Dengan berupaya menjadi orang baik dan melakukan yang terbaik, maka kebaikan itu akan selalu ada disekitar kita. Sehingga tak perlu kesempurnaan untuk bisa berbahagia. Karena bahagia sesungguhnya adalah ketika kita melihat apapun secara sempurna.

Minggu, 24 Juni 2012

Ingin Dimengerti


Pagi yang cerah, langkah kaki tertuju pada gubuk yang terletak dipersimpangan jalan. Disitulah tempat kita menuntut ilmu tanpa implementasi. Tibalah di gubuk bisu itu, kebisuan yang diberikan kepada muridnya, dikarenakan aspirasinya dicabut.

Apa yang bisa dilakukan, ketika wajah-wajah yang berada di sampung ku, duduk menatap kosong, berpangku tangan tak mengerti apa yang disampaikan sang penuntun ilmu di depan. Bahkan mereka tak mampu menerjemahkan kata demi kata yang keluar bagaikan butiran-butiran hujan turun dari langit.

Mereka diam dipeluk keluhan, mereka tidak mengerti dan ingin bertanya namun dibungkus oleh ketakutan. Mungkin keberanian itu datang ketika ada keinginan. Di manakah keinginan itu?

Diri ku tertunduk dan menyadari, kalau latar belakang pengetahuan kami berbeda-beda. Ada yang tahu (pintar), sangat tahu (cerdas) ada pula yang sok tahu (cerdik) -_- 

Itulah alasan singkat yang ku sadari. Tapi apa daya, sang penuntun ilmu itu tak pernah menyadarinya. 

Sehingga ketika ujian, sang penuntun ilmu memberikan soal diluar batas kemampuan muridnya. (Leuly)




0 komentar:

Posting Komentar

Berilah komentar Anda