan nafas. Perubahan demi perubahan untuk menjadi pribadi yang baik dan bermanfaat,  untuk lingkungan dan mereka yang kita cintai, terbungkus dalam satu tekad 'Manusia yang memaknai dan bermakna'.

Kebersamaan kita bukanlah sebuah skenario bersifat parasit, tapi itu murni dan tulus dari hati tanpa sebuah keterpaksaan. 

Namun, tak bisa dipungkiri. Siang berlalu diselimuti oleh malam, hidup pun terhenti ketika kamatian datang menghampiri. Dan kita pula berpisah dalam dua dimensi ruang dan waktu.

Kebersamaan kita tak seperti dulu lagi, ketika Aku mencoba menyapa mu tapi kamu hiraukan tak peduli. Kesalahan apa yang telah ku perbuat, sehingga membuat ku asing bersama mu?  

Aku mengingat kembali, dan mngerti aku bukanlah siapa-siapa untuk mengatur atau diatur. Ku anggap ini sebuah pembelajaran, pembelajaran untuk lebih mengenal kefitrahan dan terus memperbaiki diri.

Aku do'akan semoga kamu selalu dalam lindungan-Nya.
Semoga Allah memberimu kemudahan dalam setipa urusan dunia maupun akhirat. ..Aamiin

Pesan ku : Janganlah memujiku atas kebaikanku, lupakanlah dan simpanlah untukmu.
Aku hadir tanpa nama di hadapanmu begitu pula Aku pergi bersama kenangan terlupakan.



 

Kamis, 09 Mei 2013

Santai Sob, Jodohmu Nggak Akan Ketukar


"Buanglah "sampah" pada facebook anda", kelihatannya ungkapan ini pas banget buat menggambarkan kebiasaan yang banyak bertebaran di facebook anak muda sekarang. Secara gitu, mereka yang pada galau hari- hari isinya cuma memasang sampah hati di wall facebook. Kebanyakan dari mereka temanya sama, yaitu galau soal lawan jenis atau gebetan. Tapi kalau soal actionnya, bisa macam-macam sob. Mulai dari pasang foto memelas nan datar, sedatar tipi layar datar, ditambah dengan tulisan "Jomblo dijual terpisah... seribu tiga, masih kembali gopek", sampai jejeritan ampe ribuut level akherat
#lebay mode on.

Sob, kalau dipikir- pikir, kenapa kita musti galau soal jodoh sih, emang situ bener udah siap nikah?. Kalau belum, woles aja, men! hidup cuma sekali ini ngapain kudu dibikin riweh, atuh. Nah kalo yang pada ngeles bilang, "Hadee, gue kan nggak pengen buru- buru nikah, masih kecil inih", lah trus ngapain dirimu buru-buru cari pasangan?. Buat seneng- seneng? Sob, masih banyak cara seneng- seneng yang bikin seneng dan pastinya lebih save. Ya iyalah, kamu tahukan pacaran itu nggak mungkin sekedar deklarasi "Aku pacarmu, dan kamu pacarku", trus udah. Episode berlanjut pasti ada, bahkan kadang banyak yg ampe offside.  
Ya gitulah, anak muda yang pacaran sekarang pada bertingkah seakan-akan si gebetan dah pasti jadi istri atau suaminya. Nggak cuma pacaran, modus yang mendekati itu contohnya HTS (hubungan tanpa status), TTM (teman tapi mesra), LDR (long distand relationship) juga akhirnya menjurus jadi ajang buat PDKT. alasannya sih, ya cari pasangan hati. Padahal sob, Allah saja udah janji Dalam Alquran, kalau semua makhluk itu ada pasangannya di surat Adz Dzaariyaat ayat  49,
"Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah.".
Nah, kalo udah Allah yang janji, masak kamu masih nggak mau ngebuang jauh- jauh deh virus H2C alias harap- harap cemas tentang dimana pasangan hidup kamu, siapa dia, bla.. bla.. bla.. Nggak usah parno kale'. Jodoh atau soulmate itu udah disiapin, dan pasti terbukti. Kamu bisa lihat buktinya disekeliling kamu,  semua udah pasti ada pasangannya sob, ada siang ada malam, ada atas ada bawah, ada kiri ada kanan, ada yang cantik atau ganteng dan ada yang lagi baca ... hee #canda dink.
Dan nggak cuma manusia, bahkan hewan seperti ayam pun juga ada jodohnya. Tapi soal jodoh berjodohnya manusia, beda dengan hewan. Tanya kenapa? coz manusia beda ama ayam sob. Si ayam, ketemu dan bisa main patuk aja. Kalau manusia, ya kudu ada etika dan aturannya laahhhh. Tanya kenapa? yah masak situ disamain ama ayam? hee....
Asli, pacaran hanya akan membuat hidup kamu tambah ribet.  salah dikit, ribut panjangnya ampe bumi ke planet pluto masih tambah 3 meter, belon lagi kalau si pacar minta ini ama itu... duh, jangan main api deh makanya ntar kebakar sakit loh.

