Dengan berupaya menjadi orang baik dan melakukan yang terbaik, maka kebaikan itu akan selalu ada disekitar kita. Sehingga tak perlu kesempurnaan untuk bisa berbahagia. Karena bahagia sesungguhnya adalah ketika kita melihat apapun secara sempurna.

Minggu, 01 Juli 2012

Nasehat Kesalahan

Katakanlah: “jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. (At Taubah : 24)

Kesalahan bukanlah suatu hal yang menakutkan, namun ia menjadi sebuah anugerah terutama dalam hal pembelajaran. Anda tahu mengapa? karena dari melakukan kesalahan kita seharusnya bersyukur, karena dari situ bukan hanya terdapat pembelajaran tapi juga pemberitahuan.
Belajar dari kesalahan itu adalah standarisasi proses pendewasaan kita sebagai manusia. Namun dari kesalahan juga tersimpan pemberitahuan yang banyak tidak kita sadari apalagi syukuri.
Saya belajar selama saya melakukan kesalahan dalam hidup saya, selain belajar dari kesalahan itu untuk tidak mengulanginya lagi. Allah Swt juga menunjukkan kepada saya hal – hal yang selama ini tersembunyi justru menjadi terbuka untuk saya pahami setelah saya melakukan sebuah kesalahan. Seakan Allah menyuruh saya untuk menyadari bahwa saya harus menjauh dari hal – hal tersebut. Ketahuilah, bahwa kejujuran tertinggi bukanlah tidak membuat sebuah kesalahan, tapi mengakui kesalahan kita secara tulus dan terbuka adalah kejujuran yang sebenarnya, disitu kejujuran telah menuai pembelajaran dan keberanian, disitu sebuah keikhlasan sesungguhnya telah memenangkan pertarungan dengan kemunafikan.

Dan sesungguhnya kamu akan mengetahui (kebenaran) berita Al Quran setelah beberapa waktu lagi (Shaad : 88)

Kesalahan seperti sebuah proses dimana dari situ juga, sering saya merasakan tabir kemunafikan teman – teman disekitar saya bermuara dipertunjukkan dengan jelas. Karena begitu jelasnya bahkan didalam kemunafikan itu sendiri terdapat dua golongan. Munafik yang ingin terus melawan kemunafikannya, dan ada juga munafik yang tidak sadar atas kemunafikannya bahkan membiarkan kemunafikannya itu seakan bagian dari sebuah ritual hidup yang biasa – biasa saja.
Suatu ketika, banyak orang mendekati saya. Dan tidak sedikit dari mereka memuji saya lalu meminta saya terlibat dalam setiap aktivitas kegiatan mereka. Pada saat yang sama pula sebuah pertemanan berbuah begitu instant menjadi sebuah persahabatan.
Sayangnya persahabatan bukanlah sebuah hal yang lahir secara pragmatis. Karena pada saat saya melakukan sebuah kesalahan, yang sebenarnya sayapun mengakui kesalahan tersebut bahkan siap mempertanggung jawabkannya. Dari insident itu Allah Swt menunjukkan kepada saya siapa teman yang munafik dan siapa teman yang membuka pintunya menuju proses kesejatian ukhuwah Islamiyah.
Anda tahu teman – teman yang perlu anda tinggalkan? Mereka adalah orang – orang yang sibuk dengan kesalahan diri anda. Mereka tadinya memuji – muji anda, sayangnya ketika anda berbuat salah. Mereka bukan justru menasehati anda, mereka justru mengumpulkan kesalahan – kesalahan anda, lalu membiarkan anda terpleset jauh, setelah itu mengumpulkan opini lingkungan untuk menyudutkan, mengucilkan dan selanjutnya membuang anda dari pergaulan mereka.
Orang – orang seperti ini, lebih baik tidak usah dijadikan teman, bahkan dalam kerangka ukhuwah Islamiyah sekalipun, gagasan untuk bersahabat dengan mereka adalah kebodohan yang lebih dungu dari butanya hati orang – orang yang tidak mau beriman kepada Allah.

Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah.(Faathir:35)

Setiap hari, mereka hanya akan selalu menilai anda dari masa lalu anda. Setiap hari mereka akan membicarakan anda dari setiap keburukan anda. Satu saja kesalahan anda dihadapan mereka, maka semua kebaikan anda kepada mereka akan terlupakan.
Namun, jangan pernah khawatir dengan pengucilan, pemboikotan bahkan penyebaran kesalahanmu oleh mereka yang seharusnya menjadi sahabatmu, namun kini mereka justru lebih suka memanfaatkan kelemahanmu, untuk prestise pembunuhan karakter dirimu dari pergaulan. Ingatlah janji Allah kepadamu

Barangsiapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(An Nisa:100)

Karena jika dalam kesalahan itu kamu dapati seorang sahabat memelukmu, lalu ketika kamu terjatuh ia mengulurkan tangannya untuk menarikmu berdiri. Bahkan ketika kamu terperosok dipinggir jurang, ia tetap mencarimu untuk minimal ulurkan tali motivasi agar kau semangat untuk merayap ketepian untuk sejatinya kembali berdiri sebagai pemenang. inilah sahabat yang sesungguhnya, inilah yang dimaksud dengan ukhuwah islamiyah yang sebenarnya.
Ukhuwah membuat kita lebih dekat kepada Allah, Ukhuwah membuat kita terikat seperti satu tubuh, satu bagian terluka, maka yang lain harus merasa kesakitan. Ukhuwah bukanlah rutinitas kumpul ramai – ramai, tapi ukhuwah adalah ikatan iman. Dimana didalamnya motivasi untuk berjalan menuju surga Allah menjadi komitmen bersama. Ukhuwah adalah warna, yang bukan individual. Karena ukhuwah berarti siap mati untuk saudara yang kita cintai karena Allah, karena ukhuwah berarti menyimpan aib saudaranya, sambil meluruskan saudaranya untuk kembali kepada tali keimanan, dan amaliah jiwa yang bermuara terbangunnya imunitas lingkungan yang Islami.
Teman – teman yang kuffur, bukan semata karena perbedaan iman, tapi juga perbedaan komitmen dalam dakwah adalah bagian dari rekomendasi, layak atau tidaknya kita berteman untuk hadir dalam satu barisan perjuangan. Lihatlah ketika kamu berkumpul dalam jumlah yang banyak, namun ketika saat itu tidak keterikatan komitmen selain hanya sebuah euforia belaka, percayalah…lebih baik kamu tinggalkan semua pertemanan seperti itu.

Sesungguhnya Allah telah menolong kamu (hai para mukminin) di medan peperangan yang banyak, dan (ingatlah) peperangan Hunain, yaitu diwaktu kamu menjadi congkak karena banyaknya jumlah (mu), maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat kepadamu sedikitpun, dan bumi yang luas itu telah terasa sempit olehmu, kemudian kamu lari kebelakang dengan bercerai-berai.(At Taubah :25)

Sejatinya, Jauh lebih bermanfaat punya musuh yang pandai ketimbang teman yang bodoh. Itulah mengapa seorang Batman harus berterima kasih kepada Joker, Penguin, Two Face, dan musuh – musuhnya yang lain, Kehadiran lawan – lawan yang tangguh tersebut telah membuat setiap episode Pahlawan Gotham City itu jauh lebih seru dan memiliki nilai jual.

Oleh : Thufail Al Ghifari – Direktur Departemen Program Ghurabaa (Militant Tauhid) Dan Saat ini beliau juga seorang wartawan dari Hidayatullah Media


0 komentar:

Posting Komentar

Berilah komentar Anda