Dengan berupaya menjadi orang baik dan melakukan yang terbaik, maka kebaikan itu akan selalu ada disekitar kita. Sehingga tak perlu kesempurnaan untuk bisa berbahagia. Karena bahagia sesungguhnya adalah ketika kita melihat apapun secara sempurna.

Minggu, 05 Agustus 2012

Goresan Luka Yang Diberi Oleh Penghianat

Negeri yang kehilangan moralitas. HAM dan Demokrasi menjadi berhala yang dijunjung tinggi. Hak asasi apa yang kalian tawarkan, kebebasan apa yang kalian anggap solusi, semua itu sudah tertera pada Al-qur'an dan As sunnah sebagai pedoman hidup. 

Jika hanya mengikuti akal ketololan kalian, maka tidak ada lagi batas antara keburukan dan kebaikan, semuanya dianggap sama. Sudut-sudut diskusi pun tak berarti, para wakil rakyat dilumuti dusta dipenuhi janji manis yang selalu diingkari. 
 
Semua komitmen masing-masing calon pemimpin mulai dari semua lapisan jabatan tak ada yang dapat dibuktikan. Pemimpin yang harus mengajak rakyatnya pada kebenaran, menjadi teladan yang patut dicontohi tapi malah menutup diri melihat rakyatnya diinjak oleh sepatu kemiskin, dililit oleh tali pengangguran. 
 
Ini adalah realita bukan isapan jempol belaka. Keyakinan agama yang menjadi landasan hidup sejak lahir hingga dewasa, tergadaikan oleh sistem, mata hati membuta. Sehingga kerancuan pada nilai-nilai hidup semakin bertambah dan tak ada perbaikan. Setiap kebijakan maupun keputusan yang diambil sang pemimpin tidak lagi berdasarkan prinsip eksistensi dirinya. 
 
Kita sudah merdeka puluhan tahun, kenapa masi juga diatur-atur oleh pihak lain. Terutama mereka zionis dan sekutunya Amerika, mereka bukanlah sahabat yang harus didengar. Mereka adalah musuh yang harus dihindari biar perlu diasingkan. Mereka bukanlah pahlwan yang harus dibanggakan namun penjajah nyata yang harus mutlak diperangi. 
 
Akhirnya apa yang terrjadi jika lawan dianggap teman, jika penjajah dianggap pahlawan. Keadilan, kesejahteraan, keamanan, martabat, tak mampu diwujudkan, hanya sebatas kosa kata tanpa arti dan tindakan. 
 
Kita hanya bisa berdo'a dan berusaha dalam setiap detik yang terlewati agar ada perbaikan walaupun kecil, jika tidak maka tunggulah kehancuran akan menyapa kita, bukan hari ini lihatlah kedepannya nanti.

#Go to Revolusi-Khilafah (Leuly)

0 komentar:

Posting Komentar

Berilah komentar Anda