Sekali lagi ya sob, hidup emang kudu pake aturan. Dan sebaik- baik aturan, adalah aturan Allah Subhanahu Wata'ala. Cekidot nich, "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk,” (al-Israa’: 32)

Ingat juga ya pesen Rasulullah SAW yang mulia Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Tiga jenis orang yang Allah tidak mengajak berbicara pada hari kiamat, tidak mensucikan mereka, tidak melihat kepada mereka, dan bagi mereka adzab yang pedih: Orang yang berzina, penguasa yang pendusta, dan orang miskin yang sombong,” (HR. Muslim).

Wah, berat bener kan resiko zina? (baca: pacaran). So, kalau udah tau gituh, yakin nich masih milih kegiatan itu sebagai ajang ketemu soulmate?

Jodoh atau soulmate itu tinggal kita jemput, sob. Tapi, ngemenk- ngemenk soal jemput- menjemput nich, yang begituan mah gampang, sob. Yang jadi masalah, kamu udah siap belon dengan kehidupan rumah tangga? kalo kamu bilang nggak mau mikir seberat itu, ya nggak bisa dunk. Yang namanya jodoh udah 11 12 ama pernikahan. Jodoh beda dengan pacar dan aktivitas  "studi banding" yang lain. soalnya yang ini area halal, dan kudu pake aturan.

Gimana sob, masih galau juga? hee..

Gini deh, semua di bawah langit tuh udah diatur waktunya, sob. begitu juga dengan datangnya jodoh kita. Ibarat kata siang hari, yang keluar ya matahari. Kalau kamu maksa si bulan nongol, ampe ikan lele kulitnya pink juga nggak bakal bisa. Kalo jodoh kamu belum waktunya sampe, ya nggak bakalan bisa atuh. Tapi nggak perlu menebak- nebak siapa yang bakal jadi jodoh kamu, dengan mencari tahu via pacaran. Lagian  siapa yang bisa menjamin kamu nggak bakalan ngapa-ngapain?.

Kita disini bukan lagi menghujat mereka yang lagi pada usaha nyari pasangan hidup. Cuma mau discuss bareng- bareng plus perenungan bersama, kalau jatuh cinta itu juga ternyata kudu mikir, cari jodoh juga nggak bisa ngasal. Biar akhirnya happy ending dan nggak sekedar dapat. Dan dapat deh yang namanya pasangan sejati. Dan ngomong-ngomong soal itu sob, kita punya rencana tentang siapa dan gimana jodoh kita. Tapi Allah pasti juga punya rencana, dan rencana Allah pasti lebih indah dari pada rencana manusia. So, serahkan sama Allah yang maha mengatur yang ngerti yang paling baik buat kita. Jadi mulai sekarang, jangan bergalau ria lagi ya. Fokuskan diri ada hal- hal yang lebih penting buat dilakuin, mumpung kita masih muda. Hidup kan nggak melulu masalah gebetan, iya nggak? jadi Sante aja sob, jodohmu nggak akan ketukar.
(NayMa/voa-islam.com)

Yakin Dialah Yang Terbaik Buatmu?


Aku sayang banget sama kamu...
Hanya kamulah yang ada di hatiku...
Hidupku semakin berwarna semenjak ada kamu...
Hanya kamulah satu-satunya...

Begitulah status salah satu temen kita yang lagi in luv. Hmm... rasanya jatuh cinta tuch emang indah banget ya sob. Dan as you know, pacaran adalah modus standart yang biasanya digunakan buat nyari pasangan yang baik. Cuma masalahnya apa iya pasangan kamu itu juga baik buat kamu?.

Banyak dari mereka yang pacaran bilang kalau mereka bakal jadi kekasih sehidup semati. Dalam arti lain, mereka nggak bakal terpisahkan. Ah masa’ cieeehh??. Cek deh pasangan kamu, dia toh juga masih sama- sama muda kya kamu, sob. Masih pengen lihat dunia yang luas dan ngelakuin banyak hal yang seru. Atau yach mungkin kamu serius dengan niat kamu buat “setia”, tapi apa kamu yakin dengan hatinya? Btw, karena itulah kenapa ada pepatah yang bilang, “dalamnya laut bisa diukur, dalamnya hati siapa yang tahu.”

Saat pacaran juga banyak pasangan yang ngelakuin tindakan egois dan ngerasa udah punya SHM atas pacarnya. Dia bisa memerintah pacarnya untuk ngelakuin hal konyol sekalipun. Contoh nie, si cewek yang pake nangis minta tuch cowok pakai baju pink di hari valentine. Apa yang salah dengan pink? Ya memang nggak ada masalah sih, kalau buat cowok KW. Tapi kalau yang ORI.. ya kamu tanya sendiri dech sama mereka, heee... Trus kalau dari pihak cowoknya, mereka ada loh yang ngelakuin kekerasan ama pacarnya

#ekspresi wajah setengah tiang.

Dan si cewek ajaibnya nggak mau putus dengan alasan standart “aku pengen merubah dia, siapa tahu dia bisa jadi lebih baik. Biar dia tahu ketulusanku” 
#one word to respond it, PRET!!

Tragedi tentang pacaran juga terjadi saat banyak orang yang ngelakuin hal itu jadi terbatas ruang geraknya. Waktu mereka juga banyak habis cuman buat pacar aja. Jadi nggak bisa ngumpul dan main bareng temen-temen lain lagi. Dan dalam pacaran itu ada semacam aturan nggak tertulis, kalau dengan pacar itu kudu jujur. Alhasil, nggak ada lagi area privasi antara mereka berdua. Kalau hal itu nggak dilakuin, ada yang bakalan protes dengan bilang “kamu nggak jujur ama aku!”. Hadeee...

Saat pacaran juga banyak kejadian dimana si cewek atau cowok itu meminta (baca:menuntut) pasangan mereka biar bisa ngelakuin ini itu, atau berubah seperti apa yang mereka mau. Tragis kan? Gimana nggak, semua orang itu unik, dan kelebihan dan kekurangan itu udah diukur pas sama Allah. Trus  mereka yang lagi pacaran memuntut pasangannya jadi “boneka” yang bisa mereka lakonkan sesuka mereka. Dan atau kalo nggak suka tinggal buang ajah. Widiiww, nggak banget kan?.

Sob, kelihatannya nich kalo kita sebutkan satu persatu soal nggak asyiknya pacaran pasti nggak ada habisnya. Tapi satu hal yang pasti, pacaran terbukti nggak bisa 100% ngasih jaminan kalau kamu bakal menemukan soulmate yang benar- benar baik buat kamu. Karena itulah sob, mending nggak usah pakai acara pacar- pacaran kalee’. Kan pacaran itu kata lain dari sekedar coba- coba, atau tebak- tebak buah manggis. Siapa tahu cocok. Kalau iya lanjut, kalau nggak ya da-da good bye.

Sob, idup cuma sekali, ngapain dibikin ribet yach? Allah Subhanahu Wata’ala kan udah berjanji dalam Al quran,“Wanita-wanita yang tidak baik untuk laki-laki yang tidak baik, dan laki-laki yang tidak baik adalah untuk wanita yang tidak baik pula. Wanita yang baik untuk lelaki yang baik dan lelaki yang baik untuk wanita yang baik. (Qs. An Nur:26).

Nah dari pada tebak- tebak buah manggis gimana kedepannya pasangan kamu, baik atau nggak kah buat kamu, mending dari sekarang perbaikin diri aja deh. Nanti juga bakal dikasih yang baik sama Allah. Nggak percaya? Emang ada ya Sob, yang lebih nepatin janji selain Allah?...

So artinya, mungkin diskusi ini gunanya cuma sedikit, yang paling penting adalah pilihan kamu sendiri. Kalau kamu salah pilih pasangan diwaktu yang salah, dan dengan cara yang salah yaitu pacaran, dijamin seumur hidup, hidupmu bakal nggak asyik, atau paling nggak akan tertulis dalam memori jalan hidup kamu kalau pernah ngelakuin kesalahan. Atau kamu pilih jalan Allah yang pastinya bakal kamu bahagia sentosa? inilah saatnya memilih, sob!!

(NayMa/voa-islam.com)

Kamis, 25 April 2013

Belum Berakhir


Tiga orang dipersimpangan jalan, mereka duduk murung diam tak bersuara. Entah apa yang mereka pikirkan. Siang dan malam tak ada bedanya, menjadi satu definisi tak terpisahkan. Jarak dan waktu, itulah bayangan fatamorgana yang mereka anggap. 

Kehadiran mereka untuk satu tujuan, kata yang tak asing bagi seorang pelajar, "Meraih Masa Depan". Dengan usaha semaksimal mungkin dengan segala kekurangan dalam keterbatasan, namun semangat mereka tetap membara. Sekalipun masalah yang datang bertubi-tubi seperti hujan membasahi bumi, semangat mereka takkan pernah padam.

Ini bukan cerita dongeng sebelum tidur, tapi realita menyadarkan mereka dengan sapaan hangat, "Hidup tak semudah seperti perkataan sang motivator" dan "Keberhasilan tak semudah diucapkan".

Sudah jelas bagi mereka, jika rasa kehilangan itu mitos, sama mitosnya dengan rasa memiliki. Pengalaman mengajarkan mereka tentang invidual fighting. Legasi egaliter antara keseimbangan naluri, doa dan gerakan.

Mereka memilih lebih baik disakiti dengan kebenaran daripada dihibur dengan kebohonngan. Mereka tak pernah takut dengan perubahan. Rasa takut bagi mereka adalah musuh utama untuk menyambut perubahan.

Hingga mereka lebih yakin dirisendiri dan jujur dalam perkataan serta tegas dalam tindakan.

Tak semua orang tahu tentang mereka, karena mereka adalah mereka maka meredam praduga dalam indahnya malam itu lebih baik.

Rabu, 10 April 2013

Jarang Dilihat

 ANAK JALANAN ATAU ANAK MANUSIA???

Mereka menyebutnya anak jalanan, ya.. demikian juga mereka menyebut saya. Walaupun saya adalah anak sepasang manusia tentunya, saya bingung dengan sebutan itu. Sejak kapan jalanan bisa melahirkan orang-orang seperti saya? Jalanan itu ibu atau bapak saya? Lantas unsur jalanan apa yang menjadi ibu dan bapak saya itu? Apakah aspal itu bapak saya dan lampu merah itu adalah ibu saya? Atau zebra cross dan rambu-rambu itu orang tua saya? Apa mungkin terminal dan bis kota itu adalah kedua orang tua saya? Lha terus mbah saya siapa? Pakde saya? Masalahnya saya ini gak setuju kalo di bilang anak jalanan, lha wong saya ini sudah menjadi “mbah jalanan”, Hahahaha.. gak penting banget bahas ini, intro aja bro.

Saya disini cuma ingin kasih kabar dari belantara kota yang semakin sesak itu, mungkin sesaknya juga gara-gara orang yang kayak saya ini, memang iya! Kalau kata pejabat pemda, “sentralisasi gembel” jadi harus di zero kan katanya wkwkwkw..

Selama ini stigma yang terbangun dari anak jalanan adalah keras, liar, nakal, brutal dan “seabreg” kata cadas lainnya. Secara kasat mata, iya, saya juga akan mengatakan hal seperti itu, karena saya memang merasakan hal seperti itu, tapi saya juga ndak setuju dan mengatakan “ya gak semuanya seperti itu lah”. Banyak dari mereka yang jauh dari paradigma cadas itu, bukan karena mentang-mentang saya adalah salah satu dari mereka yang baik-baik itu, bukan mas, bukan mbak, waktu saya nulis ini saja saya masih berstatus BERANDALAN bin KURANG SOPAN yang menganut paham BRUTALISME dengan titel “SH” kok. Bukan sarjana hukum lho pastinya, kalau kata teman saya SH itu akronim dari “susah hidup” huhuhu. Jadi saya ini berada dalam kelompok yang cadas itu.

Disini saya akan ajak anda untuk tahu sedikit kejadian-kejadian di jalanan yang menurut saya dahsyat banget, mungkin bisa jadi semacam “sentilan norma”. Norma yang biasa kita gunakan untuk menilai sesuatu.
.........................................
Anda pasti tahu apa “manusia gerobak” itu? Yups, benar sekali gambaran anda tentangnya! Maka tak perlu saya jelaskan. Saya melihat manusia gerobak di suatu malam menancapkan jidatnya di hamparan koran, berulang kali ia tancapkan, lalu berdiri lagi sambil mendekapkan tangannya di dada, lalu ia tancapkan lagi jidatnya. Ya! Kita akan segera tahu bahwa manusia gerobak itu sedang melakukan ritual sholat. Apakah kita hanya akan melihat dia melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim? Lebih dari itu! Lihatlah! Ternyata dia sedang bertemu dengan kekasih sejatinya, dia bukan manusia gerobak, tapi dialah manusia sejati, dialah si kaya, dialah si sholeh, dialah hamba Allah, dialah si baik, dialah si baik, dialah si baik. Mari kawan, munculkan pernyataan dan pertanyaan terkait pemandangan tentang manusia gerobak tadi, lalu cerminkan ke diri kita, berapa pernyataan dan pertanyaan yang akan muncul? Dan bandingkan dengan cerita hidup mapan kita saat ini.

Dan kita lihat para pemulung itu. ternyata mereka itu adalah pahlawan dari kota-kota besar. Yang Tanpa kita sadari keberadaan mereka selama ini. Sadarkah kita bahwa merekalah yang mengecilkan kadar air dalam banjir kota? Sadarkah kita bahwa mereka telah meminimalisir pertumbuhan kuman dan bakteri yang merugikan? Tahukah kita ternyata mereka juga turut memutus jaringan mafia nyamuk-nyamuk yang menyebarkan penyakit demam berdarah? Karena setiap harinya ada ribuan kilogram sampah yang dibersihkian oleh mereka dari kali dan sampah yang ada disekitar lingkungan kita? Dan mereka melakukan itu tanpa pamrih dari kita, disaat yang sama, pemerintah tidak banyak berbuat apa-apa dengan biaya yang wah dari pungutan pajak kita.

“Kenek” atau “kernet”, anda juga pasti tahu akan jabatan ini kan? ya! Dia adalah co-pilot pesawat ngesot alias bis kota/metromini. Sewaktu saya melakoni peran sebagai artis dalam bis kota. Bertemulah saya dengan seorang kenek tua. Si kenek tua itu, dia selalu tersenyum dan selalu minta maaf ketika meminta ongkos penumpang. Dia melakukan itu tidak hanya ketika sewa miring alias penumpang penuh, tapi disaat penumpang sepi pun dia masih tersenyum, dan selalu minta maaf ketika meminta ongkos penumpang di dalam kesumpekan dan kebisingan si kaleng rombeng bersolar itu. Ia pun selalu memberi saran agar para penumpang untuk berhati-hati dengan barang bawaannya. Pak tua, saya sangat mengagumimu, walaupun saya ini orangnya pencemberut kelas kakap, dan juga susah untuk memaafkan, padahal saya tahu kalau saya ini juga salah, saya mengagumimu pak tua. Brader yang sempet baca artikel ini, berapa pernyataan dan pertanyaan yang akan muncul untuk kisah pak tua ini untuk kita sandingkan dengan sikap-sikap kita saat ini?

Lalu, kita lihat sesosok anak kecil umbelan yang sudah lihai melawan kerasnya kehidupan jalanan tanpa menyerah, berdikari, dan sudah mampu membantu orang tuanya, yang tetap bernyanyi lepas, tertawa riang walaupun masa kecilnya terenggut sudah, yang masih lanjutkan sekolah dan mengajinya walaupun empot-empotan untuk membayar aksesoris kebutuhan sekolahnya. Sobat, bagaimana perbandingan dengan masa-masa kecil kita? Sobat, adakah kita saat ini bercita-cita untuk menjadi kakak angkatnya? Atau mungkin orang tua angkat bagi mereka? Terbersitkah cita-cita itu dalam diri kita?

Bagaimana kalau cerita yang satu ini? Pengamen jalanan yang secara tidak langsung menjadi “polisi jalanan”, yang membuat keder para orator (tukang palak) dan copet di dalam bus kota/metromini. Dan, membuat orator berfikir sekali lagi untuk beraksi menguras dompet para penumpang saat para pengamen sedang bernyanyi, karena para penjahat itu akan menjalankan aksinya ketika bus kota/metromini itu tidak ada pengamennya. Sebab sebagian besar pengamen adalah musuh yang di takuti oleh para penjahat tadi, walaupun pengamen juga sadar kalau dia juga terkadang meresahkan dan membuat bete para penumpang pada umumnya.

Hahaha... mentang-mentang penulis adalah seorang pengamen, mungkin ada yang berfikir “ini mah tulisan sak karep’e pengamen aja” atau “wah ini mah pengamen yang terkena kuman subyektifitisme”. Hehehe.. ndak apa-apa, monggo-monggo saja, terlepas dari tulisan khusus tentang pengamen itu subyektif atau ndak, monggo silahken di ambil hikmah yang terkandung dalam peristiwa-peristiwa nyata di atas..

Oke brader kabeh, sebenarnya masih banyak kisah-kisah dari kehidupan masyarakat jalanan yang tidak sebrutal kelihatannya. Semoga saya bisa mengabarkan di tulisan-tulisan selanjutnya nanti, dan bisa menjadi kisah yang menginspirasi buat kita untuk perubahan diri kita semuannya (Aamiin)

Oleh  PUNK Muslim (original page) (Catatan)

Senin, 25 Maret 2013

Aku Tetap Aku

Sok peduli, teriakan kalian menyampaikan aspirasi rakyat mulai dari jalanan hingga ke kolom-kolom media sosial. Ujung-ujungnya munafik, membela rakyat untuk kepentingan pribadi.

Ketika itu ada yang mengatakan kepadaku, 'kamu itu radikal, intoleran, fundamental'.
Saya tak mengerti ketiga bahasa itu, bahasa itu seakan-akan kehilangan keseimbangan dan makna karena hanya ditujukan pada sekelompok orang tertentu. Ku tak akan yakin, hingga tindakan yang mewakili perkataan itu.

Aku berbeda, kehadiranku tak mengharapkan pujian, keberadaanku bukan untuk mengemis simpati, aku tidak menyembah popularitas. Aku tetap aku, jika kamu mengenaliku janganlah mengingat kebaikanku simpanlah untukmu.
Banyak pertanyaan hadir bersama realita yang ada, tapi semua itu tak ada yang bertanggungjawab untuk menjelaskannya.

Saat kita duduk bersama, melihat pergeseran nilai-nilai kebenaran itu. Seolah-olah ini adalah sebuah mimpi tapi kemudian realita memabantahnya. Tak ada lagi alasan untuk mengatakan itu hayalan.

Senyuman yang kalian lihat, naluri mengatakan dia baik-baik saja.
Tapi itu adalah bahasa universal untuk kalian mengerti,
bahwa perjuangan hidup yang dia jalani
tak semudah senyuman yang dia berikan.
Merangkum semua derita, dan berakhir dengan kebahagiaan.

Kalian datang mengajakku, menyapaku untuk berbagi dalam indahnya perbedaan kita.
Itu semua akan menjadi cerita yang penuh warna, mewarnai kehidupan kita semua.

Telah ku hapuskan kata penyesalan itu dari kehidupanku.
Setiap kegagalan menjadi hasil dari sebuah usaha, ku tetap menghargainya.
Menjiwai rasa optimis, untuk bangkit dan berjuang hingga setiap impian itu dapat terwujud.

Pilhan, prinsip, perubahan.
Pilihan jelas ada, prinsip tetap utuh, perubahan untuk melengkapi keduanya.

Sabtu, 23 Maret 2013

Menembus Keterbatasan

Kemarin aku seperti anak kecil yang tidak tahu apa-apa, selain sapaan kata 'ibu' dan 'ayah'. Aku tak mengenal siapa-siapa waktu itu, hanya mereka berdua yang pertama aku temui dan ku ingat dalam hidupku.

Saat itu, mereka mendidik ku dengan nilai-nialai kebenaran, dengan harapan agar aku tumbuh besar menjadi orang yang baik dan bermanfaat. Kasih sayang yang mereka berikan kepadaku begitu tulus serta merawatku penuh cinta, tak ada keluhan sekecilpun yang terlihat diraut wajah meraka, 'ibu' dan 'ayah'.

Pengorbanan yang begitu besar, waktu, tenaga, dan pikiran, mereka lakukan untuk kebahagiaan anaknya kelak. Ku tak paham bahasa apapun, kecuali suara yang ku dengar dari 'ibu' dan 'ayah'. Sapaan lembut seorang ibu kepada anaknya yang tak ku mengeti, namun ku rasakan kasih sayang itu terdengar oleh suaaranya .
Hingga saat inipun aku masih bisa merasakannya.

Semuanya telah berlalu kenangan-kenangan itu, bersama kepergiaan ayah dari hidup ku untuk selamanya. Duka cita mewarnai kehidupan ku bersama ibu, adik, kakak dan saudara-suadaraku yang lain. Sang Pencipta telah memanggilnya untuk kembali, namun wajah ayah tak pernah sirna dari ingatanku atas dasar pengorbanan dan tanggungjawabnya.
Linangan air mata, tangisan, kehilangan, hanya itu yang ku rasa.

Langkah tertatih-tatih, pandangan ku suram akan masa depanku sendiri. Entah darimana biaya diperoleh untuk melanjutkan pendidikan ini. Aku tak ingin memberi beban kepada ibu dan saudara-saudara ku, karena aku tahu pendapatan merekapun hanya bisa mencukupi kehidupan sehari-hari.

"Ya Allah, cobaan apa lagi yang telah Engkau berikan kepada keluargaku", sebuah kalimat yang terlintas dalam pikiranku.

"Ya Allah, berikanlah petunjuk-Mu, dan kesabaran kepada kami agar senantiasa sujud dan patuh pada perintah-Mu".

Tak ada yang bisa ku lakukan, kecuali berdo'a dan berusaha untuk terus bertahan, melanjutkan hidup.Sampai aku mngerti aku bukan siapa-siapa untuk mengatur atau diatur, lalu aku membunuh ketakutan diperempatan jalan dan lebih yakin diri sendiri.

Sejatinya, aku mensyukuri setiap kisah dalam hidup ku, benar dan salahnya adalah pembelajaran, pembelajaran untuk lebih mengenal kefitrahan dan terus memperbaiki diri. Menjadi manusia yang sesungguhnya, manusia yang memaknai dan
bermakna.

“Aku mencintaimu, ayah…”
Hanya itu yang ingin aku bicarakan padamu
Tapi hingga kini hanya hatiku yang mampu bicara
Belum dengan lisanku
Ayah, aku ingin bicara…
Dan semoga kau mendengarnya…

Alhamdulillah, waktu terus berlalu lewati proses berpikir dan pengalaman yang didapat. Dan aku pun bisa keluar dari keterbatasan itu.

By Anakmu

Jumat, 22 Maret 2013

Pilihan Itu


Hidup itu perjuangan. Perjuangan yang tak pernah berakhir.
Di dalam harapan ada do'a dan usaha, yang akan menyelimuti semua itu adalah kesabaran. Selalu berusaha walau dalam keterbatasanku
Pelarian, bukan berarti menghindar. Ini bukan skedar pilihan tapi lebih daripada pilihan. Kondisi mengubah semuanya, waktu, pikiran, dan tenagaku.

Impian menggarisi cita-cita menuntutku untuk lalui semua ini.
Hanya perubahan yang terlintas dalam setiap langkahku.

Pada satu tema kemandirian, percaya pada kemampuan sendiri, menghargai setiap usaha. Menjadi baik, lebih baik, dan terbaik untuk masa yang akan datang.  Insya Allah itu akan tercapai #eaaa
Kesendirian membuat jiwa ini tenang, berpikir tak terhalang oleh keributan.
Inspirasipun mudah didapatkan, menembus batasan semu.

Merangkum semua cerita yang sudah terlewti, suka, duka, canda, tawa itu kenangan yang terindah. Sahabat...ku
Mengeluh hanya mengakui diri kita tak mampu mengubah keadaan yang ada
Satukan kata dan tindakan. Jangan membuat keduanya terpisah.

Sebijak-bijaknya ucapanku, akankah terlihat pada tindakanku sendiri?
Ku akui semua kekuranganku itu sebagai usaha untuk melengkapinya

Selasa, 05 Maret 2013

Baru ku tahu ...


Hanya bisa memberikan yang terbaik untukmu. Semoga itu bermanfaat.
Maaf jika kesalahan itu pernah mewarnai kebersamaan kita.
Menyapamu tak lebih hanya mengingatmu untuk selalu berbuat baik.
Diri ini yang penuh dengan kekurangan, tapi itu bukanlah alasan
untuk tidak memberi dan berbagi.

Maaf, semoga kelak kita akan bertemu pada dimensi yang berbeda. insya Allah.



:)


===========================================================================


Maaf sahabat, jika aku tak ada saat kau pergi. Kesibukan yang begitu menikam waktuku, tak ada yang bisa ku lakukan untukmu. Harapanku semoga cita-citamu tidak pernah surut dan kamu akan kembali. Semoga Allah selalu melindungi dirimu, menjagamu dan moga selamat sampai tujuan.

sampai jumpa kembali. :)

Jumat, 25 Januari 2013

Cara Membuat Blog Untuk Pemula


Cara Membuat Blog Untuk Pemula by Leuly Dzulfiqar


Pemetaan Port (Interface dan Peripheral Komputer)



Pemetaan Port by Leuly Dzulfiqar


Selasa, 08 Januari 2013

Dalam Kebisuan Malam Tanpa Bintang

Malam yang dingin, derasnya hujan belum berhenti mengguyur kota ini. Tak ada kata mengeluh yang terbesit di hati. Keseimbangan alam akan terus berputar hingga waktu ini berakhir. Semua yang terlihat begitu berbeda, hingga rasa ini terhempas oleh tujuan yang dibangun di atas puing-puing semangat terus membara. 

Ini inginku, semua akan ku lewati. Dalam hari-hari penuh dengan tantangan. Masalah setiap detik terus menghantui tak pernah berhenti dan kesabaran selalu memeggang kendali.

Ku bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Sang Pencipta kepada hambanya yang lemah tak berdaya. Jalani hidup dalam kesederhanaan, merasa puas dengan apa yang dimiliki. Semua begitu indah dirasakan, ketulusan hati menyambut kebagahagian berbagi dalam kebersamaan dengan orang-orang yang dicintai. Akan terasa waktu ini cepat berlalu, hilang sekejap mata.

Tetap memberikan yang terbaik, jangan perna merasa jenuh untuk berbagi. Menghadirkan seulas senyum yang tak pernah surut mewarnai kisah dalam setiap detik.

Bersama rintik-rintik hujan yang juga belum redah - @Leuly.

Senin, 07 Januari 2013

Dunia Akhir Zaman